Parenting Al-Kautsar – Ikhtiar kehamilan bisa Anda lakukan pada puncak masa-masa subur. Bagi suami, masa subur adalah setiap hari tanpa mengenal kapanpun waktunya, sedangkan wanita mengalami siklus sehingga hanya hari-hari tertentu saja berada di puncak kesuburan.
-
Rumus kalender
Cara ini berpedoman pada siklus haid Anda. Untuk menghitungnya Anda harus hapal siklus haidnya berapa hari (masing-masing wanita memiliki siklus dengan jumlah hari yang berbeda).
Anda harus mengingat-ingat sekitar enam bulan yang lalu biasanya kisaran siklus haid berapa hari. Perhitungan siklus harus memulainya dengan hari pertama datangnya haid.
Dari jumlah hari dalam siklus haid itu tersebut, tetapkanlah siklus terpendek dan kurangilah dengan angka 18. Selain itu tetapkan juga siklus terpanjang dan kurangilah dengan angka 11. hasil dari pengurangan angka tersebut menunjukkan hari-hari ovulasi rahim pada Anda (dalam keadaan subur).
Rumus sederhananya adalah :
(siklus terpendek – 18) = tanggal mulai menghindari hubungan badan.
(siklus terlama – 11) = tanggal mulai boleh melakukan senggama.
Contoh :
Bila siklus Anda bervariasi dari 25 hari (siklus terpendek) sampai 34 hari (siklus terlama), maka perhitungannya adalah :
(25 – 18) = 7
Maka tanggal 7 adalah tanggal berpeluang besar meluncurnya sel telur.
(34 – 11) = 23
Maka tanggal 23 inilah tanggal mulai layu sel telur yang telah meluncur bila tidak dibuahi.
Jadi, mulai tanggal 8 sampai tanggal 22 Anda dalam keadaan subur. Bila Anda melakukan hubungan badan dengan pasangan, maka Anda berpeluang besar untuk hamil.
Untuk memudahkan penjadwalan kesuburan ini, Anda dapat menggunakan kalender biasa. Pada kalender tersebut tandai kapan Anda dalam kondisi paling subur.
-
Pengukuran suhu basal
Cara ini berdasar pada teori bahwa suhu wanita akan mengalami peningkatan pada saat terjadi ovulasi dalam kandungannya. Kisaran kenaikan suhu ini adalah antara 0,2o C sampai 0,5o C sehingga pengukurannya harus teliti. Untuk memulai mengukurnya, Anda dapat melakukan hal-hal berikut :
- Pastikan telah tersedia thermometer badan (jenis digital, raksa, atau alcohol tidak masalah yang penting akurasinya dapat dipertanggungjawabkan)
- Sediakan pula catatan, lebih baik lembaran yang memiliki garis-garis dan siap untuk dibuat grafik (misalnya kertas millimeter block).
- Lakukan pengukuran setiap pagi begitu bangun tidur (sebelum keluar kamar). Untuk mudahnya lakukan pengambilan titik suhu pada mulut (untuk selanjutnya setiap pagi juga pada mulut).
- Catatlah suhu ibu setiap pagi pada kertas grafik agar ibu punya data suhu dan dapat terbaca kenaikannya.
- Tandailah terjadinya kenaikan suhu (masa kenaikan suhu biasanya selama 3 hari penuh). Selama 3 hari inilah dalam rahim ibu terjadi ovulasi.
- Pengukuran kebasahan lendir
Ibu yang sedang dalam masa subur mengeluarkan eksresi semacam lendir dari vagina. Untuk mengupayakan kehamilan, Anda dapat berhubungan badan selama kebasahan terjadi.
Cara sederhana untuk mengetahui masa subur dengan mengukur kebasahan ini dilakukan dengan :
- Setiap hari ibu memeriksa dengan tangan apakah terdapat lendir ini. Pada saat lendir ada, ibu merasakan cairan basah agak licin seperti lendir. Tidak hanya terasa di dalam vagina, tetapi kadang dapat diraba dan bahkan meleleh di celana dalam.
- Biasanya begitu masa haid habis, terdapat beberapa hari tanpa sekresi (kering atau hanya lembab normal)
- Pada puncak masa subur sekresi akan terasa lebih banyak dan licin seperti lendir. Saat inilah ovulasi terjadi dalam rahim.
- Anda dapat melakukan hubungan badan pada saat ovulasi ini jika menginginkan kehamilan.