Parenting – Sebelum anak gadis jatuh cinta dengan lelaki pujaannya, atau berbunga-bunga hatinya karena merasa ada seorang laki-laki menaruh hati padanya, hadirlah memberi benteng kekuatan bahwa pemuda dan pemudi islam tidak tergiur dengan percintaan semu seperti itu. Laki-laki yang baik tidak datang kepada wanita dengan cinta buta yang menggebu, tetapi hadir ke hadapan orang tua wanita mengutarakan maksud dan tujuannya. Sampaikan tentang beberapa tanda calon suami ideal.
Daftatr Isi
Beragama Islam
Allah menghendaki para wanita muslimah menikah dengan laki-laki yang beriman saja, bukan laki-laki musyrik.
“…Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik daripada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya…” (Q.S. Al-Baqarah : 221)
Sebagai wali, orang dilarang menyerahkan anak gadisnya yang seorang wanita muslimah kepada laki-laki kafir.
Jadi, perempuan muslim tidak boleh bersuamikan laki-laki kafir karena pernikahan tidak akan berlangsung dengan syiar keislaman dan rumah tangga tidak akan mungkin berjalan dengan visi islam yang kuat. Anak-anak tidaknya kelak tidak akan bisa dididik menjadi pejuang islam yang hebat dan cita-cita menuju surga sekeluarga tak akan mungkin menjadi kenyataan. Lebih dari itu, pernikahan ini melanggar larangan Allah. Menjadi istri pria kafir berarti menyengaja mengangkat suami dalam kepemimpinan orang kafir di keluarga. Itu dilarang oleh Islam dan mengingkari hukum-Nya.
Taat dan terpuji akhlaknya
Rasulullah mengingatkan kepada para wanita yang hendak menikah untuk menerima laki-laki yang agama dan akhlaknya baik.
“Bila datang seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya, hendaklah kamu nikahkan dia, karena kalau engkau tidak mau menikahkannya, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (H.R. Tirmidzi dan Ahmad)
Para orang tua atau wali harus untuk benar-benar memperhatikan ketaatan beragama dan akhlaq laki-laki yang akan menjadi suami dari anak perempuan di bawah perwaliannya. Anda dapat menyelidiki melalui berbagai saluran informasi mengenai calon menantu dalam hal ketaatannya menjalankan sholat lima waktu, ketaatannya menjalankan puasa Ramadhan, kepatuhannya kepada orang tua, kerukunannya dengan tetangga, dan perilakunya terhadap yang lemah atau miskin.
Tak kalah penting, perhatikan teman-teman pergaulannya apakah dia bergaul dengan orang-orang yang taat menjalankan agama atau dengan orang-orang yang suka berbuat maksiat. Jika yang bersangkutan bergaul dengan orang-orang yang taat menjalankan agama, besar kemungkinan ia orang yang taat dalam beragama dan baik akhlaknya. Demikian pun sebaliknya.
Jauh dari kemaksiatan
Jangan menikahkan anak gadis Anda dengan laki-laki pelaku maksiat. Teliti dan pastikan bahwa ia bukan pemabuk dan tak pernah meminum khamr serta bukan anak durhaka.
Rasulullah SAW telah mengingatkan,
“Tiga golongan yang Allah haramkan masuk syurga yaitu : peminum minuman keras, orang yang durhaka terhadap ibu bapaknya, dan orang yang berbuat dayyuts yang menanamkan perbuatan dosa kepada keluarganya.” (H.R. Nasa’i)
Orang yang menjauhi kemaksiatan ialah orang yang bebas dari perbuatan yang diharamkan oleh Allah, seperti syirik, berjudi, berzina, mabuk, mencuri dan lain-lainnya.
Karena para suami dinyatakan sebagai orang yang paling bertanggung jawab untuk membersihkan anggota keluarganya dari perbuatan maksiat, dengan sendirinya dia harus dapat dijadikan contoh sebagai orang yang bersih dari perbuatan maksiat. Pertimbangkan kembali bila calon jodoh anak Anda adalah seorang pria yang pernah mempermainkan wanita, petualang cinta dari satu wanita ke wanita lain. Orang yang seperti ini biasanya amat dekat dengan perbuatan zina, bahkan mungkin pernah melakukannya. Perilaku seperti ini tidak mudah hilang sehingga berisiko terulang kembali saat ia telah memperistri anak gadis Anda. Dia sangat berpengalaman menjalin hubungan cinta dengan banyak wanita sehingga berpeluang menjadi seorang suami yang serong.
Dari keluarga salih
Pilih laki-laki dari keluarga salih yang terbiasa taat kepada Allah. Keluarga yang shalih akan selalu berusaha melakukan segala sesuatu dengan baik sehingga membawa kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Mereka akan menjadi bagian dari keluarga Anda, yang akan terus menjalin hubungan dengan Anda sekeluarga juga. Kedua orang tuanya adalah kakek dan nenek bagi cucu anda kelak, dan saudara-saudara akan menjadi paman dan bibi dari cucu Anda.
Laki-laki dari keluarga salih besar kemungkinan membawa sifat salih dari keluarganya. Untuk mendapatkan suami semacam ini orang tua perlu menggali informasi mengenai keluarga yang bersangkutan mengenai kondisi ibadahnya, lingkungan tempat tinggalnya, dan apa kata orang tentangnya.
Berbakti Kepada Orang Tuanya
Laki-laki yang menyayangi orang tuanya memiliki peluang untuk menyayangi isterinya ketika telah menikah. Jika kepada orang tuanya yang sangat berjasa saja tidak mencintai, maka apalagi kepada isteri, seseorang yang sebelumnya tak pernah memberi jasa apapun.
Dari Ibnu ‘Umar RA ujarnya, “Rasulullah SAW bersabda: “Berbaktilah kepada orang tua kalian, niscaya kelak anak-anak kalian berbakti kepada kalian; dan peliharalah kehormatan (istri-istri orang), niscaya kehormatan istri-istri kalian terpelihara“.” (H.R. Thabarani, Hadits hasan)
Ketaatan kepada orang tua bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya kelak untuk taat pula kepada orang tuanya. Anak yang taat kepada orangtua mematuhi perintah orang tua dan tidak melanggar larangannya selama hal yang diperintahkan atau yang dilarangnya tidak diharamkan.
Mandiri dalam Ekonomi
Rasulullah SAW berseru kepada para pemuda yang telah mampu mencari nafkah sendiri sehingga sanggup memikul beban belanja rumah tangga, agar segera menikah.
“Hai golongan pemuda, barangsiapa di antara kamu ada yang mampu (untuk membelanjai) kawin, hendaklah ia kawin, karena kawin itu akan lebih menjaga pandangan dan akan lebih memelihara kemaluan, dan barangsiapa belum mampu kawin, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu ibarat pengebiri” (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Itu artinya, pemuda yang telah berkemampuan, salah satunya berpenghasilan, telah layak untuk dipilih menjadi suami. Sebab islam menetapkan bahwa yang bertanggung jawab dalam masalah ini adalah suami sebagai qawwam.
Keimanannya sepadan atau lebih baik
“Manusia itu ibarat barang tambang, ada yang emas dan ada yang perak. Mereka yang terbaik pada zaman Jahiliyah, tetap terbaik pula pada zaman Islam, asalkan mereka memahami agama.” (H.R. Bukhari)
Kualitas manusia memang berbeda-beda. Kualitas yang dituntut oleh Islam bukanlah kualitas materi, melainkan keimanan dan pemahaman agamanya, kesungguhan dan keteguhannya berpegang pada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Jika datang laki-laki dengan keimanan dan kepahaman agama yang sepadan atau lebih baik dari anak gadis Anda, maka dia telah memenuhi syarat calon menantu.
Mampu memimpin
Ini karena laki-laki dinobatkan oleh Allah sebagai pemimpin bagi perempuan. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 34 :
“Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka…“
Telah ditetapkan oleh Allah bahwa orang yang bertanggung jawab memimpin di dalam rumah tangga adalah suami. Jiwa kepemimpinan adalah syarat yang harus didahulukan bagi gadis ketika memilih calon suami. Minimal terbukti kemampuannya menjadi imam salat atau memimpin pergerakan amar makruf nahi munkar.
Bertanggung jawab
Memilik laki-laki karena tanggung jawabnya. Sebab ia akan menjadi pemimpin yang semua urusan kepemimpinannya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Allah berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 26:
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: ‘Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.'”
Kemampuan bertanggungjawab seorang laki-laki dapat dinilai dari hal-hal paling sederhana. Misalnya dari ketepatannya menggunakan waktu, kehati-hatiannya dalam berbicara, dan penjagaan sikapnya ketika berhadapan dengan sesama.
Memiliki sifat Adil
Dari Nu’man bin Basyir ra, bahwa ayahnya membawanya kepada Rasulullah saw, lalu ia bercerita kepada beliau,
“Aku berikan kepada anakku ini salah seorang budakku untuk dijadikan pelayannya.” Rasulullah saw bertanya: “Apakah semua anakmu engkau beri semacam ini?” Jawabnya: “Tidak.” Rasulullah saw bersabda: “Kalau begitu batalkanlah.” Dalam riwayat lain disebutkan: Rasulullah saw bertanya: “Apakah terhadap semua anakmu kamu berlaku seperti ini?” Jawabnya: “Tidak.” Beliau bersabda: “Takutlah pada Allah; dan berlaku adillah kepada anak-anakmu!” Ayahku lalu membatalkannya dan dia menarik kembali sedekahnya….(HR. Bukhari dan Muslim)
Adil artinya tidak melanggar hak, menempatkan sesuatu pada tempatnya, lurus dan benar. Adil mencakup tindakan dan sifat, yaitu tindakan tanpa merugikan orang lain dan sifat lurus dalam berbuat serta serta pandai mempergunakan sesuatu sesuai dengan kegunaannya.
Dalam memimpin keluarga, sifat adil menentukan tenteram atau tidaknya keluarga, juga tegak atau tidaknya kebenaran di dalamnya. Suami yang adil tidak akan mengurangi hak orang lain dalam rumahnya dan menghindari perbuatan dzalim kepada isteri dan anak-anaknya.
[Yazid Subakti]
___________________________
Bunda, udah tau belum kalo ada jasa aqiqah di Jogja yang praktis dan ekonomis, Aqiqah Al-Kautsar.
Aqiqah Al-Kautsar adalah layanan jasa aqiqah Jogja terbaik sejak 2012 dan sudah dipercaya oleh lebih dari 11.000 sohibul. Nah bagi Bunda yang berdomisili di Jogja dan sudah mulai memasuki masa HPL, Aqiqah Al-Kautsar bisa jadi rekomendasi layanan aqiqah Jogja yang praktis.
Jasa aqiqah Jogja Al-Kautsar menyediakan banyak pilihan menu. Daging kambing aqiqah diolah menjadi berbagai menu lezat, mulai dari masakan nusantara, masakan timur tengah, hingga western. Nah Bunda bisa memilih sesuai dengan selera Bunda dan keluarga.
Untuk pemesanan, Bunda bisa hubungi kami di 089603897933 atau datang langsung ke kantor kami di Jl. Kaliurang Km 4,5 Tawangsari CT II D2, Sleman, DIY.

