Mengenalkan Makanan Pendamping ASI

Mengenalkan Makanan Pendamping ASI

Bayi harus mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI setelah masa penyusuan eksklusif selesai (6 bulan).

Makanan Pendamping Asi (MPASI) adalah makanan semi padat dengan tekstur lembut untuk bayi menemani pemberian ASI. Kenalkan MPASI untuk merangsang keterampilan motorik alat pencernaan mekanisnya, yaitu menggerakkan mulut dan lidah untuk mengolah makanan. Dengan memperkenalkan MPASI, bayi akan mengenal tekstur, warna, serta rasa makanan yang baru. Ini penting untuk merangsang perkembangan fungsi pencernaannya hingga besar nanti.

  1. Memulai pemberian MPASI

Bayi di awal-awal memakan selain ASI masih belajar mencerna. Pada mulutnya belum tumbuh banyak gigi dan saluran pencernaannya belum terbiasa dengan makanan seperti orang dewasa. Makanan yang belum bersahabat baginya adalah yang teksturnya kasar atau keras, serta aroma dan rasanya ekstrim.

  • Pahami seputar bahan MPASI

Pemberian MPASI tidak seperti memberi makan anak-anak yang sudah mandiri. Pahami bahan yang paling cocok bagi si kecil, yaitu bahan yang ia sukai, dalam kondisi masih segar dan aman, serta dalam jumlah yang cukup.

  • Sediakan bahan dan olah dalam keadaan higienis

Hygiene makanan ini mulai dari pemilihan bahan (bahan yang segar dan bersih), penyimpanan, pengolahan, sampai pada saat penyajian (penyuapan kepada si kecil). Pada saat memberikan makan, tangan anda harus dalam keadaan bersih.

  • Berikan MPASI secara bertahap

Berikan MPASI sedikit demi sedikit kepada si kecil, tidak langsung dalam jumlah banyak karena lambung dan kemampuan mencerna si kecil masih terbatas. Anda dapat memulai dengan 2 -3 sendok makanan pada saat pertama ia makan. Jumlah ini ditambah seiring perkembangan bayi.

  • Berikan di sela-sela pemberian ASI dan secara bertahap pula

Bayi masih sangat tergantung pada ASI sebagai makanan utama. Ia akan kaget jika mendapat makanan pendamping kemudian harus absen lama dengan ASI. Pada tahap awal, berikan ia satu kali sehari MPASI, kemudian besoknya dua atau tiga kali, dan kemudian makin sering.

  • Berikan makanan yang tidak menimbulkan efek alergi

Makanan dari tepung beras sangat baik karena sangat kecil kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi. Makanan ini dapat ditambah dengan susu, sereal, atau sayuran lunak untuk menambah variasi zat gizinya.

  • Kenalkan sayuran dan buah-buahan

Makanan ini sangat penting bagi anak karena mengandung banyak zat gizi alami (sumber vitamin dan mineral). Sayuran yang telah dipotong kecil atau dirajang, dan buah yang dipotong kecil memudahkan bayi memakannya.

  • Berikan makanan pendamping ASI ini dalam variasi yang sederhana pada awalnya

Misalnya, pada awal-awal, anda cukup mengenalkan havermut dan buah pisang saja, kemudian besoknya makanan yang lain tanpa dicampur-campur terlalu banyak.

  • Hindari penggunaan zat penambah rasa terlalu berlebihan

Penggunaan garam dan gula adalah wajar, tetapi sebisa mungkin dihindari pada awal pengenalan. Ia sudah cukup menikmati rasa tepung beras atau havermut dengan kaldu (kaldu sapi, ayam, atau ikan) atau bubur dengan tambahan jus buah.

  • Uji reaksi bayi terhadap jenis makanan tertentu

Pada awal mengenal makanan, kadang bayi sensitif terhadap jenis makanan tertentu dengan menunjukkan penolakan atau ia mual bahkan sampai muntah. Misalnya, ia sensitive terhadap buah yang ada rasa masamnya, atau makanan yang aromanya kuat. Bayi seperti ini sebaiknya tidak dipaksa dan segera diganti dengan makanan lain yang lebih cocok.

  • Perhatikan reaksi alergi bayi terhadap makanan tertentu

Ikan laut sering memunculkan alergi bayi dengan gejala gatal dan seperti bengkak di gusi atau bibirnya. Selain ikan, makanan yang memicu alergi adalah telur, jenis kacang tertentu, dan gandum.

  1. Tahap-Tahap Pengenalan Makanan Pendamping ASI

  • Makanan semi cair (Mulai usia 6 bulan)

Makanan lunak seperti biskuit yang mengencerkannya menggunakan air atau susu cocok untuk awal pemberian MPASI. Bubur susu yang bisa dari tepung beras yang tercampur dengan ASI atau susu formula dapat juga sedikit demi sedikit memberikannya. Bubur ini bisa dengan dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning untuk menambah rasa.

Pemberian sayuran mulai dengan jus sayuran, kemudian buah yang terlebih dahulu usdah halus. Buah pilihan di awal ini adalah pisang, alpukat, atau jeruk yang manis.

  • Bubur tim saring (Mulai usia 7 bulan)

Kadang bayi menolak atau meronta dengan jenis makanan saring ini karena teksturnya lebih kasar dari sebelumnya. Anda tidak dapat memaksanya, tetapi terus mencoba memberinya. Ini adalah tahapan awal yang memerlukan perjuangan anda.

Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bisa kenalkan bayi dengan nasi tim tanpa menyaringnya.

Pilihan untuk jenis sayur dan buah adalah asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, mangga, melon, atau pepaya. Untuk lauk, pilihan di masa-masa ini adalah ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, dan tempe.

  • Bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran (Mulai usia 9 bulan)

Mulia usia ini, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan yang seluruh keluarga konsumsi.

Pilihan makanan pada saat ini adalah makanan dengan sayur sop, daging cincang, sayur bening, perkedel, skutel, aneka jenis kue, dan jus. Meskipun sudah dapat menyantap makanan keluarga, menu yang ekstrim sebaiknya belum diberikan atau dibantu saat makan. Menu yang ekstrim misalnya sate (harus dibantu melepas dari tusuknya), menu bersambal, atau menu yang harus disantap saat masih panas.

Makanan olahan yang berpengawet dan makanan ringan yang ada di warung sebaiknya tidak bunda kenalkan.

[Yazid Subakti]