Parenting Al-Kautsar – Anda sudah memahami bahwa di masa ini janin telah mampu menangkap suara dan getaran. Jangan sia-siakan kesempatan ini dengan memperdengarkan kepadanya ayat-ayat Allah yang agung dengan membaca Al Quran.
-
Keajaiban Ayat Al-Qur’an bagi kecerdasan janin
Bacaan Al-Qur’an dapat menyebabkan perubahan pada gelombang otak. Penelitian yang membandingkan efek musik klasik, musik relaksasi dan bacaan Al-Qur’an terhadap gelombang otak ini membuktikan bahwa musik klasik berjudul Wind of Change dari album Therapy Sound dapat membawa efek relaksasi pada subjek yang mendengarkannya dan efek tersebut juga terjadi pada subjek yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an (Abdurrochman, 2007). Ketika seseorang membaca Al-Qur’an, ia mengalami aktivitas berpikir yang melibatkan emosi dan aktivitas rohaniah yang menyebabkan terjadinya perubahan gelombang otak dan memberikan pengaruh terhadap kemampuan memori jangka pendeknya.
Fakta ini membuat banyak peneliti mencoba terapi stimulasi kehamilan dengan pembacaan ayat-ayat AL-Qur’an.
Program stimulasi Al-Qur’an pranatal membuat anak yang terlahir lebih cepat merespon bila mengajaknya bicara, lebih cepat paham, lebih aktif dan ceria, lebih mudah bergaul, lebih senang melafalkan dan mendengarkan kalimat thayyibah (kalimat baik), lebih sopan dan sensitif, mudah dinasehati, dan lebih mudah diarahkan serta dibimbing. Selain itu, efek lainnya adalah anak menjadi lebih kuat ingatan dan hafalannya, lebih senang belajar, tanggap dan mudah hafal terhadap hal-hal yang didengar dan dilihat, perkembangan motorik lebih baik dan kemampuan bahasanya lebih baik bila dibandingkan dengan kakak-kakak atau anak sebayanya, ucapannya lebih fasih dan tidak cadel, senang mendengar adzan, bersemangat salat, suka bershalawat dan menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Jadi, anak yang mendapatkan perlakuan khusus dengan pemberian stimulasi pembacaan Al-Qur’an sejak dalam kandungan menampakkan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan tinggi. Ini disebabkan rangsangan Al-Qur’an selama dalam kandungan turut membantu proses synaptogenesis (pembentukan hubungan antar sel saraf otak) dengan nilai-nilai keimanan anak sejak periode pranatalnya. Begitu anak lahir, ia telah memiliki potensi karakter, kepribadian, kecerdasan dan kepekaan spiritualitas yang lebih baik daripada anak yang tidak mendapatkan stimulasi.
-
Jangan Kalah Dengan Wanita Yahudi
Bangsa Yahudi adalah bangsa yang amat mengutamakan kecerdasan, sampai menjadi bangsa pemuja akal. Para wanita yahudi amat paham bahwa Al-Qur’an berpotensi mencerdaskan otak. Mereka tahu bahwa bayi-bayi dan anak-anak di Palestina jajahannya adalah calon generasi yang sudah pasti akan tumbuh cerdas karena dulunya para ibu yang mengandung merupakan pembaca Al-Qur’an setia. Yahudi menganggap anak-anak ini akan menjadi musuh yang cerdas. Maka dalam setiap konflik anak-anak akan menjadi korban utama. Meskipun tentara akan selalu beralasan “Tidak sengaja”, atau “Efek yang tidak dapat dihindari”.
Tak mau kalah dengan anak-anak cerdas hasil didikan Al-Qur’an, para wanita Yahudi membuat tandingan dengan aktivitas yang menurutnya mencerdaskan akal bayi dalam kandungan. Seorang sahabat mengisahkan, para wanita hamil berlomba-lomba membaca buku sains dan giat belajar seperti sedang mempersiapkan tesis. Mereka sibuk dengan kegiatan membaca dan latihan soal-soal dengan harapan hormone yang memacu kemampuan otaknya dan semangat belajarnya terpicu keluar. Mereka berharap bayinya akan terkena dampaknya, menjadi anak yang bersemangat tinggi dalam menuntut ilmu dan berkemampuan intelektual di atas rata-rata.
Itulah wanita Yahudi, melakukan demikian karena membenci Al-Qur’an. Jika anda mencintai Al-Qur’an, mengapakah tidak rajin membacanya? Selain membaca Al-Qur’an, tidak terlarang bagi anda membaca buku-buku atau bacaan lain untuk merangsang kecerdasan bayi anda.
-
Cara memberi rangsangan si kecil dengan Al-Qur’an
Tidak ada ketentuan khusus mengenai cara memberi rangsangan otak si kecil dengan Al-Qur’an. Juga tidak ada surat, ayat, atau irama tertentu yang harus dibaca. Semua surat dan ayat adalah baik untuk dibacakan, dan tidak ada ketentuan harus dengan lagu atau cara membaca tertentu.
Untuk kemudahan praktik, Anda dapat melakukan seperti ini,
- Anda sendiri yang membacakan dengan memulainya dari awal juz atau memilih surat yang paling Anda sukai atau mudah membacanya. Anda membacanya setiap pagi dan sore, setiap menjelang tidur, atau kapan pun anda sempat dan berkeinginan membacanya.
- Tidak ada salahnya jika Anda membuat jadwal membaca surat tertentu pada waktu tertentu untuk kemudahan mengatur dan menyesuaikan suasana. Sebelum membaca, katakana kepada janin anda surat apa yang anda baca, lalu mulailah membaca dengan tartil.
- Meminta suami membaca Al-Qur’an dan suaranya dekatkan kepada perut anda sehingga janin akan mendapat getaran suara tersebut.
- Anda membunyikan alat pembunyi suara murottal dari imam atau qari yang sudah terbiasa anda dengarkan. Anda dapat membunyikannya kapanpun atau terjadwal.
Yang perlu anda perhatikan adalah, bacaan al-quran itu dekatkan dengan perut Anda sehingga pastikan menerima getaran atau suara tersebut.
[Yazid Subakti]