Contoh-contoh Undangan Aqiqah Anak

Kurang lengkap rasanya jika ingin menyelenggarakan tasyakuran aqiqah tapi tidak mengundang banyak orang untuk datang. Bingung ingin membuat undangan? Tidak perlu khawatir, berikut adalah contoh undangan aqiqah anak.

Melihat contoh undangan aqiqah anak sangat perlu Anda perhatikan sebab inti dari aqiqah juga berniat untuk menyedekahkan daging olahan aqiqah. Sayang jika acara yang telah disusun sedemikian rupa tidak ada yang menghadiri karena tidak adanya sebuah undangan.

Siapa Saja yang Bisa Menerima Undangan Aqiqah?

Orang-orang yang berhak mendapat undangan adalah orang-orang yang juga layak menerima daging aqiqah. Seorang muslim bisa mengundang sanak family, kerabat kerja, tetangga ataupun anak-anak panti asuhan dsb.

Berdasarkan amalan Rasulullah dan sahabat, seorang muslim disunatkan untuk memakan sebagian daripada daging tersebut, kemudian disedekahkan dan sebagian lainnya dihadiahkan.

Yang dimaksud dengan daging aqiqah yang dianjurkan untuk disedekahkan adalah menu aqiqah yang bisa diberikan kepada mereka yang yang berhak.

Adapun orang yang berhak menerima adalah orang-orang yang secara ekonomi kurang beruntung. Jadi daging aqiqah bisa diberikan kepada anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan dan orang-orang fakir lainnya.

Sementara  yang dimaksud dengan dihadiahkan adalah menu aqiqah bisa diberikan kepada tetangga, saudara, sahabat, kerabat kerja dan lain sebagainya.

Hal-hal yang Patut Diperhatikan dalam Membuat Undangan

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat undangan aqiqoh.

Pertama, yang harus dilakukan ketika membuat undangan aqiqah adalah menulis salam pembuka. Salam pembuka merupakan hal yang wajib digunakan seseorang dalam membuat undangan sebagai bentuk sapaan atau salam kepada orang yang membacanya.

Kedua, setelah membuat salam pembuka, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat isi undangan. Isi dari contoh undangan aqiqah meliputi tempat, hari, tanggal, serta rangkaian acara dalam acara aqiqah.

Rangkaian acara bisa diisi dengan pembukaan, pembacaan kalam Illahi, khataman al-Qur’an atau pembacaan Yasin dan Tahlil, mencukur rambut sang bayi dan pemberian nama, doa dan penutup.

Ketiga, langkah yang terakhir selanjutnya adalah membuat penutup. Penutup merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah surat undangan. Penutup merupakan suatu bentuk pengharapan atau permohonan penyelenggara aqiqah kepada pembaca undangan.

Agar siapapun yang membaca undangan tersebut agar bisa hadir dalam acara aqiqah. Jangan lupa surat ditutup dengan salam, sebab salam adalah salah satu bentuk sopan santun ketika membuat surat undangan.

Contoh Undangan Aqiqah Resmi

UNDANGAN

Yth :

Bapak / Ibu / Saudara /i

Ditempat

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah, dengan memohon rahmat dan karunia kepada Allah SWT. Maka kami sekeluarga bermaksud ingin mengundang kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i agar berkenan untuk hadir dalam acara tasyakuran putra kami yang ketiga “Fariz Amrullah” yang insyaAllah akan kami laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Kamis, 12 Juni 2017

Pukul : 19.00 WIB – selesai (Ba’da Isya’)

Alamat : Perumahan Mutiara Indah, Buaran, Ponorogo

Adalahsuatu kehormatan yang besar bagi kami, jika Bapak/Ibu/Saudara/i mau untuk berkenan hadir dalam acara aqiqah putri kami.

Atas kehadiran dan doanya kami ucapkan banyak terimakasih.

Wassalamua’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Hormat kami sekeluarga

Aris Surahman dan Eka Rafika

Seperti itulah contoh undangan aqiqah anak Anda. Dari contoh undangan aqiqah anak di atas jangan lupa untuk mempertimbangkan ketiga hal yang patut diperhatikan. Seperti pembukaan, isi dan juga penutup. Selamat mencoba.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Pengertian Akikah yang Harus Diketahui oleh Umat Muslim

Akikah adalah ibadah yang telah ditetapkan dalam syari’at Islam sebagai wujud rasa syukur seorang hamba atas kelahiran putera atau puterinya di dunia. Pengertian akikah sendiri berarti memotong atau menyembelih apabila ditinjau dari segi bahasa.

Namun pengertian akikah dari segi syara’, artinya adalah adalah menyembelih binatang ternak berkenaan dengan kelahiran seorang anak. Binatang ternak yang dimaksud adalah bisa berupa kambing, domba maupun biri-biri.

Pengertian Akikah

Pengertian akikah yang sebenarnya bila ditinjau dari kacamata syara’ Islam adalah menyembelih hewan.

Penyembelihan hewan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT atas bayi yang dilahirkan. Adapun hukum melakukan akikah menurut pendapat ulama’,  yang paling kuat hukumnya adalah sunah muakkadah.

Menyembelih hewan untuk akikah adalah sebagai bukti rasa syukur kedua orang tua kepada Allah SWT. Berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW, syari’at yang berlaku dalam Islam adalah jika bayi yang lahir berupa laki-laki maka akikahnya adalah dua ekor kambing.

Adapun jika bayi yang lahir adalah  perempuan, maka yang disembelikan adalah satu ekor kambing. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :

Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah telah menyuruh kita agar menyembelih akikah untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk seorang anak perempuan adalah satu ekor kambing”

Hukum Melaksanakan Akikah

Dari pengertian akikah di atas, maka jelaslah bahwa akikah adalah melakukan penyembelihan hewan sebagai wujud rasa sukur orang tua terhadap kelahiran bayinya. Lalu bagaimanakah hukum melaksanakan akikah?

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, bahwasannya hukum melaksanakan akikah adalah sunnah mu’akadah. Pelaksanaan akikah dilakukan sekali dalam seumur hidup anak tersebut.

Waktu untuk melaksanakan akikah tersebut adalah di hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut. Sebagaimana hadist Rasulullah yang menjelaskan tentang akikah bagi anak yang baru lahir :

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ عَنْهُ  يَوْمَسَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Setiap bayi yang lahir tergadai dengan akikahnya, disembelihkanlah kambing untuknya pada hari ke tujuh ia lahir, dicukur dan diberilah ia nama”

Hadits di atas menjelaskan bahwa waktu penyembelihan akikah ialah pada hari ketujuh.  Namun apabila di hari ketujuh dari kelahiran sang anak telah terlewat maka diperbolehkan untuk melaksanakan akikah pada hari keempat belas.

Kemudian apabila di hari ke-empat belas juga luput, maka bisa dilakukan pada hari ke dua puluh satu.

Syarat Hewan Akikah

Syarat hewan yang diperbolehkan untuk akikah adalah jenis hewan berupa kambing, domba atau biri-biri. Untuk jenis kelaminnya, baik jantan ataupun betina tidak menjadi masalah.

Nabi  Muhammad SAW pun bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ashhabus Sunan yang artinya seperti di bawah ini :

Untuk anak lai-laki sembelihlah dua ekor rkambing, dan untuk anak perempuan satu ekor kambing, dan tidak akan memudharati kalian apakah kambing-kambing tersebut jantan ataukah betina.”

 (Hadits Riwayat Ashhabus Sunan, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).

Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk hewan yang akan disembelih adalah :

 وَعَنِ اَلْبَرَاءِ بنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ: – “أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي اَلضَّحَايَا: اَلْعَوْرَاءُ اَلْبَيِّنُ عَوَرُهَا, وَالْمَرِيضَةُ اَلْبَيِّنُ مَرَضُهَا, وَالْعَرْجَاءُ اَلْبَيِّنُ ظَلْعُهَا  وَالْكَسِيرَةُ اَلَّتِي لَا تُنْقِي” – رَوَاهُ اَلْخَمْسَة ُ . وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّان َ

 “Ada 4 macam binatang yang tidak sah dijadikan qurban : 1. Cacat matanya, 2. sakit, 3. pincang dan 4. kurus yang tidak berlemak lagi “ (HR Bukhari dan Muslim).

Seperti itulah ulasan mengenai pengertian akikah, hukum dan juga syarat hewan yang diakikah. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

 Desain Undangan Aqiqah

 Desain Undangan Aqiqah

Anda sedang bingung mencari desain undangan aqiqah untuk menyambut kelahiran anak Anda?  Tidak perlu bingung, artikel ini akan mengulas tentang berbagai desain undangan aqiqah yang bisa Anda jadikan referensi.

Berbagai contoh desain undangan aqiqah di bawah ini barangkali bisa menginspirasi Anda untuk membuat  undangan aqiqah yang baik dan benar sekaligus unik. Lalu bagaimana sih contoh desain undangan aqiqah? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Tips Menulis Isi Undangan Aqiqah

Sebelum ke desainnya, Anda harus menyiapkan terlebih dahulu isi dalam undangan aqiqah tersebut. Sebenarnya, undangan aqiqah yang baik tidak perlu menggunakan banyak kalimat atau kata-kata yang bertele-tele.

Anda cukup menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas. Sehingga maksud dan tujuan dari undangan aqiqah tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada yang siapa saja yang membacanya.

Pada intinya dalam undangan tersebut, Anda tentunya mengundang sanak kerabat, tetangga, atau teman-teman yang Anda kenal. Tujuannya adalah agar mereka semua bisa hadir dalam acara syukuran atas kelahiran putra/putri Anda.

Nah,  berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat undangan aqiqoh.

  1. Pertama, yang harus Anda lakukan ketika membuat undangan aqiqah adalah menulis salam pembuka. Salam pembuka merupakan hal yang wajib Anda gunakan sebagai sapaan atau salam kepada orang yang membacanya.

Pada umumnya salam pembuka biasa ditulis dengan menggunakan kata “Assalamu’alaikum wr.wb”

  1. Kedua, setelah Anda sudah membuat salam pembuka, maka langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membuat isinya. Isi dari contoh undangan aqiqah adalah meliputi tempat, hari, tanggal, serta rangkaian acara dalam acara aqiqah.

Rangkaian acara bisa Anda isi dengan pembukaan, pembacaan kalam Illahi, khataman al-Qur’an atau pembacaan Yasin dan Tahlil, mencukur rambut sang bayi dan pemberian nama, doa dan penutup.

Dari rangkaian acara tersebut, hal yang harus benar-benar Anda perhatikan adalah waktu acara. Sebab jika waktu acaranya salah, maka bisa berakibat fatal. Bisa jadi tidak ada tamu yang akan datang karena tidak tahu waktunya.

  1. Ketiga, langkah yang selanjutnya adalah membuat penutup. Penutup merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah surat undangan. Apalagi di dalam undangan aqiqah anak Anda.

Penutup merupakan suatu bentuk pengharapan atau permohonan Anda, sebagai penyelenggara acara kepada pembaca undangan. Agar siapaun yang membaca undangan tersebut bisa hadir dalam acara yang akan Anda selenggarakan.

Jangan lupa tutuplah surat dengan salam, sebab salam adalah salah satu bentuk sopan santun dalam membuat surat undangan.

Contoh Desain Undangan

desain undangan aqiqah

desain undangan aqiqah 2

Seperti itulah contoh desain undangan aqiqah yang bisa diulas. Contoh desain di atas adalah contoh undangan yang sederhana, Anda bisa menambahkan foto bayi Anda di undangan jika berkenan. Selamat mencoba.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Harga Domba Terbaru 2018

Apakah Anda adalah orang tua yang sedang ingin melaksanakan ibadah Allah berupa aqiqah? Bingung mencari tahu harga-harga hewan yang harus dikorbankan saat aqiqah nanti? Jangan khawatir, artikel ini akan mengulas tentang harga domba.

Mengetahui harga domba sangat penting agar Anda tidak terkena biaya yang mahal saat membelinya. Observasi harga itu sngat diperlukan mengingat tidak jarang banyak pedagang yang ‘curang’ dalam memberikan harga.

Tapi sebelum mengetahui harga-harga hewan aqiqah, ada baiknya jika Anda mengetahui terlebih dahulu, apa saja jenis hewan yang disembelih saat aqiqah. Selain itu Anda juga harus mengetahui syarat-sayarat hewan yang harus dijadikan sembelihan saat aqiqah.

Jenis Hewan untuk Aqiqah

  1. Jenis hewan yang dipebolehkan untuk aqiqah adalah dari jenis hewan mamalia kecil seperti kambing, domba dan biri-biri. Tidak diperkenankan menyembelih ayam, itik ataupun angsa. Juga tidak ada perinyah menyembelih sapi, kerbau ataupun unta.
  2. Untuk kategori jenis kelamin hewan yang disembelih boleh berjenis kelamin jantan ataupun betina. Baik jenis kelamin betina atau jantan adalah sama saja dan tidak ada masalah.
  3. Umur hewan yang disembelih untuk aqiqah sama halnya dengan yang ditetapkan dengan umur hewan qurban, yakni: Untuk domba atau biri-biri cukup satu tahun atau setahun kurang sedikit. Adapun untuk kambing umurnya cukup dua tahun dan masuk tahun ketiga.
  4. Hewan yang yang disembelih untuk aqiqah haruslah hewan yang sehat dan bagus, tidak diperkenankan menyembelih hewan yang cacat dan sakit.

Adapun untuk masalah jenis kelamin yang tidak dipermasalahkan, di mana boleh menyembelih domba jantan atau betina adalah sebagaimana hadits di bawah ini.

“Untuk bayi laki-laki adalah dua ekor kambing, dan untuk bayi perempuan adalah satu kambing, dan tidak memudharati kalian apakah kambing-kambing tersebut jantan atau betina.”

(Hadits Riwayat Ashhabus Sunan, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany).

Syarat Domba dan Kambing Aqiqah yang Sempurna

Disyariatkan dalam Islam bahwa hewan aqiqah adalah dari jenis domba atau kambing. Untuk usia hewan aqiqah menurut umumnya, ulama menyamakan dengan persyaratan hewan qurban yakni hewan yang sudah melewati setahun.

Jika memang domba atau kambing belum melewati setahun, maka usia minimal adalah enam bulan yang bila dicampur tidak terlihat bedanya. Syarat selanjutnya adalah dilihat dari segi kesehatan.

Hewan yang disembelih untuk aqiqah adalah hewan yang sehat dalam artian tidak buta walaupun sebelah, tidak boleh pincang yang nyata, kurus kering, terpotong ekor atau telinga lebih dari sepertiganya.

Hewannya sudah ompong giginya dikarenakan sudah berusia lanjut atau sakit, lumpuh dan gila sehingga hewan tersebut tidak dapat digembalakan.

Ya, syarat hewan aqiqah juga tidak boleh cacat di mana tanduknya patah, gigi lepas dalam masa pergantian, bulu rontok, sakit ringan dan luka kecil.

Nah, dari syarat-syarat hewan yang disembelih untuk aqiqah tersebut, tentunya harus dilaksanakan oleh umat muslim. Tentu tidak mau kan jika aqiqah Anda tidak sah di mata agama? Oleh sebab itu carilah domba atau kambing yang sesuai dengan syariat Islam.

Jika Anda ingin mencari domba yang sesuai dengan syariat Islam, maka laman kami adalah solusi yang tepat. Harga domba dari kami sangat terjangkau, yakni berkisar Rp. 1.150.000 hingga Rp.1.700.000

Harga-harga domba tersebut sudah disesuaikan dengan berat badan domba. Jadi dengan harga yang terjangkau tersebut Anda sudah bisa membawa domba untuk aqiqah anak Anda.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Hukum Aqiqah Anak yang Masih Kecil ataupun Dewasa

Hukum Ibadah Aqiqah-Anak adalah titipan dari Yang Maha Kuasa untuk senantiasa dijaga dengan sebaik mungkin. Ketika sang anak telah lahir di dunia ini, maka syariat dalam Islam menganjurkan untuk melakukan aqiqah. Hukum aqiqah anak sendiri hukumnya adalah sunnah mu’akad.Adapun hukum aqiqah anak bagi orang tua yang dikatakan berasal dari kalangan yang mampu, maka sangat dianjurkan atau bahkan wajib dalam melaksanakan aqiqah. Aqiqah mengajarkan seorang muslim untuk mau bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.Lalu seperti apakah hukum aqiqah itu sendiri?

Hukum Melaksanakan Aqiqah

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunnah mu’akad yang dilakukan sekali dalam seumur hidup. Sebagaimana yang telah ditulis dalam hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang aqiqah untuk anak yang baru lahir :
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ عَنْهُ يَوْمَسَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى“Setiap bayi yang lahir tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkanlah kambing untuknya pada hari ke tujuh ia lahir, dicukur dan diberilah ia nama”
Berdasarkan hadits di atas, dalam melaksanakan aqiqah yang dianjurkan oleh syariat Islam adalah pada hari ketujuh ketika sang anak lahir. Hal ini diniatkan agar ibadah aqiqah sorang muslim bisa menjadi lebih sempurna apabila sesuai dengan waktu yang disyariatkan.Namun jika pada hari ketujuh dari kelahiran sang anak tersebut luput atau terlewat maka sebagian ulama membolehkan untuk melaksanakan aqiqah pada hari keempat belas anak lahir.Tapi jika di hari ke empat belas orang tua tidak bisa mengaqiqahkannya, maka aqiqah bisa dilaksanakan pada hari ke dua puluh satu. Lalu bagaimana jika orang tua tetap tidak mampu melaksanakan aqiqah pada hari kedua puluh satu dan anak sudah beranjak dewasa?

Hukum Aqiqah Anak yang Sudah Dewasa

Hukum aqiqah anak yang sudah beranjak dewasa berdasarkan ijma’ ulama’ adalah :Berdasarkan kitab Al Muntaqa min Fatawa Al Fawzan, (5/84 Asy Syameal). Syeikh Al Fauzan Hafizhahullah berkata:
وإذا لم يفعلها الوالد فقد ترك سنة، وإذا لم يعق عنه والده وعق عن نفسه فلا بأس بذلك فيما أرى، والله أعلم .“Apabila orangtua melaksanakan aqiqah, maka sungguh ia telah meninggalkan sunnahnya. Dan apabila orangtua belum mengaqiqahi anaknya kemudian sang anak mengaqiqahi dirinya sendiri, maka hal itu tidaklah mengapa, sepenglihatan saya, wallahu a’lam.”
Masih berdasarkan kitab Al Muntaqa min Fatawa Al Fawzan, (4/84 Asy Syamela). Syeikh Al Fawzan Hafizhahullah juga berkata:الأفضل يوم سابعه، هذا هو الأفضل المنصوص عليه، فإن تأخرت عن ذلك فلا بأس بذلك ولا حد لآخر وقتها إلا أن بعض أهل العلم يقول : إذا كبر المولود يفوت وقتها، فلا يرى العقيقة عن الكبير، والجمهور على أنه لا مانع من ذلك حتى ولو كبر“Waktu pelaksanaan yang utama untuk aqiqah adalah dilakukan pada hari ke tujuh kelahirannya. Maka  jika terlambat dari hari ketujuh, itu tidaklah mengapa, dan tidak ada batasan untuk akhir waktu aqiqah kecuali sebagian para ulama berkata:Jika anak yang lahir sudah baligh maka waktu aqiqahnya sudah lewat, tidak dianjurkan bagi orang tua untuk melakukan aqiqah atas seorang yang sudah besar. Sementara  mayoritas ulama berpendapat bahwasannya tidaklah ada larangan untuk itu meskipun sang anak sudah besar.”Berdasarkan dari kedua dalil yang sudah dijelaskan, maka hukum ibadah aqiqah anak yang sudah beranjak dewasa tidak mengapa. Seperti itulah ulasan mengenai hukum aqiqah bagi anak yang masih kecil maupun anak yang sudah baligh. Semoga bermanfaat.Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan BerkualitasKeterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Kumpulan Doa-doa Akikah yang Harus Diketahui Umat Muslim

Apa yang disyariakan seorang ayah sebelum menyembelih hewan akikahnya? Berdoa. Apa yang disyariatkan kepada ayah sebelum ia mencukur rambut bayinya? Berdoa. Ya, doa adalah pembuka keselamatan. Berikut adalah kumpulan doa-doa akikah yang harus dibaca.

Doa adalah sebuah anjuran yang wajib dibaca oleh umat muslim yang sedang atau akan melaksanakan ibadah berupa akikah. Akikah adalah hal sakral yang dilakukan sekali dalam hidup seorang hamba Allah. Maka di setiap tindakan haruslah disertai dengan doa.

Lalu apa saja doa-doa yang dipanjatkan ketika melaksanakan akikah? Berikut ulasannya.

Doa Ketika Menyembelih Hewan Akikah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللّهُم‍َّ رَبِّىْ, هَذِهِ عَقِيْقَةُ … بِنْ…. دَمُهَا بِدَمِهِ وَلَحْمُهَا بِلَحْمِهِ وَعَظْمُهَا بِعَظْمِهِ وَجِلْدُهَا بِجِلْدِهِ وَشَعْرُهَا بِشَعْرِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فِدَاءً لِ…بن….مِنَ النَّارِ

Artinya :

Ya Allah, wahai Tuhanku, hewan ini adalah akikah untuk….bin… (sebutkan nama putra), dimana darah hewan akikah ini adalah untuk menebus darah sang anak. Daging hewan ini untuk menebus dagingnya sang anak.

Tulangnya hewan tulangnya adalah untuk menbus tulangnya sang anak, kulitnya hewan adalah untuk menebus kulitnya sang anak. Serta bulunya hewan adalah untuk menebus rambutnya anak.

Ya Allah, semoga Engkau menjadikan akikah ini sebagai tebusan untuk….bin…. (sebutkan namanya)  terhindar dari neraka.

Doa Mencukur Rambut Bayi Saat Acara Akikah 

Nah, setelah berdoa menyembelih hewan, doa yang dibaca ketika walimatul akikah adalah   :

بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحِيمِ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِناَ محمّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, اَللّهُمَّ اُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ حَسَـدٍ. اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْـطَانِ الرَّجِيْمِ. اَللّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا اْلوَلَدَ وَلَدًا صَالِحًا. اَللّهُـمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ السَّـلاَمَةَ فِى الدُّنْياَ وَالدِّيْنِ وَنَسْأَلُكَ الزِّيَادَةَ وَالْبَرَكَةَ فِى اْلعِلْـمِ وَارْزُقِ الْمَرْزُوْقِيْنَ. اِلَهِى اِنَّكَ قَدْ عَلَّمْتَ اَدَمَ اْلاَسْمَاءَ كُلَّهَا وَقَدْ اَمَرَنَا نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِحْسـَانِهَا فَهَا نَحْنُ نُسَمَّى هَذَا الْوَلَدَ بِاسْمِ يُنَاسِبُ اَهْلَ الْبَيْتِ… اِلَهِى اَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلىَ دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلَّةِ اَبِيْنَا اِبْرَاهِيْـمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ لِسَاناًذَاكِرًا وَقَلْبًا شَاكِرًا وَبَدَنًاصَابِرًا وَزَوْجَةً تُعِيْنُنَا فِى الدُّيْنَا وَاْلآخِرَةِ. وَنَعُوْذُبِكَ يَا رَبَّنَا مِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيْناَ سَيِّدًا وَمِنِ امْرَاَةِ تُشَيِّبُنَا قَبْلَ وَقْتِ الْمَشِيْبِ وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنَ عَذَابًا لَّنَا وَوَبَالاً عَلَيْنَا وَمِنْ جَارٍ اِنْ رَّآى مِنَّا حَسَنَةً كَتَمَهَا وَاِنْ رَّآى مِنَّا سَيِّئَةً اَفْشَاهًا.  اَللّهُـمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا عَقِيْقَتَنَا رَبَّناَ,  بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحمَ الرَّاحِمِـيْنَ.

واَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمـِيْنَ

Artinya :

Semoga rahmat serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Teriring pula kepada keluarga, dan sahabatnya. Ya Allah,  aku memohon perlindungan untuk anak ini kepada-Mu sebagai tempat aku meminta dan bergantung dari kejahatan setiap orang yang dengki.

Aku memohon perlindungan-Mu agar ibu anak-anakku dan keturunannya terhindar dari syetan yang terkutuk. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan anak ini menjadi anak yang shaleh.

Ya Allah memberi penambahan dan keberkahan dalam ilmu dan melimpahkan rizki kepada orang-orang yang berkah.

Wahai Allah Tuhanku, sungguh Engkau telah mengajarkan semua nama-nama kepada Nabi Adam. Dan sungguh Nabi Muhammad SAW juga telah memerintahkan kepada kami untuk memberi nama kepada anak ini dengan nama yang layak di negeri ini.…..

*(titik-titik itu sebutkanlah nama anak Anda)

Wahai Tuhanku, kami atas kesucian Islam, di atas keikhlasan dan di atas agama Nabi Muhammad SAW. Dan di atas agama bapak kami Ibrohim, di mana ia adalah orang yang benar dan taat kepada ajaran. Tidaklah Ibrahim termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu agar lisan kami senantiasa berzikir, hati kami bersyukur, badan bersabar. Dan mohon agar istri bisa menolong kami dalam urusan dunia dan urusan akhirat.

Dan kami berlindung kepada-Mu, wahai Tuhan kami, dari anak yang diberikan kepada kami sebagai tuan. Berlindung dari istri yang menyebabkan tumbuh uban sebelum usia layak beruban, dari harta yang bisa menjadi siksaan dan bencana bagi kami.

Lindungi kami dari tetangga yang bila melihat kebaikan kami, maka ia menyimpan dan bila ia melihat keburukan kami maka ia menyebarkan keburukan.

Ya Allah, terimalah akikah kami, wahai Tuhan kami. Dengan  rahmat-Mu wahai Tuhan paling penyayang di antara para penyayang. Dan dengan segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam dunia ini.

Seperti itulah ulasan mengenai doa-doa akikah yang harus dipanjatkan oleh seorang muslim yang ingin melaksanakan akikah. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

6 Fadhillah Aqiqah Menurut Islam

Definisi aqiqah menurut segi bahasa berarti memotong, aqiqah sendiri artinya adalah sembelihan untuk bayi, sebagai wujud rasa sykur orang tua terhadap kelahiran sang bayi. Lalu apa saja fadhillah atau keutamaan aqiqah menurut Islam?

Aqiqah menurut Islam sendiri hukumnya adalah sunnah mu’akadah. Adapun bagi orang tua yang merasa mampu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah. Pelaksanaan aqiqah sendiri adalah hari ketujuh dari kelahiran sang anak.

Pengertian Aqiqah

Secara syara’ kata aqiqah artinya adalah memotong kambing dalam rangka mensyukuri kelahiran sang anak. Aqiqah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut.

Melaksanakan aqiqah merupakan sebuah pengamalan terhadap sunnah nabi. Selain itu aqiqah juga merupakan bukti bahwa seorang muslim mengikuti tradisi umat Islam terdahulu.

Sebelum Islam datang, orang Arab juga telah memiliki tradisi mengaqiqahkan anak mereka. Hanya saja tradisi orang Arab pada masa Jahiliyyah dulu mau melakukan aqiqahkan hanya untuk bayi laki-laki saja.

Sementara itu cara mengaqiqahinya pun dengan melumuri darah kambing pada bayi mereka. Lalu setelah Rasulullah SAW diutus, beliau tetap membiarkan tradisi aqiqah itu bahkan melakukannya serta menganjurkan kaum muslim untuk melakukannya.

Hanya saja Rasulullah mulai mengubah tradisi orang jahiliyah. Dari yang dahulu sang bayi dilumuri darah menjadi hanya mencukur dan memberinya nama. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad.

“Semua anak bayi akan tergadaikan dengan aqiqahnya pada hari ketujuh ia dilahirkan. Maka sembelihlah hewan (kambing), berilah nama dan cukur rambutnya.” [Hadis Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad]”

6 Fadhilah Aqiqah

  1. Mendapat Pahala

Melaksanakan aqiqah akan mendapat pahala karena melaksanakan sunnah Rosul. Apalagi jika daging olahan aqiqah diberikan kepada fakir miskin, yatim piatu dan orang-orang yang berhak lainnya, akan bertambahlah pahala seseorang yang melaksanakan aqiqah.

  1. Melaksanakan Sunnah Nabi

Aqiqah juga sama halnya seorang muslim melaksanakan sunnah Rasul. Ya, melaksanakan aqiqah sama halnya membuktikan jika seorang muslim mencintai Nabi Muhammad dan juga mencintai Islam. Mengapa bisa dikatakan demikian? Sebab semua sumber dasar Islam ada pada Al Quran dan As Sunnah, di mana aqiqah adalah salah satu isi yang ada di dalam sunnah Nabi.

  1. Menghilangkan kotoran dan Penyakit

Ketika melakukan aqiqah, maka selain menyembelih orang tua juga mencukur rambut sang bayi. Aqiqah yang disertai dengan mencukur rambut sang bayi sama halnya dengan niat menghilangkan kotoran dan penyakit.

  1. Meningkatkan ibadah seorang muslim kepada Allah SWT

Pada acara aqiqah pada umumnya disertai pula dengan khataman al quran 30 juz. Jika tidak diiringi dengan khataman biasanya disertai dengan pembacaan yasin, tahlil, doa-doa dan lain sebagainya. Hal itulah yang akan membuat seorang muslim bisa lebih meningkat rasa cinta dan ibadahnya kepada Allah.

  1. Mendoakan sang anak

Selain mencukur dan memberi nama, aqiqahpun juga disertai doa-doa untuk mendoakan bayi. Doa-doa yang diamini oleh orang yang hadir di dalam majlis itu mendapat ijabah dari Allah SWT.

  1. Menambah rasa cinta sesama muslim

Dengan membagikan daging aqiqah kepada sesama muslim dapat pula meningkatkan rasa solidaritas antara sesama muslim. Hal itulah yang akan menambah rasa cinta terhadap sesama muslim pula.

Seperti itulah pengertian aqiqah dan juga 6 fadhillah atau keutamaan melaksanakan aqiqah menurut Islam. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas.

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini. 

Hukum Makan Daging Aqiqah

Aqiqah adalah tradisi dalam Islam yang dilaksanakan sekali dalam seumur. Namun nyatanya,  masih banyak pertanyaan tentang hukum makan daging aqiqah bagi orang tua yang melaksanakan aqiqah bagi anaknya.

Lalu bagaimana Islam memandang pertanyaan tersebut? Seperti apa hukum makan daging aqiqah? Simak ulasannya di bawah ini.

Dalil yang Menjelaskan Hukum Makan Daging Aqiqah

Daging kambing selain disedekahkan ke orang-orang yang berhak juga bisa dimakan oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah RA yang diriwayatkan Al-Bayhaqi.

“Sunnahnya aqiqah adalah dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Dagingnya  dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan (oleh keluarganya), dan juga disedekahkan pada hari ketujuh”.

(Hadits Riwayat al-Bayhaqi)

Dari hadits yang telah disebutkan di atas, maka jelas hukum memakan daging aqiqah bagi keluarga adalah mubah atau boleh. Namun di sebagian masyarakat memang masih terdapat rumor yang berkembang tentang batalnya ibadah aqiqah apabila keluarga ikut makan daging aqiqah.

Padahal sebenarnya informasi yang mengatakan bahwa orang tua tidak boleh ikut makan daging aqiqah anaknya adalah salah. Perkataan demikian hakikatnya tidak memiliki dasar pijakan baik dari alquran, hadits maupun ijma’ ulama.

Hukum memakan daging aqiqah adalah mubah.  Jadi keluarga yang ingin  ikut menyantap menu aqiqah anaknya sngat diperbolehkan. Hukum mubah tersebut bukan hanya berdasakan hadits saja, tapi salah satunya dibahas dalam kitab Minhajul Muslim karya syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi.

Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Jabir Al Jaza’iri, beliau menjelaskan bahwasannya yang boleh menikmati menu atau daging aqiqah adalah ahlul bait, lalu daging kemudian disedekahkan dan dihadiahkan.

Nah, adapun yang dimaksud ahlul bait tentu saja adalah keluarganya dari yang diaqiqahi. Siapa saja keluarga tersebut? Yakni  ayah, ibu, anak – anaknya. Anak-anak yang dimaksud adalah anak yang aqiqahnya sudah dewasa dan ia sudah memiliki anak.

Kemudian  kakak, adiknya, kakek dan neneknya mereka semua boleh ikut menikmati menu aqiqah.

Nah, daging aqiqah selain dimakan, maka juga harus diberikan kepada orang-orang yang berhak. Siapa saja orang-orang yang layak diberikan menu olahan daging aqiqah ini?

 

Orang-Orang yang Layak Menerima Daging Sembelihan Aqiqah

Orang-orang yang paling layak menerima sedekah daging aqiqah adalah orang fakir dan miskin dari kalangan umat Islam. Selain itu daging aqiqah juga hendanya diberikan kepada tetangga-tetangga tempat di mana ia tinggal.

Jangan lupa juga diberikan kepada sanak saudara pula. Sebab berdasarkan dari beberapa buah hadis dan amalan Rasulullah dan sahabat, seorang muslim disunahkan juga memakan sebagian daripada daging tersebut, bersedekah sebagian dan menghadiahkan pula sebagian lagi.

Adapun yang dimaksud dengan daging aqiqah yang dianjurkan untuk disedekahkan adalah menu aqiqah dapat diberikan kepada mereka yang yang berhak.

Maksud dari orang yang berhak adalah orang-orang yang secara ekonomi kurang beruntung. Jadi daging aqiqah bisa diberikan diberikan kepada anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan dan lain sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan dihadiahkan adalah menu aqiqah tersebut bisa diberikan kepada tetangga, saudara, sahabat, kerabat kerja dan lain sebagainya. Dihadiahkan berbeda dengan disedeqahkan, sebab dihadiahkan secara ekonomi dianggap sudah berkecukupan.

Seperti itulah ulasan mengenai hukum makan daging aqiqah bagi orang tua ataupun sanak saudara. Tidak ada penjelasan yang mengatakan bahwa memakan daging aqiqah adalah haram. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

3 Pilihan Souvenir Aqiqah

Aqiqah merupakan salah satu hal yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Aqiqah adalah sebuah ungkapan rasa syukur dengan menyembelih sebuah hewan sebagai tebusan. Apakah Anda sedang ingin melakukan aqiqah? Bingung dengan souvenir aqiqah yang akan diberikan?

Bila Anda adaah orang tua yang sedang berbahagia dengan kelahiran sang anak. Tapi Anda  ingin membuat acara aqiqah tapi bingung mencari souvenir aqiqah apa yang cocok untuk diberikan saat acara.

Anda tidak perlu khawatir, berikut ini adalah macam-macam souvenir aqiqah yang bisa Anda pilih, kira manakah yang cocok diberikan untuk orang-orang yang datang di acara aqiqah anak Anda.

Pengertian Aqiqah

Aqiqah dari segi bahasa artinya adalah memutus dan melubangi. Namun adapula ulama’ yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang akan disembelih. Dinamakan aqiqah sendiri disebabkan karena  leher hewan tersebut dipotong.

Selain dilihat dari segi bahasa, aqiqah sendiri bila dilihat makna aqiqah secara syari’at artinya adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan. Hewan yang dimaksud adalah berupa kambing, bukan binatang ternak semacam ayam ataupun sapi.

Penyembelihan hewan berupa kambing ini adalah sebagai bukti rasa syukur orang tua kepada Allah SWT atas kelahiran bayinya. Berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW, ketentuan yang berlaku dalam hukum Islam, apabila bayi yang lahir adalah laki-laki maka aqiqahnya adalah dua ekor kambing.

Adapun jika bayi yang lahir adalah  perempuan, maka yang disembelih hanyalah satu ekor kambing saja. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Baginda Rasulillah SAW :

Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah telah menyuruh kita agar menyembelih aqiqah untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk seorang anak perempuan adalah satu ekor kambing”

Hukum Melaksanakan Aqiqah

Setelah mengetahui pengertian aqiqah, amak ada baiknya jika Anda mengetahui hukum aqiqah. Pelaksanaan aqiqah sendiri dilakukan sekali dalam seumur hidup. Adapun hukum untuk melaksanakan aqiqah adalah sunnah muakad.

Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang aqiqah bagi anak yang baru lahir :

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ عَنْهُ يَوْمَسَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Setiap bayi yang lahir tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkanlah kambing untuknya pada hari ke tujuh ia lahir, dicukur dan diberilah ia nama”

Hadits di atas telah menunjukkan bahwa waktu penyembelihan aqiqah adalah pada hari ketujuh. Namun apabila pada hari ketujuh dari kelahiran sang bayi tersebut telah terlewat maka ada sebagian ulama yang membolehkan untuk melaksanakan aqiqah pada hari keempat belas.

Lalu apabila di hari ke-empat belas juga luput, maka bisa dilakukan pada hari ke dua pulu satu.

3 Souvenir Aqiqah

Nah, bagi Anda yang ingin melaksanakan aqiqah, selain memikirkan syarat berupa kambing yang akan disembelih, Anda pasti juga bingung bukan memilih souvenir aqiqah yang sekiranya tepat untuk diberikan?

Berikut adalah macam-macam souvenir yang bisa diberikan saat acara aqiqah :

  1. Mug

Memberikan mug yang berisi foto anak Anda sangat cocok diberikan kepada hadirin yang datang di acara aqiqah anak Anda.

  1. Tasbih

Memberikan tasbih juga sangat bermanfaat, dengan tasbih tersebut diharapkan bisa membuat hadirin senantiasa mau berdzikir.

  1. Risalah Doa-doa

Risalah atau semacam handbook yang berisi doa-doa atau hadits-hadits tentang aqiqah juga merupakan pilihan yang sangat tepat dan dijamin akan memberikan banyak manfaat.

Demikianlah ulasan mengenai 3 macam souvenir aqiqah yang bisa diberikan saat acara aqiqah anak Anda. Selamat memilih.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Hukum Aqiqah dalam Islam

Hukum Aqiqah – Aqiqah adalah menyembelih hewan sebagai ungkapan rasa syukur orang tua kepada anak yang baru saja dilahirkan. Hukum aqiqah dalam Islam sendiri mengatakan bahwasannya aqiqah tidak wajib atau sunnah muakadah.

Namun bagi muslim yang merasa mampu untuk melaksanakan aqiqah, maka hukum aqiqah dalam Islam adalah wajib baginya. adapun waktu yang ditetapkan untuk mengaqiqahi anak adalah hari ketujuh setelah ia lahir.

Lalu bagaimana hukum aqiqah kepada anak yang sudah dewasa? Untuk lebih jelasnya simak ulasannya di bawah ini.

Hukum Aqiqah Bagi Anak

Hadits tentang aqiqah ini diriwayatkan oleh Samurah bin Jundad Radhiyallahu ‘Anhu, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda:

كُلٌّ غُلَامٍ رَهِيْنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

“Setiap bayi yang baru saja dilahirkan itu tergadai oleh aqiqahnya yang disembelih atas namanya pada hari ketujuh kelahiran bayi tersebut, lalu dicukur dan diberilah ia  nama.”

Lalu diriwayatkan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, “Rasulullah SAW menyembelih aqiqah atas nama Hasan dan Husain pada hari ketujuh, memberi mereka nama dan menyuruh untuk mencukur rambut dari kepala keduanya.”

Hukum Aqiqah Sesudah Dewasa

Hadits dari Al Hasan Al Bashri Rahimahullah sebagaimana dituliskan dalam Kitab Al Muhalla, 2/204 dan Syarh As Sunnah, 11/264, ia berkata:

[ إذا لم يعق عنك فعق عن نفسك وإن كنت رجلاً ].

“Jika belum diaiqahi atas namamu, maka aqiqahkanlah atas dirimu, meskipun kamu adalah seorang laki-laki yang sudah dewasa”

Sebagaimana dituliskan dalam  kitab Syarah As Sunnah, 11/264.Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:

[ عققت عن نفسي ببختية بعد أن كنت رجلاً ].

“Aku mengaqiqahkan atas diriku enggan seekor unta betina setelah aku dewasa”

Lalu sebagaimana dituliskan dalam kitab kitab Tuhfat Al Mawdud Bi Ahkam Al Mawlud, (hal. 69 Asy Syamela).

ونقل عن الإمام أحمد أنه استحسن إن لم يعق عن الإنسان صغيراً أن يعق عن نفسه كبيراً وقال :[ إن فعله إنسان لم أكرهه ]

Dinukilakan dari Imam Ahmad bahwasanya beliau belum diaqiqahi dimasa kecilnya. Maka beliaupun mengaqiqahkan atas dirinya ketika beliau sudah besar, beliaupun juga berkata: “Jika dilakukan oleh seseorang maka aku tidak membencinya.”

Terakhir, sebagaimana dituliskan dalam kitab Al Mughnni, (22/7 Asy Syamela) Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:

وَإِنْ لَمْ يَعُقَّ أَصْلًا ، فَبَلَغَ الْغُلَامُ ، وَكَسَبَ ، فَلَا عَقِيقَةَ عَلَيْهِ . وَسُئِلَ أَحْمَدُ عَنْ هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ ، فَقَالَ : ذَلِكَ عَلَى الْوَالِدِ . يَعْنِي لَا يَعُقُّ عَنْ نَفْسِهِ ؛ لِأَنَّ السُّنَّةَ فِي حَقِّ غَيْرِهِ . وَقَالَ عَطَاءٌ ، وَالْحَسَنُ : يَعُقُّ عَنْ نَفْسِهِ ؛ لِأَنَّهَا مَشْرُوعَةٌ عَنْهُ وَلِأَنَّهُ مُرْتَهَنٌ بِهَا ، فَيَنْبَغِي أَنْ يُشْرَعَ لَهُ فِكَاكُ نَفْسِهِ . وَلَنَا ، أَنَّهَا مَشْرُوعَةٌ فِي حَقِّ الْوَالِدِ ، فَلَا يَفْعَلُهَا غَيْرُهُ ، كَالْأَجْنَبِيِّ ، وَكَصَدَقَةِ الْفِطْرِ .

“Dan jika seorang anak belum diaqiqahi sama sekali lalu ia sudah baligh dan berpenghasilan, maka tidak ada kewajiban aqiqah atasnya. Imam Ahmad ditanya tentang permasalahan ini, beliau berkata : “Aqiqah adalah kewajiban bagi orangtua, maksudnya adalah seorang anak tidak boleh mengaqiqahi atas dirinya, karena menurut sunnah itu adalah hak selainnya.” Lalu berkatalah Atha’, Al Hasan: “Ia boleh  mengaqiqahi atas nama dirinya, karena aqiqah ini disyariatkan atas anak sebab ia tergadaikan dengannya. Namun sudah semestinya ia menyegerakan pembebasan dirinya, dan menurut kami, bahwa aqiqah adalah lebih disyariatkan pada kewajiban orangtua. Seorang anak tidak boleh mengerjakannya hal selainnya, seperti orang lain dan seperti sedekah fitri.”

Maka berdasarkan hadits-hadits di atas, jelaskah bahwa hukum aqiqah dalam Islam ketika sudah dewasa menjadi mubah.Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.