Kelahiran – Selain imunisasi dasar yang wajib, ada juga imunisasi yang dianjurkan untuk para balita. Imunisasi tersebut adalah:
-
Daftatr Isi
HIB
Haemophilus Influenzae tipe B atau HIB, adalah imunisasi untuk mencegah penyakit meningitis (radang pada otak dan selaput otak). Penyebab meningitis adalah virus Pnemococus, meningococus, streptococus dan tuberculosis. Gejala awal dari meningitis adalah demam tinggi, menggigil, kepala sakit, muntah, serta perasaan kaku pada leher dan punggung. Pada kondisi yang parah paenderita akan mengalami kejang sampai kehilangan kesadaran. Meningitis dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kecacatan.
-
MMR ( Morbili, Mumps dan Rubella)
Morbili (campak)
Imunisasi pada tahap ini berfungsi sebagai pengulangan (booster), guna memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit ini campak.
Mumps (gondongan)
Mumps adalah penyakit infeksi virus menular yang paling banyak terjadi pada anak berusia 5 – 15 tahun. Gondongan ini menyerang kelenjar parotis yang berada di bawah telinga. Dapat juga menyerang kelenjar testis, pancreas, ovarium, dan selaput otak.
Rubella (campak Jerman)
Pada penyakit rubella, virus menyerang kulit dan kelenjar getah bening. Awalnya tenggorokan akan terasa sakit dan demam ringan, kemudian ada tebaran berwarna merah muda yang kecil dan datar pada bagian wajah serta leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, tanda lain adalah pembengkakan kelenjar pada belakang leher. Rubella menyerang ibu hamil dengan usia kandungan 3 – 4 bulan dapat mengakibatkan komplikasi serius pada janin.
-
Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis tipe A. sama halnya dengan hepatitis B. virus ini menyerang hati. Namun masa inkubasi hepatitis A lebih pendek jika dibandingkan dengan hepatitis B. Hepatitis A jarang berakibat fatal, dan lebih banyak menyerang pada anak – anak.
-
Tifoid
Tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang menyerang dan merusak kelenjar getah bening usus. Dalam jangka waktu yang lama penyakit ini mengakibatkan kebocoran parah pada usus. Pada umunya tifoid disebabkan oleh makanan yang terinfeksi salmonella typhi.
Gejala pertama sama halnya dengan penyakit infeksi yang lain yaitu suhu tubuh dari hari kehari semakin tinggi bahkan mencapai 40.6 0C. gejala lainnya adalah menggigil, berkeringat, ngilu pada sendi, menurunnya nafsu makan, lesu, sembelit dan diare. Penderita harus menerima terapi obat dan pengaturan diet yang ketat serta istirahat total (bed rest).
-
Cacar air (Varisela)
Cacar air adalah penyakit infeksi karena virus. Penularan penyakit ini terjadi akibat kontak dengan penderita. Pada permukaan kulit penderita akan terlihat bulatan – bulatan kecil berwarna merah jambu, kemudian dalam beberapa jam berubah menjadi gelembung – gelembung kecil seperti butir – butir air yang menempel pada kulit.
Pada awalnya penderita merasakan demam, namun setelah bulatan – bulatan kecil muncul suhu tubuh akan normal kembali dan berubah menjadi rasa gatal yang tidak tertahankan. Jika penderita menggaruk dan butiran – butiran itu pecah, maka akan terjadi infeksi dan butiran kecil akan semakin meluas.
-
Influenza
Penyakit ini lebih dikenal dengan istilah flu, oleh virus influenza. Gejala flu dapat muncul mendadak, seperti sakit kepala berat, sakit pada otot – otot dan sendi – sendi (terutama pada daerah punggung), menggigil, kurang nafsu makan, berkeringat, dan rasa lelah. Imunisasi influenza dapat melindungi si lkecil dari virus influenza spesifik.
-
IPD (Invasive Pnemococal Disease)
Imunisasi ini berfungsi untuk mencegah penyakit yang terjadi oleh bakteri streptococcus pneumoniae (pneumokokus). Kelompok penyakit yang termasuk dalam IPD adalah pneumonia, meningitis, bakterinemia, dan sepsis. IPD ini paling banyak menyerang bayi dan anak – anak di bawah usia 2 tahun.
Gejala ketika anak terserang IPD adalah sebagai berikut :
Radang paru (pneumonia)
Demam menggigil, nyeri dada saat bernafas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, lemah, lemas dan sesak nafas. Selain itu juga mual, muntah, nyeri kepala, rewel dan kurang nafsu makan.
Radang selaput otak (meningitis)
Demam tinggi, menggigil, kepala sakit, muntah, serta perasaan kaku pada leher dan punggung. Pada kondisi yang parah paenderita akan mengalami kejang sampai kehilangan kesadaran.
Infeksi darah (bakterimia)
Gejalanya lebih berat karena merupakan komplikasi dari pneumonia dan dapat mengakibatkan meningitis.
-
Sepsis
Terjadi karena adanya berbagai bacteri yang menyebabkan penyakit dalam jaringan tubuh. Bakteri ini berkembang biak dengan cepat dalam aliran darah, sehingga mengakibatkan terjadinya keracunan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh bahkan kematian.
Penularan penyakit IPD biasanya melalui percikan ludah ketika anak kontak dengan orang yang sudah terinfeksi kuman streptococcus pneumoniae. Berikut adalah jadwal pemberian imunisasi yang dianjurkan (tidak wajib) untuk si kecil :
[Yazid Subakti]