Pra Nikah – Jangan bersedih, di antara hikmah dari sebuah penolakan calon jodoh adalah mengajak anda untuk melakukan muhasabah lebih dalam.
A. Penolakan itu melatih kebesaran jiwa
Tidaklah Rasulullah ditolak dakwahnya oleh orang-orang kafir kecuali jiwanya semakin kuat dan tegar. Beliau SAW semakin yakin bahwa Allah membersamainya di saat suka maupun duka.
Kekasih Allah itupun menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya. Maka pergilah beliau ke Tha’if untuk menyampaikan wahyu kepada bani Tsaqif di sana.
Maka berangkatlah beliau bersama kaum Muslimin, menemui pemuka bani Tasaqif. Beliau berbicara tentang islam dan mengajak mereka untuk bersama masuk ke agama Allah itu. Tetapi mereka menolaknya dengan kasar. Mereka memberi jawaban yang menghinakan.
Tidak banyak yang dilakukan oleh Rasulullah kecuali meninggalkan mereka dengan sabar sambil meminta agar para pembesar itu merahasiakan kedatangan beliau dari orang-orang kafir Quraisy. Tetapi permintaan inipun ditolak. Mereka bahkan mengundang para penjahat dan warga sekitar untuk mengusir Rasulullah dan melemparinya dengan batu. Rasulullah terluka. Zaid bin Haritsah berusaha upaya itu membuatnya ikut berdarah-darah.
Sungguhpun kaki dan kepala mereka terluka, hati mereka semakin terbangun dengan kokoh. Mereka kembali ke Mekkah dengan tekad yang tak tak pernah surut.
Apakah penolakan dari calon jodoh menyurutkan semangat anda untuk berikhtiar?
Anggaplah ia adalah seorang pelatih jiwa yang akan memberi terapi. Anggaplah ia seorang pawang hati yang menjadikan hati anda semakin terampil mengolah perasaan. Sesungguhnya, ia tidak memilih anda karena Allah menghendaki seseorang yang Dia ridha kepadanya. Dia yang Maha Penyayang berfirman yang artinya,
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.s. al-’Ankabut: 69).
“Dan di antara manusia itu ada seorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah.” (QS. Al-Baqarah:207).
B. Anda bertanya, “Mengapa dia menolak saya?”
Di antara hikmah penolakan calon jodoh adalah mengajak anda untuk melakukan muhasabah lebih dalam. Jangan bersedih karena penolakan menyisakan banyak tanda tanya yang memaksa anda untuk menjawabnya dengan jujur.
Anda bertanya, “Mengapa dia menolak saya?”, kemudian Anda temukan jawabannya secara jujur:
- Karena keimanan saya tidak sebanding dengan keimanan dia. Dia terlalu kuat imannya sedangkan saya masih terlalu lemah. Atau sebaliknya, dia terlalu lemah imannya sedangkan saya sudah demikian kuat.
- Karena bukan hari ini seharusnya saya menikah, sebab masih banyak amanah Allah yang harus saya selesaikan secara mandiri.
- Sebab masih banyak sisa persoalan saya saat ini yang jika saya bawa ke dalam pernikahan, persoalan itu akan membawa dampak buruk bagi rumah tangga nanti.
- Karena ada begitu banyak ilmu kerumahtanggaan yang belum saya kuasai saat ini, sedangkan ilmu itu sangat vital perannya dalam mengarungi kehidupan nanti.
- Karena tabungan amal saya hingga hari ini masih terlalu kecil, sedangkan ia amat perlu untuk menggapai barokah di saat-saat bersama nanti.
- Sebab kepribadian saya masih terlalu banyak yang harus diperbaiki, sedangkan dalam kehidupan keluarga nanti saya harus menjadi sosok yang layak dicontoh oleh anak-anak saya.
- Karena bakti saya kepada orang tua masih belum cukup, sehingga Allah memperpanjang masa-masa kebersamaan saya dengan orang tua dan memberi perhatian kepada mereka.
- Karena cinta saya kepada Allah masih sangat kurang, hingga Dia belum memperkenankan saya untuk mencintai selain-Nya.
Jangan bersedih, dia menolak tidak semata karena paras anda yang kurang menarik seleranya, atau harta yang kurang membuatnya yakin. Sebab, menyatunya hati tidak semata karena kesejajaran paras atau status sosial. Lihatlah di sekeliling anda, betapa takdir Allah telah menyatukan laki-laki tampan dengan perempuan yang tidak menarik, atau perempuan cantik dengan laki-laki yang tidak tampan. Lihatlah seorang miskin yang menikah dengan anak saudagar, ia hidup tenteram tanpa menjadikan perbedaan itu sebagai masalah.
Dia yang Maha Penyayang berfirman yang artinya,
Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.[QS. Ar Rum : 60]
C. Penolakan itu menyelamatkanmu
Dia yang Maha Tahu tidak mentakdirkan anda berjodoh dengan seorang hamba yang tidak dikehendaki-Nya, jadi jangan bersedih.
Allah ta’ala berfirman yang artinya,
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS. Al Baqarah 216]
Penolakan itu membawa kebaikan bagi anda. Anda akan banyak belajar dari peristiwa ini dan mulai merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
- Boleh jadi penyatuan hati dengan calon jodoh itu membawa kesengsaraan di masa berikutnya sehingga Allah tidak mentakdirkan anda menikah dengannya.
- Boleh jadi pertemuan awal anda dengannya itu merupakan awal penghancuran iman anda jika meneruskannya. Karena itu Allah menggerakkan hatinya untuk menolak.
- Boleh jadi pernikahan anda dengannya akan membawa persoalan rumah tangga yang jauh lebih rumit dan mengancam. Oleh karenanya sebaiknya ia tidak menerima anda.
- Boleh jadi anda akan sulit mendapat keturunan dari dia, oleh karena itu Allah tidak memperkenankannya dan Dia akan memberikan ganti yang lebih baik.
- Bisa jadi masa depan kurang cerah jika anda menikah dengan dia, sedangkan Allah telah menggariskan Anda sebagai hamba yang bermasa depan cerah bersama jodoh yang lainnya.
- Boleh jadi cita-cita anda akan menjadi terbelenggu ketika anda harus berumahtangga dengan dia, maka dari itu Allah membuat hati dia tidak condong kepada Anda.
- Allah memiliki calon jodoh anda yang masih Dia rahasiakan keberadaannya, oleh sebab itu tidaklah mungkin ada hati yang akan condong kepada Anda selain yang Dia tetapkan.
Jangan bersedih, itulah cara Allah menyelematkan Anda. Mungkin saja dia membawa sifat tersembunyi yang tidak dapat anda terima nanti, oleh sebab itu sebaiknya anda tidak menyatu dengannya. Atau, mungkin juga dia membawa penyakit berbahaya yang bersifat menurun, sedangkan Allah tidak menghendaki keturunan yang lemah dari anda.
Dia yang Maha penyayang berfirman yang artinya,
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. [QS. An Nisaa : 9]
[Yazid Subakti]