Pertumbuhan dan Perkembangan – Pertumbuhan (growth) adalah perubahan anak yang sifatnya fisik dalam hal bertambahnya jumlah atau ukuran dan susunan organ tubuhnya. Selain bertambah besar secara fisik, anak juga mengalami pembesaran ukuran dan kelengkapan organ-organ tubuh dan otaknya.
Jadi, Pertumbuhan lebih pada perubahan anak dalam bentuk ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjarnya.
Perkembangan adalah proses penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis anak yang akan berlangsung sepanjang hidupnya. Perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman sehingga sangat berkaitan dengan keadaan mental, kognitif dan emosinya.
Mengukur pertumbuhan
Pertumbuhan anak mengukurnya dengan melakukan pengukuran antropometri. Yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan (atau panjang badan jika masih bayi), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada.
Pengukuran berat badan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan untuk menilai perkembangan pemberian gizi (selain keturunan), sedangkan pengukuran lingkar kepala untuk menilai pertumbuhan otak.
Mengukur perkembangan
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan tidak terukur dengan angka-angka, melainkan fungsi organ dan kemampuan anak.
- Motorik kasar merupakan keterampilan meliputi aktivitas otot- otot besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri, berjalan dan sebagainya.
- Motorik halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki menggambar dua tau tiga bagian, menggambar orang, melambaikan tangan dan sebagainya.
- Bahasa adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, berkomunikasi.
- Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Bayi mengawali perkembangan keterampilannya dari bentuk yang paling sederhana dan paling dekat dengan dirinya. Yaitu cara ia memulai komunikasi dan interaksi dengan orang terdekatnya.
Pada bulan-bulan awal, bayi mengalami perkembangan motorik yang sangat cepat, bahkan beberapa darinya dapat dibedakan antara kemarin dan hari ini. Perkembangan ini perlu untuk mengantisipasi jika ada bagian gerakan yang mengalami perlambatan atau tidak wajar seperti umumnya bayi lain.
[Yazid Subakti]