Memilih Tempat Bersalin

Memilih Tempat Bersalin

Parenting Al-Kautsar – Memilih tempat Bersalin, Anda dapat mendatangi Rumah sakit dengan berbagai type, rumah bersalin, klinik persalinan, praktek bidan, atau melahirkan di rumah dengan bantuan tenaga persalinan. Di daerah yang tidak terjangkau pusat pelayanan umum sering terjadi wanita melahirkan di rumah dengan bantuan dukun beranak terlatih.

Tetapi dengan demikian banyaknya pilihan ini, Anda harus semakin bijak mengambil keputusan. Demikian banyak tempat yang menyediakan fasilitas tetapi tidak selalu sesuai dengan kebutuhan Anda.

Alasan yang paling masuk akal harus pilih-pilih tempat adalah karena Anda ingin bertanggung jawab terhadap buah hati dan diri sendiri. Sebab permulaan sejarah kelahiran akan dimulai dari tempat ini. Persalinan yang didamba harus terjadi di ruangan yang Anda pilih dengan informasi yang akurat.

Apa yang menjadi pertimbangan untuk memilih salah satunya?

  • Jarak dan akses

Jarak yang dekat dan jangkauan yang mudah memperkecil gangguan selama di perjalanan Anda.

  • Reputasi

Cari informasi seberapa terkenal rumah sakit yang and pilih. Prestasi dan ketenaran menambah peluang keselamatan Anda.

  • Fasilitas

Anda bukan memilih hotel dengan fasilitas mewah, tetapi memilih rumah sakit dengan fasilitas stAndar. Tanyakan kelas-kelas ruang atau paviliun, pelayanan dokter, alat kedaruratan, dan seberapa cepat menangani masalah.

  • Kebutuhan saat ini

Kehamilan dan persalinan wanita tidak sama antara satu dengan lainnya. Anda adalah orang yang paling tahu masalah kehamilan Anda. Oleh sebab itu, Anda juga yang menentukan kebutuhan apa saja yang akan terpenuhi dengan memilih rumah sakit itu. Kebutuhan Anda meningkat bila kehamilan Anda disertai komplikasi.

1. Memilih Tenaga Medis

William Sears (2006) memberikan penekanan pentingnya tenaga medis untuk persalinan). Dokter atau bidan yang mampu menangani dengan baik hendaknya mereka yang memiliki dua pola pikir sekaligus.

Pertama, pola pikir medis, yaitu ia diperlukan untuk mengatasi kemungkinan komplikasi atau kejadian lain yang tidak diinginkan. Mereka dengan kapasitas ilmunya mampu bergerak cepat mengatasi kedaruratan, bahkan ketika Anda dan bayi harus mengalami kemungkinan paling buruk. Anda bekerja sama dengan mereka untuk menyelamatkan Anda dan bayi.

Kedua, tenaga yang memiliki filosofi persalinan, yaitu bahwa melahirkan merupakan proses yang menyehatkan. Dan bila perlu, kelahiran akan didesain menjadi seni alamiah yang indah dan menyenangkan. Oleh sebab itu mereka harus mampu memunculkan empati dan bermain dengan psikologi Anda. Saat ini sudah banyak dokter spesialis yang kreatif tanpa mengesampingkan prosedur tindakan.

Beberapa pertimbangan memilih dokter telah kami sampaikan di bab depan.

2. Menyiapkan Nama Bayi

Identitas paling utama adalah nama. Setiap benda di bumi ini memiliki nama untuk mengenalinya. Sebelum dilahirkan, sangat baik jika bayi sudah diberi nama. Paling tidak, sebelum si kecil lahir ia sudah memiliki beberapa rangkaian calon nama pilihan.

Nama bagi manusia adalah ciri atau tanda utama orang tersebut. Bayi diberi nama agar ia memiliki identitas dan jati diri yang kuat. Hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar ia dikenal. Orang tua memberi nama anak untuk memuliakannya.

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS. Maryam: 7).

Para ulama bersepakat wajibnya orang tua memberi nama kepada anak-anaknya. Tidak ada perbedaan pendapat bahwasannya seorang ayah lebih berhak dalam memberikan nama kepada anaknya dan bukan kepada ibunya. Hal ini sebagaimana telah terjadi pada para sahabat bahwa mereka menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam agar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepada anak-anak mereka.

Seorang anak bernasab kepada ayahnya, bukan kepada ibunya. Oleh karenanya, nama anak-anak itu seorang anak akan dipanggil sebagai nama anak ‘bin’ ayahnya. (Fulan bin Fulan atau fulan binti fulan)

Allah SWT berfirman: Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka…” (QS. Al-Ahzab: 5)

 

[Yazid Subakti]