Penyapihan yang Damai

Penyapihan yang Damai

Kelahiran – Mari kita bicarakan cinta ketika dan penyapihan yang damai, agar terhindar dari perbuatan ‘memisahkan ikatan’ dari bayi yang seolah sudah menyatu dengan anda.

A. Mari kita bicara tentang cinta

Menyapih adalah menyudahi masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses ini sangat tergantung kesiapan ibu dan anak. Sebagian ibu menyapih karena faktor eksternal, misalnya kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskannya bekerja dan meninggalkan bayinya.

Penyapihan adalah sebuah awalan bahwa bayi Anda mulai belajar mandiri. Ia akan mulai asik bermain dengan saudara atau teman – temannya, tidak selalu ada dalam pangkuan Anda. Pada mulanya mungkin Anda akan merasa sedih atau kehilangan aktifitas yang sudah 2 tahun anda lakukan. Penyapihan memang membutuhkan waktu, tidak hanya bayi Anda tetapi juga Anda.

Dan sekali lagi, kita sedang membicarakan cinta. Menyapih bukanlah proses pemutusan kasih sayang, melainkan ungkapan cinta Anda agar si kecil belajar untuk mandiri dan lebih leluasa merasakan aneka makanan yang lain.

B. Macam – macam penyapihan

1. Mutual weaning/natural weaning (tidak memaksa dan mengikuti tahapan perkembangan anak)

Jika Anda memilih cara ini, maka bersiaplah menyusui si kecil sampai Ia tidak mau lagi menyusu. Ada kalanya cara molor sampai usia si kecil 3 tahun. Namun tidak ada salahnya ketika si kecil berusia 2 tahun Anda sudah mengkondisikannya. Misalnya selalu mengatakan bahwa Adek sudah besar, kalau yang masih menyusu adalah adek bayi. Walaupun Anda membiarkannya tetap menyusu, namun si kecil akan mulai belajar untuk berhenti menyusu.

2. Baby-Ied weaning (anak yang menentukan kapan ia tidak mau menyusu lagi)

Beberapa bayi tidak mau lagi menyusui disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya yaitu :

  • Karena ibunya hamil lagi, sehingga mungkin menurutnya ASI sudah tidak enak lagi. Maka ia akan berhenti menyusu.
  • Proses tumbuhnya gigi. Bagi beberapa, anak proses tumbuh gigi menyebabkan ia malas untuk menyusu. Sehingga ia akan segera berhenti menyusu
  • Tumbuhnya jamur atau sariawan. Selain tumbuh gigi, sariawan atau tumbuhnya jamur di lidah dan mulut bagian dalam akan mempengaruhi proses penyusuan. Kondisi ini akan menyebabkan bayi tidak nyaman bahkan sulit untuk menyusu. Akibatnya Ia tidak mau lagi menyusu karena takut bagian mulut atau lidahnya terasa sakit.

3. Mother led weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya)

Cara ini lebih sering terjadi, di mana ibu yang menentukan kapan anaknya disapih. Untuk ini dibutuhkan kesiapan mental Ibu untuk melakukannya. Ayah selalu siaga menemani bayinya, terutama saat ia teringat dan ingin menyusu kembali. Ayah harus dapat mengalihkan perhatian si kecil pada hal lain agar proses penyapihan berjalan sukses.

Bila Anda sudah siap, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-buru karena sikap Anda berpengaruh pada kesiapan anak.

Tentukan kapan saat Anda akan menyapih, dan tentukan pula kapan rentang waktu penyapihan. Misalkan Anda ingin menyapih si kecil ketika usianya 2 tahun, dan lamanya proses penyapihan adalah 2 minggu. Hal ini penting untuk menghindari agar si kecil tidak stress, selain itu juga agar payudara Anda berangsur mengurangi proses produksi ASI.

Beberapa hal dapat terjadi jika Anda terburu- buru adalah payudara akan bengkak, linu, bahkan suhu tubuh Anda akan meningkat. Jangan lakukan pemerasan, karena akan membuat ASI diproduksi kembali. Biasanya akan terjadi selama 2 hari dan hari ketiga produksi ASI akan menurun, payudara Anda akan kembali kempes. Hal lain yang bisa terjadi adalah ekspresi si kecil ketika melihat Anda. Ia akan kurang ramah ketika melihat Anda, bahkan menolak untuk digendong atau ditemani tidur. Jika selama proses ini Ayahnya yang selalu berada disampingnya,maka ia akan memilih ayah untuk menemaninya tidur dan memanggil Ayah ketika Ia terjaga. Jangan khawatir, Ia hanya butuh waktu untuk ’lupa nyusu’, Ia akan kembali membutuhkan Ibunya setelah kurang lebih 1 bulan.

C. Manfaat penyapihan

Penyapihan membawa manfaat bagi anda maupun si kecil. Manfaat penyapihan untuk anak di antaranya adalah:

Anak akan mendapatkan nutrisi optimal dari makanan.

Mengenalkan aneka macam rasa, tekstur dan bahan makanan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur makanan.

Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan rahangnya berkembang optimal.

Anak dilatih untuk mandiri karena tidak lagi harus bergantung pada ASI setiap kali lapar atau haus.

Buah hati belajar untuk bisa mempercayai orang lain sehingga nantinya tidak kesulitan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Anak membentuk konsep diri yang positif. Dengan penyapihan yang positif, anak akan merasa percaya diri.

D. Tips penyapihan yang damai dengan mudah

1. Penyapihan Seketika

Proses penyapihan seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misalnya Anda jatuh sakit atau harus pergi studi atau mencari nafkah, sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Apabila terjadi kasus penyapihan mendadak, maka yang harus dilakukan adalah:

Mengomunikasikan situasi yang terjadi pada anak (terutama anak di atas satu tahun).

Jika Anak benar – benar lapar dan haus maka ia akan menerima makanan dan minuman apapun selain ASI.

Alihkan perhatiannya pada mainan yang ia suka sambil memberikannya minuman/makanan lain yang sangat Ia sukai. Dengan demikian ia tidak meminta ASI.

Hadirkan sosok pengganti ibu seperti Ayah atau nenek, yang bisa membuat anak merasa nyaman saat ibu tidak bisa berada di dekatnya.

2. Penyapihan Bertahap

Penyapihan bertahap dilakukan tidak sekali waktu. Penentu waktu penyapihan ini adalah Anda.

Penyapihan cara ini mempunyai dampak psikologis paling ringan. Karena Anda sangat siap menjalani proses ini. Pada mulanya si kecil biasanya rewel dan gelisah. Dengan penyapihan bertahap, kegelisahannya dapat diperkecil. Dengan meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi dan berkalori tinggi pada saat waktu makan, ia akan merasa kenyang dan mengurangi keinginannya mencari ASI pada malam hari.

 

[Yazid Subakti]