Pengertian Aqiqah  dan Qurban beserta Perbedannya

 Berbicara tentang syarat hewan yang disembelih saat aqiqah dan qurban memang ada banyak hal yang mengalami persamaan. Bahkan ada beberapa orang yang masih belum mengetahui secara detail apa itu pengertian aqiqah dan pengertian qurban.

Untuk lebih jelasnya bisa Anda baca ulasan di bawah ini, yang akan menjelaskan tentang pengertian aqiqah dan qurban serta tata cara aqiqah dan qurban.

Perbedaan Aqiqah dan Qurban 

Antara aqiqah dan qurban mungkin akan terdengar sama karena keduanya sama-sama menyembelih hewan. Hewan tersebutlah yang akan digunakan sebagai wujud syukur umat muslim terhadap Allah.

Pengertian aqiqah dalam bahasa Arab adalah menyembelih hewan sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT atas bayi yang dilahirkan. Adapun hukum aqiqah menurut pendapat ulama’ yang paling kuat adalah sunnah muakkadah.

Sementara pengertian qurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah. Di mana adh-dhahiyyah artinya adalah binatang sembelihan, seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing yang disembelih.

Binatang-binatang ini disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Dari kedua pengertian di atas, antara aqiqah dan qurban memang memiliki kesamaan di mana keduanya sama-sama menyembelih binatang sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Namun jika aqiqah, niat menyembelih binatang adalah sebagai ungkapan rasa syukur orang tua atas karunia dari Sang Maha Pencipta berkat kelahiran sang bayi. Berbeda dengan qurban di mana hewan yang disembelih adalah bentuk seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

Jika hewan Qurban, penyembelihan hewan akan dilakukan ketika pada tanggal 10 pada bulan Haji. Namun dalam aqiqah, penyembelihan hewan dilakukan ketika seseorang telah melahirkan anak. Adapun pelaksanaanya adalah pada hari ke-tujuh sang anak.

Lalu apabila pada hari ke-tujuh setelah melahirkan belum dapat melakukan aqiqah maka bisa diganti dengan hari lain.

Tata Cara dalam Aqiqah dan Qurban

Meskipun hampir memiliki pengertian yang sama, qurban dan aqiqah memiliki ciri yang berbeda. Hal ini terdapat pada jenis hewan yang disembelih, di mana  dalam Qurban, hewan-hewan yang digunakan adalah kambing, domba atau biri-biri, kerbau, sapi atau unta.

Namun berbeda dengan aqiqah yang menggunakan kambing sebagai hewan utama yang digunakan. Adapun  ketentuannya adalah dua ekor kambing jika melahirkan anak laki-laki serta satu kambing jika melahirkan anak perempuan.

Sementara itu untuk tata cara dari segi waktunya, jika di dalam Qurban, waktu penyembelihan dilakukan pada saat matahari sejarak dengan tombak setelah melakukan Sholat Idul Adha. Waktu tersebut sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan Haji.

Adapun dalam aqiqah, waktu pelaksanaannya dilakukan tujuh hari setelah melahirkan sang anak. Jika belum dapat melakukan aqiqah pada hari ke-tujuh, maka bisa diganti pada hari ke-empat belas atau hari ke-dua puluh satu setelah melahirkan naka tersebut.

Dalam pengertian qurban dan aqiqah ini juga memiliki perbedaan tersendiri dilihat dari tujuannya. Di dalam aqiqah, penyembelihan hewan digunakan sebagai implementasi rasa syukur atas kelahiran buah hati kepada Allah atas segala rejeki yang diberikan selama ini.

Sementara untuk qurban sendiri ditujukan sebagai wujud ibadah seorang hamba. Ya, ibadah untuk mengewejentahkan rasa syukurnya agar senantiasa bisa lebih dekat, taqarrub terhadap Allah SWT.

Seperti itulah pengertian aqiqah dan qurban beserta perbedaannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.