Membuat Program Sedekah

Membuat Program Sedekah

Parenting – Allah telah berjanji bahwa bersedekah tidak membuat kita menjadi miskin. Justru sebaliknya, sedekah adalah pembersihan jiwa yang mendatangkan keberkahan Allah. Salah satunya adalah dengan melipat gandakan harta yang sudah kita sedekahkan. 

  1. Mulianya sedekah 

Allah berfirman,

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah : 245)

Di ayat yang lain, Allah menjanjikan kelipatan tujuh dikalikan seratus pahala. 

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 261)

  1. Bersedekah adalah latihan untuk peduli

Bersedekah berarti berbuat kebaikan dengan menyenangkan kaum fakir dan dhuafa. Mereka menjadi bahagia atas rezeki yang kita bagikan. Pemberian dengan cara sembunyi-sembunyi adalah lebih baik, meskipun memberikannya dengan terang-terangan juga tidak dilarang.

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 271)

“Kamu tidak akan sampai pada kesempurnaan sampai kamu menginfakkan harta yang kamu cintai.” (QS. Al-Imran : 92)

Di ayat yang lain, Allah mengingatkan kita,

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman; ‘Hendaklah mereka mendirikan shalat, menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan sebelum datang suatu hari yang tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS. Ibrahim : 31)

  1. Mengenalkan anak pada mustahik sedekah agar dapat mencintai mereka 

Anak perlu kenal dengan kaum duafa dan menyelami kehidupan mereka, agar ia dapat memahami bahwa tidak semua manusia hidupnya menyenangkan. Ada kaum lemah yang Allah uji dalam kesengsaraan dan pantas mendapatkan kasih sayang dari sesama. 

Di antara para mustahik ini antara lain adalah mereka yang berhak menerima zakat.  Mereka ini ada delapan golongan, yaitu:

  1. Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu berikhtiar untuk memenuhi untuk keperluan hidup sehari-hari.
  2. Miskin, yaitu orang yang mampu berikhtiar tetapi penghidupan sehari-harinya tidak mencukupi (karena penghasilan kecil atau banyaknya tanggungan orang). 
  3. ‘Amil (panitia zakat), yaitu orang-orang yang bertugas mengumpulkan dan membagi-bagikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya. 
  4. Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah. 
  5. Hamba sahaya (budak), yaitu orang yang belum merdeka dari perbudakan (hanya ada pada zaman dahulu). 
  6. Gharim, yaitu orang yang mempunyai banyak hutang sedangkan ia tidak mampu untuk membayarnya. 
  7. Sabilillah, yaitu orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah. 
  8. Ibnu Sabil, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) seperti dalam (misalnya dakwah dan menuntut ilmu di perantauan yang berisiko kekurangan).
  1. Membuat program sedekah keluarga 

Keluarga hendaknya memiliki satu program untuk merangsang kegemaran bersedekah bagi seluruh anggota keluarga, termasuk anak. 

Anda dapat membuat program sedekah dalam bentuk yang sederhana, misalnya;

  1. Menyediakan kotak infak keluarga. kotak ini ditaruh di tempat yang mudah dilihat atau sering dilewati (misalnya di meja kecil dekat pintu), dan akan dibongkar setiap akhir bulan. Uang hasil pengumpulan ini seberapapun sedekahkan ke masjid atau langsung ke kaum duafa yang menjadi sasaran penerima. 
  2. Memberi anak uang khusus sedekah setiap kali ke masjid, agar uang masuk ke kotak infaq masjid.
  3. Mengumpulkan mainan, pakaian, atau alat-alat dan benda kesayangan yang masih bermanfaat tetapi tidak digunakan lagi. Barang-barang ini disumbangkan ke panti asuhan atau tempat lain, atau dijual dan uang hasil penjualan diserahkan kepada sasaran yang berhak. 

 

[Yazid Subakti]