Menyikapi Anak Jatuh Cinta

Menyikapi Anak Jatuh Cinta

Parenting – Di satu sisi, remaja yang memperluas pergaulannya mendapat banyak manfaat dengan bertambahnya wawasan dan pengalaman hidup. Tetapi disisi lain, pergaulan yang mempertemukan lawan jenis membuatnya terbawa untuk menerima atau memulai hubungan yang indah: jatuh cinta

Sebagaimana aturan kehati-hatian terhadap tindakan mendekati zina dan bentuk kemaksiatan lain, kita sepakat bahwa cinta sebelum waktunya bukanlah cinta yang sesungguhnya. Aturan bagi remaja kita adalah tidak ada cinta sebelum pernikahan. Tidak perlu atau jangan sampai jatuh cinta kecuali kepada seseorang yang sudah dihalalkan menjadi pasangan hidupnya.

Lalu bagaimana jika peristiwa jatuh cinta itu terlanjur terjadi?

Ada beberapa cara mengatasi atau menghadapi anak yang terlanjur jatuh cinta sebelum waktunya.

  1. Terbuka berkomunikasi

Untuk memantau remaja yang sedang jatuh cinta, pertama kali yang Anda lakukan adalah membuka komunikasi. Ajaklah anak bertukar pikiran, bercerita dan bersedia belajar terbuka serta percaya kepada Anda sebagai orang tua untuk memberikan ide terhadap masalah yang ia hadapi. Mulailah berkomunikasi dengan cara mereka, bahasa mereka, dan keinginan mereka yang membuat mereka mengungkapkan masalahnya dengan jujur.

  1. ingatkan kembali aturannya

Sebelumnya, memang sebaiknya Anda pernah membuat aturan tentang batas hubungan pertemanan dan dengan lawan jenis, serta menyepakati pengertian cinta dan sikap keluarga terhadapnya. Jadi, Anda dapat mengingatkan bahwa ada batas-batas hubungan yang harus dipegang teguh agar masa depan tetap terjaga, yaitu tidak menjalin cinta sebelum waktunya (menikah), tidak pacaran dan tidak berteman mesra. 

  1. Dengarkan kata-katanya

Jangan dulu menyimpulkan atau menghakimi anak ketika ia terlibat jalinan cinta di usia belia. Dalam komunikasi yang terbuka, kumpulkan informasi, dengarkan dengan seksama apa saja yang ingin ia sampaikan. Beberapa anak menjalin hubungan cinta bukan karena ia menyukai atau tergoda, melainkan karena tidak tega menolak atau kesulitan membuat alasan untuk mengakhirinya.

  1. Bersikap Bijaksana

Keterbukaan anak menceritakan perasaan atau pengalaman jatuh cintanya harus kit hargai dengan sikap bijaksana orang tua. Tidak semua anak memiliki kesamaan dalam hal emosi, kebutuhan, sifat dan sebagainya. Karena itu orang tua mesti bijak memberikan nasehat. Pikirkan tentang cara menasihati, waktu paling tepat, serta kadar isi nasehatnya. Yang terpenting adalah jangan sampai anak kecewa, terhakimi, terpojok atau merasa orang tuanya benci gara-gara perasaan cintanya itu.

  1. Alihkan dengan kesibukan

Salah satu kondisi yang membuat remaja tergiur jatuh cinta atau terlanjur menjalin hubungan adalah karena adanya kesempatan untuk melakukannya, ada waktu untuk memikirkan dan mengenangnya. Oleh karena itu, Anda dapat perlahan-lahan mengalihkan rasa hatinya itu dengan mengajaknya dalam kesibukan-kesibukan yang mengalihkan fokusnya. Acara keluarga yang menuntut keterlibatan bersama, olah raga, atau program latihan keterampilan mungkin dapat membantu mengalihkan lamunan dan waktu kosong anak.

 

[Yazid Subakti]

 

___________________________

Bunda, udah tau belum kalo ada jasa aqiqah di Jogja yang praktis dan ekonomis, Aqiqah Al-Kautsar.

Aqiqah Al-Kautsar adalah layanan jasa aqiqah Jogja terbaik sejak 2012 dan sudah dipercaya oleh lebih dari 11.000 sohibul. Nah bagi Bunda yang berdomisili di Jogja dan sudah mulai memasuki masa HPL, Aqiqah Al-Kautsar bisa jadi rekomendasi layanan aqiqah Jogja yang praktis.

Jasa aqiqah Jogja Al-Kautsar menyediakan banyak pilihan menu. Daging kambing aqiqah diolah menjadi berbagai menu lezat, mulai dari masakan nusantara, masakan timur tengah, hingga western. Nah Bunda bisa memilih sesuai dengan selera Bunda dan keluarga.

Untuk pemesanan, Bunda bisa hubungi kami di 089603897933 atau datang langsung ke kantor kami di Jl. Kaliurang Km 4,5 Tawangsari CT II D2, Sleman, DIY.