Mendidik Dengan Kedermawanan

Mendidik Dengan Kedermawanan

Mendidik dengan Kedermawanan. Salah satu amal soleh yang tak terhalangi oleh kehamilan adalah sedekah. Dalam keadaan hamil, anda tetap dapat menjaring pahala dan kebaikan sedekah. Bahwa orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah dengan benar-benar ikhlas, tanpa ada keinginan untuk orang lain ketahui. Bayangkan, Anda yang merasa lemah menanggung beban kehamilan dipandang oleh Rasulullah SAW sebagai orang yang kuat karena bersedekah.

Dikisahkan bahwa ketika Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi ini pun bergetar. Kemudian Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah ada kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”

Allah menjawab,

Ada, yaitu besi” (Gunung batu bisa menjadi rata ketika dikeruk oleh buldozer dari besi). Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi?” Allah yang Maha Suci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi menjadi cair jika dibakar api). Bertanya kembali para malaikat itu, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?” Allah yang Maha Agung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api akan padam jika disiram air). “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikat. Allah yang Mahatinggi dan Maha sempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas bergelombang karena kekuatan angin). Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”

Allah yang Maha Perkasa dan Maha Dahsyat menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.” Demikian Imam Turmudzi dan Ahmad meriwayatkan.

Di luar hikmah ini, sedekah adalah membentuk kebiasaan peduli dan murah hati kepada sesama, menghilangkan nafsu mementingkan diri sendiri. Pembentukan kebiasaan ini berlangsung pada diri Anda sebagai ibu, yang kelak akan bermakna bagi akhlak janin dalam kandungan. Sebab ia menerima nutrisi dari makanan yang berasal dari harta yang telah suci. Ia juga turut merasakan suasana hati anda saat bersedekah. Kelak ia dapat mengingat bahwa sejak masa ia dalam kandungan, sedekah telah terbiasa melakukannya. 

[Yazid Subakti]