Parenting – Makanan untuk ibu hamil adalah konsumsi sehat yang bergizi, beraneka ragam dan berimbang. Yang dimaksud bergizi adalah makanan tersebut mengandung semua gizi yang diperlukan (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan air). Yang dimaksud beraneka ragam adalah bahwa makanan yang dikonsumsi tidak hanya satu atau dua jenis makanan setiap harinya. Anda perlu memakan berbagai jenis makanan, karena anda tidak akan mendapat gizi cukup jika hanya memakan satu atau dua jenis makanan.
Tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memberi semua zat gizi yang anda butuhkan. Yang dimaksud berimbang adalah bahwa makanan yang dikonsumsi itu sudah sesuai dengan porsi dan komposisinya. Maksudnya, anda harus menyeimbangkan seberapa banyak lemak, karbohidrat, protein dan zat lain dalam setiap kali makan. Dengan ketentuan ini, diharapkan ASI akan berproduksi dengan normal dan terjaga kualitasnya.
Selain itu, Anda juga dapat memilih bahan makanan yang secara khusus memiliki khasiat membantu melancarkan ASI. Bahan makanan yang dapat melancarkan ASI adalah sebagai berikut:
Daftatr Isi
Jambu Air
Kaya vitamin A, C, Kalsium, Fosfor, dan zat besi. Baik untuk meningkatkan fungsi otot dan saraf, melindungi sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan ketahanannya terhadap infeksi.
Labu siam
Mengandung vitamin B6, C, K, asam folat, kalium, magnesium, zink, mangan. Labu siam dapat membantu mencukupi kebutuhan asam folat ibu yang sedang menyusui.
Pare
Pare merupakan sayuran yang pahit rasanya namun kaya akan vitamin C, antioksidan yang berguna untuk melindungi sel dari kerusakan. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga berkhasita untuk merangsang produksi insulin.
Pepaya
Papaya buah yang Kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium dibandingkan dengan jeruk. Dapat mengembalikan kesegaran Ibu setelah persalinan.
Semangka
Kaya vitamin A dan C, kalium serta asam folat. Buah semangka segar sangat baik untuk mencukupi kebutuhan vitamin A sang ibu serta kebutuhan air.
Kacang hijau
Merupakan bahan makanan yang tinggi kandungan protein, tiamin (vitamin B1), zat Besi, Magnesium, Fosfor, Kalium dan Mangan. Kacang hijau juga sumber asam folat.
Kacang Kedelai
Kedelai merupakan sumber protein nabati, vitamin K, Mangan, asam folat, vitamin C, riboflavin, zat besi, Magnesium, Fosfor, dan Kalium.
Daun katuk
Kaya protein, kalium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan vitamin C. katuk juga mengandung alkaloid, asam seskuiterna dan sterol yang mempengaruhi produksi ASI.
Bunga Pepaya
Kaya vitamin A dan vitamin C. kalsium dan fosfor. Baik untuk mempercepat proses pencernaan protein karena adanya enzim papain, yang tidak hanya terdapat di bagian bunga, tapi juga di buah dan daunnya. Enzim itu berguna untuk memecah protein yang Anda makan
Bayam hijau/merah
Kaya vitamin B6, zat besi, protein, thiamin, ribloflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, C, E, dan K Baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Jika Anda mengkonsumsi bayam maka ASI yang Anda berikan pada si kecil akan mengandung vitamin B6.
Bayi yang Tidak Mendapatkan ASI
Bayi yang diberi ASI akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sebaliknya, jika bayi tidak mendapatkan ASI, mereka mengalami kondisi yang dikhawatirkan akan mengganggu tumbuhkembangnya ke depan.
Daya tahan tubuhnya lemah
Bayi yang tidak meminum ASI tidak mendapatkan kesempatan menghisap colostrums dari ibunya. Sedangkan kolostrum adalah cairan awal ASI yang menjadi penguat kekebalan tubuh bayi. Demikian juga cairan ASI keseluruhannya, turut menguatkan kekebalan tubuhnya. Jika tidak mendapatkan kolostrum dan ASI, kekebalan bayi berisiko lemah sehingga ia mudah terserang penyakit.
Terganggunya perkembangan otak
Kecerdasan bayi yang mendapatkan ASI lebih tinggi daripada dengan bayi yang tak mendapatkan ASI. Ini karena zat gizi yang terdapat dalam ASI memang sangat penting meningkatkan kecerdasan. Itu artinya, perkembangan otak bayi yang tidak mendapatkan ASI mengalami keterlambatan sehingga menyebabkan mereka tidak lebih pintar.
Kesempatan berkembangnya gigi dan rahang tidak optimal
Proses menghisap payudara pada bayi membuat gigi dan rahang sering bekerja. Bersama dengan lidah dan bibir, gigi dan rahang melakukan pengisapan yang mengakibatkannya tumbuh bebas mengikuti kebutuhan awal mulut bayi. Selanjutnya, secara alami gigi ini akan berkembang menjadi alat yang berkemampuan mencerna makanan paling awal dengan menghisap. Bayi yang langsung memakan makanan (bukan menyedot) seperti memaksa otot rahangnya untuk mengunyah. Gigi-gigi dan rahangnya mengalami pemaksaan fungsi terlalu dini.
Tidak terbentuk kedekatan dengan ibu
Penyusuan ASI berarti kontak badan antara ibu dengan bayinya. Penyusuan ini akan memakan waktu berjam-jam setiap harinya sehingga interaksi terjalin antara ibu dengan bayinya. Bayi mendapatkan pelukan dari Ibu sehingga di dalam dirinya muncul rasa percaya diri yang kuat. Pada bayi yang tak mendapatkan ASI, proses ini tidak terjadi sehingga berisiko kekurangan kasih sayang atau perhatian dari ibunya. Sedangkan ibunya juga merasa tidak terlalu dengan bayinya.
[Yazid Subakti]