Pra Nikah – Cobalah untuk bermuhasabah sejenak. Tataplah bayangmu di Cermin, dan katakan pada “Ya Allah, Perbaikilah Akhlakku Ini”.
-
Perbaikilah akhlak anda
Pemuda yang memperbaiki akhlaknya lebih layak untuk bertemu jodohnya oleh Allah. Ia akan menjadi pribadi yang dapat mengemban amanah membina generasi dari rumahnya yang Sakinah.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“(Surga itu) disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imron: 133-134)
Apa itu akhlak yang baik?
Jika anda bertanya kepada Imam Hasan Al-Bashri, maka beliau menuliskan, “Akhlak yang baik di antaranya adalah menghormati, membantu, dan menolong.” Jika anda bertanya kepada Ibnul Mubarak, maka beliau menulis, “Akhlak yang baik adalah berwajah cerah, melakukan yang ma’ruf dan menahan keburukan.” Sedangkan bila anda bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambalm, maka beliau pernah menuliskan, “Akhlak yang baik adalah jangan marah dan dengki.”
-
Akhlak yang agung seperti Muhammad SAW
Akhlak yang agung adalah seperti yang telah kekasih Allah, Muhammad SAW contohkan.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4). Allah Ta’ala juga menegaskan (yang artinya): “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yakni) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (datangnya) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Cara paling mudah untuk mempelajari kebaikan akhlak adalah menjadikan orang-orang yang bertakwa sebagai sahabat dan pemberi bimbingan. Sebab seseorang itu akan terpengaruh oleh akhlak sahabat yang mengitarinya.
“Seseorang itu dilihat dari agama teman dekatnya. Karena itu lihatlah siapa teman dekatnya.” (HR Tirmidzi).
Jangan bersedih dengan apa yang kamu hadapi saat ini, selama kita mempersiapkannya, hari esok tidak akan seburuk yang kita sangka. Lusa adalah hari yang cerah. Pecan depan adalah saat-saat indah. Bulan depan adalah bulan penuh kebahagiaan. Tahun depan adalah tahun kesuksesan.
[Yazid Subakti]