Hari Ketujuh Kelahiran, Saatnya Memperkenalkan

Hari Ketujuh Kelahiran, Saatnya Memperkenalkan

Kelahiran – Hari ketujuh kelahiran, sudah saatnya Bunda memperkenalkan si buah hati.

A. Bayi dan Bunda

Tangan, kaki, dan perutnya tampak lebih langsing karena berat badannya memang berkurang. kulitnya masih merah tetapi semakin menyesuaikan seperti warna kulit Bunda atau ayahnya.

Ia sudah banyak bergerak. Jika Bunda membawanya keluar rumah, ia seperti kegirangan melihat alam yang terang.

Teruslah mengamati pergerakan dan reaksi bayi Bunda. Berikan sentuhan padanya untuk melatih respon saraf-saraf tubuhnya. Dengan latihan pada bagian-bagian tubuh si bayi pada minggu-minggu awal ini, Bunda akan melihat bahwa si bayi akan merentangkan tangan dan kakinya, menolehkan kepalanya, bersuara, atau memperlebar bukaan matanya. Inilah cara dia menunjukkan sedang beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru dan ingin melakukan banyak hal.

Berbicaralah padanya dengan kata-kata yang lembut. Ajaklah bernyanyi, putar lagu-lagu kebaikan atau senandungkan ayat suci Al-Qur’an. Ini akan menstimulasi otaknya untuk lebih aktif.

Bunda mungkin merasakan aneh di bekas jahitan. Beberapa ibu mengeluh daerah bekas luka ini terasa agak gatal dan terdapat sesuatu yang mengganjal ketika buang air kecil, padahal sudah kering seperti sembuh.

Ini wajar, karena penutupan luka beserta dengan pengelupasan sebagian jaringan yang mati (bekas luka) sehingga menimbulkan gatal. Jangan menggaruk rasa gatal ini. Terasa adanya ganjalan adalah penyesuaian baru pada daerah bekas jahitan yang memang tidak sama persis pada saat belum pernah terjadi robekan.

Tetaplah waspadai daerah perineum (antara vagina dan anus). Daerah lembab ini juga terdapat bekas sayatan episiotomi, usahakan selalu kering. 

Mulailah melakukan rutinitas yang ringan: menyapu lantai rumah, memasak air, membuka dan menutup jendela, atau merapikan pakaian. Aktivitas berat masih menjadi larangan bagi Bunda. Dalam perut Bunda, rahim dan seputar jalan lahir masih mengalami perlukaan. Aktivitas ekstrim dapat menyebabkan pendarahan yang hebat.

B. Vitamin dan mineral penguat sistem imun

Makanan yang mengandung vitamin dan mineral  sangat Bunda perlukan untuk memulihkan stamina. Makanan yang tinggi vitamin dan mineral  ini dapat memperkuat daya tahan tubuh Bunda sehingga akan terhindar dari serangan penyakit dan gangguan sembelit.

Vitamin dan mineral dibutuhkan pula dalam pemulihan pasca persalinan.  Vitamin A, vitamin C, vitamin E, mineral, serta zat antioksidan lainnya banyak terdapat dalam sayur dan buah- buahan. Buah – buahan dengan kandungan vitamin C paling tinggi terdapat pada jambu biji, jeruk dan jambu.

Sayuran Berdaun Hijau seperti bayam, brokoli, dan sayuran berdaun hijau lainnya memiliki manfaat yang banyak dan beragam. Penuh akan vitamin A yang bayi butuhkan, sumber kalsium non susu, mengandung vitamin C, zat besi, dan kaya antioksidan.

Selain makanan, Bunda pun  butuh banyak asupan air. Dehidrasi bisa menguras banyak energi yang dibutuhkan ibu, membuat kondisi ibu yang baby blues menjadi lebih buruk. Kelelahan dan kecemasan merupakan gejala dari dehidrasi. Untuk itu minumlah minimal 8 gelas air per hari dan jangan pernah menunggu sampai haus.

C. Anatomi Payudara dan fisiologis menyusui

Payudara dapat dikatakan sebagai pabrik susu. Sumber kehidupan utama bayi Bunda. bagian tubuh wanita ini terdiri atas 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar.  Setiap lobus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoulus . kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat. Alveoli (alveolus dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya selama masa menyusui, setelah dipengaruhi oleh hormon oxytocyn.

Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh tunggal lactiferous  yang mengalirkannya keluar melalui puting susu. Sebagai hasilnya, terdapat 15-20 saluran puting susu, mengakibatkan banyak  lubang pada puting susu.  Di belakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampai membentuk penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang lactiferous (lactiferous  sinuses). Setiap lubang berdiameter 2-4 mm (0,08-0,16 inci). Lemak dan jaringan penghubung mengelilingi bola-bola  jaringan kelenjar.

Selama masa puber, sel telur sudah mulai matang dan pengeluaran estrogen dan progesterom pun sudah mulai meningkat. Kedua hormon inilah yang sangat mempengaruhi perkembangan payudara. Lobular struktur atau lobes yang perkembangannya dipengaruhi oleh hormon progesteron mulai komplit setelah  12 – 18 bulan setelah mens pertama. Ketika saluran untuk mengeluarkan ASI matang maka sel penghasil ASI pun mulai berkembang. Putting serta warna pigmen yang mengelilingi payudara pun berubah, warna pigmen menjadi lebih tua.

Payudara semakin terisi karena jaringan lemak yang mengelilinginya semakin banyak. Pada saat hamil hormon luteal dan placenta mempersiapkan payudara untuk dapat menyusui. Estroen menstimulasi perkembangan kelenjar yang akan memproduksi susu. Progesteron membuat saluran ASI menjadi semakin panjang dan banyak.ASI sudah mulai diproduksi paling cepat pada usia 16 minggu kehamilan.

D. Ruam Popok

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di daerah pantat, terutama pada kulit yang sensitif. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema.

Meskipun ruam popok menyebabkan sakit atau gatal dan mengganggu bayi, namun  gangguan ini biasanya tidak berbahaya.

Bunda dapat mengantisipasi agar ruam popok tidak terjadi:

  • Pilih popok kain dari bahan katun yang lembut, tidak terlalu tebal.
  • Bila bayi menggunakan diaper, jangan terlalu ketat ketika memakaikannya. Tekanan yang ketat menyebabkan kulit bayi tergesek dan mengawali ruam.
  • Sering periksa diaper. Segera ganti setiap kali Bunda melihat diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung.
  • Pastikan sudah benar-benar bersih ketika Bunda membasuh bekas ompol pada saat mengganti diaper. Jangan ada sisa urine/kotoran karena kulit yang tidak bersih sangat mudah mengalami ruam.
  • Jangan terlalu sering memakaikan diaper. Mungkin Bunda dapat menggunakannya pada saat mendesak saja (bepergian jauh atau menghadiri acara penting)
  • Pastikan pantat dan daerah seputar kemaluan bayi sudah dilap sampai kering sebelum menggunakan diaper atau popok yang baru.

Jika ruam pada bayi Ibu akibat oleh popok yang basah atau infeksi jamur, cara mengatasinya adalah hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sampai kering. Krim khusus atau lotion bayi dapat membantu melindungi iritasi pada kulitnya bila suatu saat diperlukan. 

[Yazid Subakti]