Parenting – Rasulullah melakukan tahnik pada bayi yang datang kepadanya. Tahnik dini dilakukan dengan mengunyah buah kurma hingga halus, kemudian meletakkan sebagian dari hasil kunyahan itu ke mulut bayi yang baru dilahirkan.
-
Hukumnya sunnah
Sebagian besar ulama sepakat baha tahnik adalah sunnah nabi yang sangat mulia, mendatangkan pahala dan membawa kebaikan bagi bayi. Banyak riwayat yang mengisahkan baha Rasulullah SAW melakukan tahnik kepada bayi-bayi yang dihadapkan kepadanya.
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata:
“Aku pergi membawa Abdullah bin Abi Thalhah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu sedang mencat seekor untanya dengan ter. Beliau bersabda kepadaku “Adakah kurma bersamamu?”
Aku jawab, “Ya (ada)”Beliau lalu mengambil bebeberapa kurma dan memasukkannya ke dalam mulut beliau, lalu mengunyahnya sampai lumat. Kemudian beliau mentahniknya, maka bayi itu membuka mulutnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memasukkan kurma yang masih tersisa di mulut beliau ke maulut bayi tersebut, maka mulailah bayi itu menggerak-gerakan ujung lidahnya (merasakan kurma tersebut). Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kesukaan orang Anshar adalah kurma”. Lalu beliau menamakannya Abdullah” (HR. Al-bukhari, Muslim, Abu Daud, Ahmad dan Al-baihaqi)
-
Sangat bermanfaat
Tahnik bukan bertujuan memberi makan kepada bayi baru lahir (bayi baru lahir belum mampu mencerna kurma). Amalan ini mengandung hikmah pengenalan indera pengecapan kepada jenis makanan yang baik-baik. Tahnik juga memindahkan sebagian mikroba dalam alat pencernaan bayi untuk membantu proses pencernaan makanan. Hikmah lainnya, tahnik menguatkan syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan, sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.
Selain itu tahnik adalah bentuk simbolis harapan kebaikan bagi bayi akan keimanannya, karena orang yang mentahnik adalah seorang yang memiliki keutamaan (ulama atau orang shalih).
Lakukan tahnik tanpa tata cara atau aturan khusus. Sunnah ini cukup dengan mengunyah kurma (jenis kurma apapun yang matang) hingga lembut atau agak cair sehingga mudah tertelan, lalu mengambil kurma yang sudah lembut dengan ujung jari (tidak perlu banyak) dan memasukkan atau menggosokkannya ke langit-langit mulut bayi. Setelah mentahnik, bayi didoakan dengan doa-doa kebaikan bagi diri dan orang tuanya.
Sebelum melakukan tahnik, orang yang mentahnik sebaiknya membersihkan mulut dengan cara bersiwak. Ini agar mulut orang tersebut tidak tercemari oleh sisa makanan lain yang khawatir akan berdampak kurang baik bagi bayi.
[Yazid Subakti]