Menyampaikan Hikmah Shalat

Menyampaikan Hikmah Shalat

Hikmah Shalat – Diperintahkannya shalat di satu sisi adalah sebagai pembuktian ketundukan diri kepada Allah, dan di sisi lain merupakan tanda syukur terhadap nikmat dari-Nya. Di luar itu semua, salat sebenarnya mengandung hikmah yang akan dirasakan manusia baik di dunia dan di akhirat kelak, apabila melaksanakannya dengan sempurna.

Shalat diatur atas waktu-waktu yang sangat bermakna. Shalat subuh melatih untuk bangun pagi memulai hari. Salat zuhur mengingatkan istirahat agar tidak tubuh tidak terzalimi oleh kegiatan terus menerus. Shalat ashar mengingatkan akan tibanya sore hari agar  bersiap memeriksa kembali pekerjaan sebelum diakhiri. Shalat maghrib menandai awal malam agar manusia bersiap menuju aktivitas malam. Salat isya mengingatkan bahwa gelap malam sudah datang agar manusia bersiap ibadah atau istirahat. 

Orang yang shalat tepat pada waktunya mudah menggunakan waktu dengan efektif.

  • Mencintai kebersihan

Salah satu syarat shalat sah shalat adalah harus suci badan, pakaian, dan tempat. Sebelum salat, tubuh harus bebas dari najis dan hadats. Orang yang menjadikan shalat sebagai aktivitas pentingnya akan menjaga kesuciannya. Badannya bersih, pakaiannya bersih, dan tempat tinggalnya juga bersih. 

Karena sesuatu yang bersih belum tentu suci, maka keharusan bersuci setiap kali shalat adalah agar manusia juga menjaga kesucian batinnya.   

  • Belajar hidup tertib 

Rukun shalat dan penyempurna rukunnya dipenuhi oleh ketentuan yang harus dijalankan dengan teratur. Ada urutan bacaan dan gerakan, ada pengulangan bacaan dan gerakan, juga ada arah hadap yang semuanya telah ditentukan. Dalam shalat berjamaah, ada shaf yang harus lurus dan dirapatkan. 

Semua itu merupakan latihan hidup teratur dan tertib, agar terbentuk kepribadian yang terbiasa hidup dalam keteraturan. 

  • Latihan membentuk jiwa tawadhu dan rendah hati

Shalat berjamaah tidak mengenal kasta atau kedudukan sosial. Siapapun yang datang lebih dahulu berhak untuk menempati shaf pertama paling depan. Setinggi apapun kedudukan orang di dunia harus rela menempati shaf belakang jika datang terlambat. 

Gerakan shalat mengajarkan kesejajaran dan menghendaki manusia menundukkan egonya. Semua gerakan sama tanpa memandang kedudukan. Semua orang ruku’ dan sujud membungkukkan badan, dan sujud menyungkurkan kepala untuk merasa rendah di hadapan Allah.  Ketika sujud, kepala dan kaki sama derajatnya. 

  • Baik untuk kebugaran 

Gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat. Ini seperti pemanasan pada saat setiap kali memulai olahraga atau aktivitas yang memerlukan banyak gerakan. Gerakan-gerakan shalat juga berpeluang memperbaiki pernapasan sehingga membuka lebih banyak penyerapan oksigen ke otak, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta menyehatkan jantung. Banyak gerakan sholat yang melibatkan persendian jemari kaki, tumit, lutut, pinggul, pundak dan siku memberi peluang kesehatan persendian agar terhindar dari pengapuran. 

  • Kepemimpinan 

Dalam shalat jamaah, imam adalah pemimpin yang harus ditaati selama ia memimpin shalat sesuai aturan. Semua jamaah wajib patuh dan mengikuti tanpa boleh menawar. Saat imam bertakbir, semua makmum bertakbir. Saat imam membaca surat, semua jamaah mendengarkan. Dan saat imam mengakhiri al fatihah, semua makmum serentak mengaminkan. 

Meskipun harus taat pada imam, ketika diketahui bahwa imam melakukan kesalahan, makmum harus berani mengingatkan. Makmum mengucap tasbih atau menepuk tangan (bagi perempuan) untuk mengingatkan kesalahan imam. Imam harus taat kepada peringatan makmum dan meluruskan kesalahannya atau melakukan sujud sahwi di akhir shalat.

Itu semua adalah prinsip kepemimpinan. Anak yang rajin shalat dan menjiwainya terbiasa taat untuk dipimpin dan memiliki keberanian untuk mengingatkan. Suatu saat, ia juga harus siap memimpin    

Mendorong anak laki-laki untuk berani mengumandangkan adzan 

Adzan adalah seruan mengundang orang untuk datang ke masjid mengerjakan salat berjamaah, sekaligus menjadi penanda  bahwa waktu shalat telah tiba. Adzan juga menjadi syiar islam yang menandai bahwa di masyarakat tersebut ada sekelompok umat islam yang menegakkan shalat. Selama suatu masjid masih berkumandang adzan di setiap waktu shalat, selama itu pula kemakmuran masjid masih bisa diharapkan, minimal berupa salat berjamaah. Jika suatu masyarakat sudah tak lagi mendengar adzan, maka saat-saat menyedihkan akan segera tiba. Tanda bahwa islam akan segera tenggelam karena orang tak lagi menegakkan shalat berjamaah dan enggan bersyiar.

  • Anak laki-laki harus berani mengumandangkan adzan

Berikan dorongan kepada anak laki-laki untuk berani mengumandangkan adzan. Sampaikan kemuliaan—kemuliaan seorang muadzin, dan harapan bahwa dirinya kelak akan menjadi salah satu orang yang yang gemar menyerukan shalat. Berceritalah tentang kebaikan dan penilaian positif orang–orang yang selama ini berjasa mengumandangkan adzan sehingga seluruh masyarakat bergerak untuk salat. Jika mendengar suara adzan dari orang yang sudah lanjut usia, ajak anak berdiskusi bagaimana nasib masjid seandainya orang tua tersebut meninggal  dunia. 

Untuk mendorong anak mengumandangkan adzan, orang tua tak perlu lebih dahulu menyampaikan tuntutan-tuntutan. Yang pertama-tama harus dimiliki anak adalah hapalan secara lengkap kalimat adzan, dan keberanian mengumandangkannya. 

  • Perbuatan mulia 

Seorang  muadzin  memiliki  keutamaan  yang  sangat besar.  Ia  akan  diampuni  dosa-dosanya  sejauh  jarak dengar  suara  adzannya,  dan  ia  akan  mendapat  pahala sebesar  pahala  orang  yang  mengerjakan    shalat bersamanya.  

Dari  Al-Barra’ bin Azib ra bahwa Nabi SAW bersabda; 

Sesungguhnya  Allah  dan  para  malaikat-Nya mendoakan  orang-orang  yang  berada  di  shaf  terdepan. Muadzin  akan  diampuni  dosa-dosanya  sejauh  jarak dengar suara adzannya, ia dibenarkan (disaksikan) oleh setiap  yang  basah  (yang  tidur)  dan  yang  kering  (benda mati) yang  mendengarnya  dan  ia  mendapat  pahala sebesar  pahala  orang  yang  mengerjakan  shalat bersamanya.” HR. Ahmad dan Nasa’i )

Seorang  muadzin  juga  akan  mulia pada  hari  Kiamat  kelak,  yaitu  ia  akan  menjadi  orang  yang  paling panjang  lehernya  pada  hari  Kiamat.  

Ini seperti hadits dari Mu’awiyah  bin  Abi  Sufyan ra,  ia  berkata,  Aku mendengar Rasulullah a bersabda; “Muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada Hari Kiamat.” HR. Muslim.

maksud dari yang paling  panjang lehernya adalah orang yang membawa   amalan   paling banyak.  

Demikian kemuliaan seorang muadzin. Jika saja semua orang mengetahui rahasia ini,  mereka akan berlomba-lomba  untuk mengumandangkan adzan, meskipun harus dengan undian. 

Dari Abu Hurairah y bahwa Rasulullah a bersabda; 

Seandainya manusia mengetahui pahala yang ada di dalam  adzan  dan  shaf  (barisan)  pertama,  kemudian mereka  tidak  bisa  mendapatkannya  kecuali  dengan mengadakan  undian,  niscaya  mereka  akan  mengadakan undian.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

  • Menyampaikan kriteria Muadzin  

setelah anak bersemangat atau berani mengumandangkan adzan, sampaikan secara bertahap kriteria seorang muadzin. 

Di antara kriteria itu adalah, 

  • Muslim, yaitu seorang yang beragama islam saja yang boleh mengumandangkan adzan. Orang  non  muslim  tidak  sah mengumandangkan adzan.
  • Mumayyiz, yaitu seorang anak yang sudah mampu membedakan antara manfaat dan mudharat, dan menilai antara yang benar dan salah.  Anak kecil yang mumayyiz sah mengumandangkan adzan, meskipun  belum  akil baligh. Biasanya, anak sudah mumayyiz sejak usia 7 tahun.
  • Laki-laki,  bukan perempuan. Adzan yang berkumandang untuk umum adalah kewajiban (fardhu kifayah) bagi laki-laki,  bukan  wanita sebagaimana  Rasulullah a bersabda;  “Tidak ada adzan dan iqamah bagi para wanita.” (HR. Baihaqi). Wanita boleh adzan dan iqamah untuk kalangan sesama wanita. 
  • Suaranya merdu, yaitu suara yang dapat terdengar dengan jelas dan keras, serta dapat menarik perhatian orang untuk mendatangi suara tersebut. Nabi SAW pernah kagum  dengan  suara Abu  Mahdzurah, kemudian beliau mengajarkan adzan. 
  • Mengetahui waktu shalat dengan baik, yaitu mengetahui jam dan menit ke berapa masuk waktu shalat fardhu setiap kali menjelang adzan berkumandang.

 

[Yazid Subakti]