Sepekan yang Bersejarah, Aqiqah – Bagian 1

Sepekan yang Bersejarah, Aqiqah – Bagian 1

Kelahiran – Sudah tujuh hari, saatnya aqiqah dan mengumumkan nama baginya meskipun jauh di saat masih dalam kandungan anda mungkin sudah menyiapkan untuknya.

Nama terindah

  1. Mengapa harus nama yang indah?

Ada banyak alasan tentang nama bayi, mengapa harus indah dan bermakna baik.

  • Nama memiliki dampak positif bagi psikologis orang yang ia panggil. Nama yang menjatuhkan mungkin membuat anak merasah tersisih. Dan nama yang mengandung kata-kata semangat menyebabkan anak merasa termotivasi setiap kali ingat namanya.
  • Nama adalah identitas. Pencantuman penggalan nama orang tua dan marga menunjukkan anak itu putra siapa dan berasal dari mana. Nama ini akan abadi, berlangsung sampai meninggal dan terus sampai hari akhir.
  • Kemudian nama mencerminkan kehidupan keluarga orangtua. Nama yang buruk mencerminkan kurangnya pengetahuan keluarganya. Nama islami mencerminkan kecenderungan orangtua pada simbol kejayaan islam. Dan nama kebarat-baratan mencerminkan kegilaan orangtua terhadap budaya barat.
  • Nama adalah doa dan harapan. Anak-anak diharapkan mengalami atau menjadi sesuatu yang terkandung dalam namanya.
  1. Nama yang baik
  • Nama Abdullah dan Abdurrahman paling Allah sukai. Rasulullah juga menganjurkan nama  al-Harits, dan Hammam.
  • Baik juga menggunakan nama-nama para nabi (dari Adam sampai Muhammad)
  • Boleh menggunakan nama para sahabat, syuhada dan orang soleh.
  • Bisa menggunakan asmaul husna yang mendahuluinya dengan ‘Abdu’ (misalnya Abdul Hamid, Abdul Majid, dan sebagainya).
  • Boleh menggunakan nama dari bahasa mana saja yang bermakna baik (bahasa Arab, sansekerta, Ibrani, Jerman, melayu, dan sebagainya)
  • Sebaiknya memilih nama dari kosakata yang mudah pengucapan, mudah teringat, dan mudah untuk memahami. Nama seperti ini menggunakan rangkaian yang tidak terlalu panjang.

Tahallul

Tahallul adalah mencukur rambut bayi kemudian bersedekah emas atau perak seberat rambut hasil cukuran itu. Sebagian ulama berpendapat bahwa pencukuran harus seluruhnya hingga kepala bersih, tetapi sebagian yang lain mengatakan cukup dengan menggunting sebagian sebagai simbol.

Sebagian atau seluruhnya bukanlah sesuatu yang penting. Tetapi jika hanya mencukur sebagian, emas atau perak yang disedekahkan adalah perkiraan dari berat seluruh rambut bayi. jadi, lebih mudahnya memang dicukur sampai bersih.

Hikmah yang lain adalah estetika. Rambut bayi sebaiknya mencukur sampai bersih agar anda lebih mudah merawatnya dan pertumbuhan rambut barunya lebih rapi.

Memotong domba

aqiqahAqiqah ditandai dengan memotong domba dengan ikhlas  karena Allah.

  • Satu ekor domba jika bayi anda perempuan, dan dua ekor domba yang sama kualitasnya jika bayi anda laki-laki. tetapi ada riwayat bahwa sahabat anas ra menyembelih unta untuk akikah.
  • Hewan yang disembelih memiliki kriteria seperti hewan kurban, yaitu tidak boleh cacat, tidak buta, tanduknya lengkap, dan sehat (tidak penyakitan).
  • Daging aqiqah bagikan kerabat dan masyarakat sekitar, sedangkan Seluruh anggota keluarga boleh ikut menikmatinya juga.
  • Tidak ada keharusan bahwa penyembelihan harus oleh ayahnya, tetapi boleh juga oleh orang lain yang soleh. Demikian juga dagingnya tidak harus yang memasak ibunya sendiri, boleh oleh tukang masak atau catering.
  • Melaksanakannya di hari ketujuh, hari keempatbelas, atau hari ke duapuluh satu. Tetapi yang paling menjadi anjuran adalah hari ketujuh.
  • Biaya penyelenggaraan aqiqah tidak boleh dari harta si kecil (misalnya si kecil sejak lahir sudah mendapat jatah warisan), tetapi harus menjadi tanggungan wali atau orang tua yang mengaqiqahkan dengan sukarela.

Mengatur acara dengan mudah

Jangan menjadi manusia yang semrawut. Islam itu mudah, kecuali mereka yang islamnya tidak murni. Allah itu Indah dan menyukai keindahan.

Maksud kami adalah tentang ritual di hari aqiqah. Mudahkanlah acara aqiqah tanpa harus mencampuradukkan dengan ritual adat yang rumit dan merepotkan anda.

  • Domba cukup dibersihkan dan diberi makan rumput secukupnya sebelum disembelih. Sebagian adat yang menghendaki domba rias dengan kalung bunga wewangian bukanlah bagian dari aqiqah.
  • Sembelih dengan cara yang wajar sebagaimana tata cara menyembelih. Sebagian orang yang melingkari atau menandai pembaringan domba sebelum disembelih dan membuang ujung ekor setelah disembelih bukanlah sesuatu yang ditiru. Itu bukan orang orang pintar, tetapi justru orang yang tidak mengerti bahwa islam seharusnya bersih dari perilaku mistis.
  • Olah daging dan bagikan dengan cara wajar. Tidak perlu mengambil sebagian untuk bungkus dan taruh di pojok kebin sebagai sesembahan atau sesaji. Ini perbuatan yang sia-sia.
  • Acara perjamuan cukup dengan makan-makan dan perbincangan hangat. Boleh ada ceramah, membaca solawat, tilawatil Qur’an, atau acara lain yang bernilai kebaikan.
  • Acara penyiraman air kembang kepada bayi atau kepala bayi, pemercikan air kelpa muda dan para hadirin mengitari bayi dengan jumlah putaran tertentu sering oleh adat tertentu. Perilaku ini bukan bagian dari syariat islam dan tidak bersifat memudahkan.
  • Acara makan adakan dengan semudah mungkin. Olah daging semampunya dengan jenis masakan yang lazim. Boleh memasak dengan resep arab, itali, sunda, jawa, atau mana saja asal tidak bercampur dengan bahan yang haram (misalnya wine, atau arak).
  • Doa. Sang ayah atau mewakilkan orang soleh dan alim dapat melantunkan doa.
  • Tidak ada ritual khusus menjelang atau setelah perjamuan. Adat tertentu menyukai melekan (begadang) pada malam sebelum atau sesudahnya. Ini bukan bagian dari aqiqah yang sesungguhnya.  

Anda dan suami sebaiknya tetap fokus pada penyembuhan luka dan perawatan bayi. Acara aqiqah seperlunya saja,  sederhana sebagaimana cintoh dari Rasulullah saw dan para sahabat. ini ibadah sunnah, tidak ada ibadah yang merepotkan.

[Yazid Subakti]