Parenting Al-Kautsar – Stimulasi dengan ibadah & berkreasi, pendidikan lakukan dengan perbuatan ibadah dan aktif berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Stimulasi Ibadah
- Ajaklah Beribadah
Pendidikan ibadah dilakukan dengan perbuatan. Kehidupan bayi Anda mengikuti ritme kehidupan yang berlangsung pada ibunya. Anda dapat mengajak beribadah dengan cara setiap kali Anda sholat, Anda harus berkeyakinan dalam hati bahwa tidak hanya Anda yang sholat, tetapi si kecil juga ikut terlibat.
Di trimester awal ketika indera bayi belum merespon, Anda dapat mendidiknya dengan menyertakannya di setiap solat hajat dan tahajud. Panjatkan do’a untuknya. Ketika bayi Anda mulai belajar mendengar, ajaklah beribadah dengan membaca Al-Qur’an, menghafal ayat, dan membaca sholawat nabi (di trimester kedua)
Memasuki trimester ketiga, ibadah yang Anda lakukan semuanya menjadi bersamaan dengan si kecil. Anda dapat mengatakan ini setiap kali akan melakukan sholat dengan mengucapkan :”dede, kita mau sholat maghrib…” dan sebagainya sambil menepuk perut Anda. Hindari upacara atau ritual yang tidak ada dasar perintahnya dalam AL-Qur’an atau Hadits Shahih. Jangan melakukan ibadah selain yang diperintahkan oleh ajaran islam. Sebab ini sama saja mengajarkan bid’ah kepada si kecil sejak dalam kandungan.
- Gerakan Shalat bermanfaat bagi bayi
Ada banyak rahasia dalam setiap gerakan solat. Mulai dari dari takbiratul ikram sampai salam gerakan ini menguatkan otot dan sendi, serta melancarkan peredaran darah getah bening.
Khusus bagi ibu hamil, gerakan sujud sangat baik untuk memperbaiki posisi bayi dalam kandungan. Gerakan ini dapat memperlancar persalinan dan memudahkan saat mengejan dalam proses kelahiran.
Namun demikian, Anda tetap melakukan solat sebagai ibadah menjalankan perintah Allah, bukan untuk tujuan lain. Manfaat sholat bagi ibu hamil ini hanyalah sebagian dari hikmah sholat saja.
Stimulasi dengan Berkreasi
Ada sebagian orang yang melarang para ibu hamil memegang gunting, jarum dan kegiatan jahit menjahit. Mereka meyakini bahwa benda-benda da kegiatan tersebut membahayakan jin dalam kandungan bahkan dapat menyebabkan bayi cacat.
Tentu saja larangan itu hanya mitos belaka. Ibu hamil dianjurkan untuk tidak berdiam diri, melainkan aktif berbuat sesuatu yang bermanfaat dan tidak membuatnya lelah. Beberapa kegiatan ringan untuk ibu hamil ini sekaligus juga menjadi stimulasi bagi bayi dalam kandungan.
Menyulam, yaitu membuat karya seni berupa sulaman gambar-gambar pada kain dengan menggunakan benang dan jarum sulam dengan posisi yang nyaman dan santai.
Melukis, yaitu menuangkan ide atau perasaan berupa lukisan di kertas atau kanvas. Karya seni ini bisa dengan menggunakan cat pewarna yang aman.
Merangkai bunga buatan, yaitu membuat bunga-bunga tiruan dari berbagai macam bahan. Misalnya bunga dari kertas tisu, dari daun-daun yang dikeringkan, dari kulit jagung, atau bahan-bahan lain.
Membuat karya tangan, misalnya membuat aneka gantungan kunci ang nik, membuat berbagai bentuk bros cantic, atau berkreasi membua berbagai macam tas kecil yang menarik.
Itu semua anda lakukan dengan sesuka hati, tanpa tekanan dan paksaan atau target yang mengikat.
Dampak yang diharapkan dari kegiatan itu adalah tetap berputarnya pikiran dan otak sang ibu, menghindari kekosongan dan kebosanan. Sementara bagi bayi dalam kandungan, ia tetap mendapat stimulus berupa gerakan dan suasana hati nyaman.
[Yazid Subakti]

