Beberapa Sunnah Berinteraksi dengan Bayi dan Anak-anak

Beberapa Sunnah Berinteraksi dengan Bayi dan Anak-anak

Parenting Al-Kautsar – Beberapa sunnah berinteraksi dengan bayi dan anak-anak.

  1. Mencium dan Memeluk

Mencium dan memeluk telah menjadi bagian penting pengasuhan klasik hingga modern, dipraktikkan oleh manusia dari dari zaman ke zaman, oleh semua ras dan bangsa. Ia merupakan naluri makhluk hidup, yang bahkan hewan pun melakukannya. Monyet, kucing, anjing, dan sebagian besar mamalia melakukannya sebagai bagian dari cara mereka menyatakan perlindungan, kepemilikan, dan kedekatan hubungan.

Bagi orang tua terhadap anaknya, mencium adalah bagian dari bukti cinta yang kalau tidak dilakukan berarti ada masalah hati antara orang tua dengan anaknya. Begitu pentingnya mencium anak-anak, sampai-sampai Rasulullah SAW menyimpulkan bahwa orang yang tidak mencium anaknya merupakan tanda tidak dimilikinya kasih sayang.

‘Aisyah ra menceritakan, “Suatu hari datang seorang Arab badui menemui Nabi SAW lalu berkata, ‘Kalian mencium anak-anak kalian, sedangkan kami tidak pernah mencium anak-anak kami.’ Mendengar ucapan itu, Nabi SAW bersabda, “Ataukah aku memiliki apa yang telah Allah cabut dari hatimu berupa sifat kasih sayang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Nabi melakukannya

Rasulullah SAW biasa mencium anak-anak. Putra beliau Ibrahim dan cucu beliau hasan dan Husain adalah anak-anak mendapat ciuman kasih saying darinya.

Anas bin Malik ra mengisahkan, bahwa Nabi SAW mencium putranya, Ibrahim ra.

“Kami pergi bersama Rasululah SAW menuju rumah Abu Saif Al-Qayyin (seorang pandai besi). Dia ini adalah bapak susu Ibrahim (karena istri Abu Saif menyusui putra Nabi SAW). Kemudian Rasulullah pun mengambil Ibrahim, lalu menciumnya dengan mulut (bibir) dan hidung beliau.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW harus menempuh jarak sejauh 10 kilometer tempat tinggal Ibrahim puteranya, demi memberikan ciuman kasih sayang. Pemandangan ini menakjubkan Anas bin Malik yang kemudian tidak ragu-ragu menjuluki beliau SAW sebagai manusia paling penyayang.

Anas bin Malik ra mengatakan,

“Aku tidak pernah melihat orang yang lebih penyayang kepada anak-anak melebihi Rasulullah SAW. Dahulu Ibrahim disusukan di suatu daerah yang bernama ‘Iwal Madinah (daerah perbukitan yang letaknya lebih kurang 10 km dari masjid Nabawi, pen.). Suatu hari beliau SAW pergi menjenguknya dan kami pun bersama beliau. Lalu beliau masuk ke rumah tersebut dan pada saat itu benar-benar banyak asap sebab suami ibu susu ini adalah seorang pandai besi. Beliau SAW mengambil Ibrahim, menciumnya, dan kemudian pulang.

Putera Fathimah juga menjadi anak-anak yang beruntung karena mendapat ciuman kasih sayang dari kakeknya, Rasulullah SAW.

Abu Hurairah ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW mencium cucunya, Al-Hasan bin ‘Ali di dekat Al-Aqra’ bin Haabis At-Tamimi yang sedang duduk. Lalu Al-Aqra’ mengatakan, “Sungguh aku memiliki 10 orang anak, namun aku tidak pernah mencium salah seorang pun dari mereka.” Rasulullah SAW menatapnya lalu bersabda, “Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Para sahabat Nabi melakukannya

Kebiasaan mencium anak-anak sebagai tanda kasih saying juga dilakukan oleh Abu Bakar ra. Sahabat yang paling dekat Nabi ini mencium putrinya, ‘Aisyah ra.

Di awal-awal hijrah ke Madinah, ketika itu ‘Aisyah belum baligh dan ayat tentang kewajiban hijab belum turun. Sahabat Al-Barra’ masuk ke rumah Abu Bakr dan menyaksikan Abu Bakar mencium putrinya itu saat sedang sakit demam..

Al-Barra’ bin ‘Azib ra meriwayatkan bahwa beliau pernah masuk ke rumah Abu Bakar. Ketika itu, putrinya (‘Aisyah) sedang terbaring karena terkena demam. Lalu aku (Al-Barra’) melihatnya mencium pipi putrinya sambil berucap,“Bagaimana kondisimu, wahai putriku?” (HR. Bukhari).

  • Para ahli menyarankan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa hormon oksitosin dan endomorfin akan meningkat ketika terjadi kontak fisik, baik dengan pelukan maupun ciuman. Bayi menjadi tenang, merasa nyaman dan timbul kepercayaan kepada dirinya.

Kontak antar kulit orang tua dan bayi ini juga meningkatkan IQ (ntelligence quontient) dan pertumbuhan otak. Bayi yang merasa mendapat jaminan perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya akan memiliki dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Penelitian lain menyebutkan, bahwa bayi yang mendapatkan sentuhan lembut akan mendapat manfaat hubungan emosional dengan lingkungannya.

  • Manfaat memeluk anak

Memeluk anak adalah aktivitas naluriah yang sama pentingnya dengan mencium. Orang tua yang penyayang tidak akan melewatkannya, dan anak-anak yang bahagia menyukainya.

    • Meningkatkan kecerdasan

Selain menunjukkan kasih sayang, memeluk dapat berdampak pada perkembangan otak anak. Penelitian mengungkapkan bahwa orang tua yang menunjukkan rasa cintanya lewat pelukan dapat memberi suasana nyaman dan aman. Dalam keadaan ini, otak anak lebih berkembang jika dibandingkan dengan anak yang jarang mendapat pelukan.

    • Mengurangi stress dan cemas

Saat anda memeluk, hormon endorfin dalam tubuh terpancing untuk mengalir. Hormono ini bagus untuk anak karena berfungsi mengurangi ketegangan saraf dan tekanan darah. Anak yang mendapat banyak pelukan dari orang tuanya berpeluang terhindar dari stress dan cemas saat menghadapi masalahnya.

    • Memupuk jiwa penyayang

Anak-anak yang menghindari pelukan, biasanya adalah anak-anak yang jarang dipeluk dan biasanya empatinya kurang. Pelukan adalah sentuhan fisik yang menjadi isyarat menyatakan cinta. Dengan dibiasakan memeluk atau dipeluk, anak akan belajar mencintai dan dicintai. Ia akan belajar menjadi lebih empati dan penyayang sebagaimana ia merasa nyaman setiap kali mendapat pelukan.

    • Menguatkan kekebalan tubuh

Stres atau tekanan pada anak dapat memicu produksi hormon kortisol pada tubuhnya, sedangkan anak belum cukup terampil mengatur emosi. Berpelukan bermanfaat mengembalikan sistem sarafnya kembali seimbang. Dengan pelukan, hormon oksitosin yang dilepaskan ke dalam aliran darah membantu memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

  • Pelukan dalam kondisi tertentu

    • Memeluk si kecil saat tidur

Pelukan orang tua kepada anak yang sedang tidur tetap dapat memperkuat ikatan hati antara keduanya. Sebab, saat mereka baru tidur, anak-anak masih berada dalam gelombang alpha yang merekam dengan baik apa yang didengar atau dirasakan oleh anak. Sambil memejam, anak masih bisa menerima sentuhan dan curahan cinta orang tuanya.

    • Pelukan ayah

Memeluk bukan hanya pantas dilakukan oleh ibu, para ayah juga mesti melakukannya untuk anaknya. Ayah yang merupakan simbol keberanian, perlindungan, dan kekuatan bagi seorang anak memberikan rasa aman dan percaya diri anak.Anak perempuan yang dekat dengan Ayahnya akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

    • Pelukan ibu

Pelukan dari ibu akan menghantarkan sifat kasih sayang, kelembutan, dan empati pada anak. Anak yang sering mendapat pelukan ibunya menjadi pribadi yang mudah memberikan kasih sayang kepada orang lain.Anak-anak sakit yang mendapat pelukan ibunya berpeluang lebih cepat sembuh karena mereka merasa memiliki kekuatan lebih untuk berjuang melawan penyakitnya. Ini jika ibu memeluknya dengan penuh kesungguhan, bukan sekedar waktu sisa.

    • Pelukan untuk mengawali nasehat

Pelukan dapat menjadi pendahuluan sebelum anda memberikan nasehat kepada si kecil. Ketika ia melakukan kesalahan, ia mungkin merasa takut atau ingin menyembunyikan kesalahannya di hadapan anda. Tetapi dengan memeluknya, anda mendapatkan kepercayaan bahwa apa yang akan ia sampaikan akan baik-baik saja. Anda dengan lebih mudah menyampaikan nasehat sambil tetap memeluknya.

    • Pelukan dapat meredakan konflik

Kadang anak mengalami konflik batin, baik dengan temannya, dengan saudaranya, atau bahkan dengan orang tuanya karena keinginannya tidak ada yang setuju. Pelukan hangat yang anda berikan dapat menjadi media ampuh untuk meredakan konflik, meluluhkan hati yang keras dan menurunkan ego. Peluklah sambil mengajaknya berbicara mengenai tema-tema ringan, sebelum akhirnya membiarkan perbaikan hubungan.

  • Waktu terbaik memberi pelukan anak

Kapanpun, memeluk anak adalah baik. Tetapi ada saat-saat tertentu yang jika anda memeluknya, akan mendatangkan nilai manfaat yang lebih dari biasanya.

    • Bangun tidur

Pagi-pagi ketika baru bangun tidur, anak-anak kadang tampak kurang bersemangat. Ia memerlukan motivasi untuk menghadapi kehidupannya seharian. Pelukan dari Anda diiringi kata-kata penyemangat mampu membangkitkan dorongan baginya agar ia menjalani hari-harinya dengan ceria.

    • Ketika berangkat sekolah

Sambil melepas anak berangkat sekolah, berikan pelukan dan sampaikan pesan-pesan kebaikan.. Pelukan hangat ini dapat mengurangi stres anak saat menghadapi beban di sekolahnya. Ia masih merasa didukung dan mendapat energy positif dari orang tuanya dari pelukan pagi yang ia terima.

    • Sepulang dari sekolah

Memeluk anak sepulangnya ia dari sekolah adalah pemberian penghargaan atas apa yang ia perjuangkan di sekolahnya. Pelukan ini dapat meredakan ketegangan yang baru saja ia terima selama di sekolah dan pelepas lelah. Ia akan selalu terkesan dan merasa dirindukan oleh orang tuanya.

    • Saat anda baru sampai di rumah

Anda mungkin keluar rumah seharian, bahkan lebih, untuk bekerja atau melakukan aktivitas lain. Selama itu, anak-anak menanti kepulangan anda. Begitu anda pulang, berikan pelukan kepada anak-anak dengan ciuman hangat. Anak akan kembali merasa dekat dan anda lega setelah menanggung rasa was-was selama berpisah dengannya.

    • Sebelum tidur

Pelukan sebelum tidur membuat anak nyaman dan terlindungi atau merasa dibersamai. Ia akan menjalani tidur yang berkualitas (nyenyak). Selama masa-masa menjelang sampai beberapa menit di awal tidurnya, anak tetap merasakan kasih sayang anda dengan kontak badan yang nyaman. Ia merasa disayangi dan dan keberadaannya berarti.

    • Saat anak marah atau sedih

Pelukan yang anda berikan saat anak marah atau sedih dapat mengubah perasaan anak menjadi lebih baik, sehingga kesedihan dan kemarahannya mereda.

Pelukan ini sekaligus membuktikan dukungan yang dapat menguatkan anak menghadapi masalahnya.

    • Saat Anda pamitan pergi

Pastikan anda berpamitan kepada anak terlebih dahulu setiap kali hendak pergi meninggalkannya. sampaikan pesan danyakinkan bahwa anda pasti akan kembali pulang. Ini adalah jaminan yang dapat membuat anak lega dan tetap ceria selama jam-jam tanpa keberadaan anda di rumah. Berikan pelukan hangat dan beri kepercayaan bahwa ia akan baik-baik saja.

    • Saat anak pergi berjuang

Ada saat tertentu bagi anak yang ia rasakan lebih berat dari hari-hari biasanya. Ia akan berjuang mengerahkan pikiran dan tenaganya saat mengikuti perlombaan, mewakili sekolah atau daerahnya pada sebuah kompetisi, atau saat menghadapi ujian sekolah. Ini adalah masa-masa berat yang memerlukan penguatan. Masa-masa inilah saat yang tepat bagi anda memberi pelukan sesering mungkin atau berkontak badan dengannya.

  1. Mendoakan anak

Mendoakan anak berarti memintakan kepada Allah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan anak. Seringan-ringan dukungan orang tua kepada anaknya adalah mendoakan. Meskipun tampak ringan, dampak doa orang tua amat besar.

  • Jangan sampai tak mendoakan anak

Jangan menjadi orang tua yang tak terhubung dengan Allah, dan tak tersambung hatinya dengan anak. Menjadi orang tua tidak bermakna apa-apa, dan tidak mampu memberi apa-apa kalau Allah tidak memberikannya.

Mendoakan anak bukan hanya kebaikan biasa yang menjadi anjuran, tetapi merupakan bagian dari tanggungjawab orang tua kepada anaknya. Sebab, setiap anak memiliki hak untuk didoakan orang tuanya. Rasa cinta dan ikatan yang mendalam membuat apa yang orang tua ucapkan untuk anaknya akan sangat bersungguh-sungguh. Tak ada doa setulus orang tua kepada anaknya, karena setiap yang terucapkan bersumber dari hati.

Jangan sampai tidak mendoakan anak, sebab Allah telah sangat jelas mempersilakan setiap manusia untuk memohon kepada-Nya.

  • Jaminan dikabulkannya doa orang tua

Alasan paling mengesankan mengenai pentingnya orang tua mendoakan anaknya adalah karena setiap permintaan yang terucapkan itu akan terkabulkan.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda,

“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud).

Sebuah hadis dari Anas bin Malik juga menyatakan, bahwa Nabi SAW bersabda,

“Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi).

  • Menyandarkan hidayah dan terkabulkannya doa kepada-Nya

Allah hanya berjanji bahwa permohonan orang tua atas anaknya akan Dia kabulkan. Sedangkan apa yang Anda mohonkan itu adalah kuasa-Nya untuk menentukan kapan mengabulkannya, dikabulkan dalam bentuk apa dan bagaimana cara terkabulnya. Anda hanya memohon setelah melakukan ikhtiar, kemudian Allah yang menentukan cara terbaik seperti apa ikhtiar anda itu akan menjadi kenyataan.

[Yazid Subakti]