Pengertian Aqiqah  dan Qurban beserta Perbedannya

 Berbicara tentang syarat hewan yang disembelih saat aqiqah dan qurban memang ada banyak hal yang mengalami persamaan. Bahkan ada beberapa orang yang masih belum mengetahui secara detail apa itu pengertian aqiqah dan pengertian qurban.

Untuk lebih jelasnya bisa Anda baca ulasan di bawah ini, yang akan menjelaskan tentang pengertian aqiqah dan qurban serta tata cara aqiqah dan qurban.

Perbedaan Aqiqah dan Qurban 

Antara aqiqah dan qurban mungkin akan terdengar sama karena keduanya sama-sama menyembelih hewan. Hewan tersebutlah yang akan digunakan sebagai wujud syukur umat muslim terhadap Allah.

Pengertian aqiqah dalam bahasa Arab adalah menyembelih hewan sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT atas bayi yang dilahirkan. Adapun hukum aqiqah menurut pendapat ulama’ yang paling kuat adalah sunnah muakkadah.

Sementara pengertian qurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah. Di mana adh-dhahiyyah artinya adalah binatang sembelihan, seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing yang disembelih.

Binatang-binatang ini disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Dari kedua pengertian di atas, antara aqiqah dan qurban memang memiliki kesamaan di mana keduanya sama-sama menyembelih binatang sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Namun jika aqiqah, niat menyembelih binatang adalah sebagai ungkapan rasa syukur orang tua atas karunia dari Sang Maha Pencipta berkat kelahiran sang bayi. Berbeda dengan qurban di mana hewan yang disembelih adalah bentuk seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

Jika hewan Qurban, penyembelihan hewan akan dilakukan ketika pada tanggal 10 pada bulan Haji. Namun dalam aqiqah, penyembelihan hewan dilakukan ketika seseorang telah melahirkan anak. Adapun pelaksanaanya adalah pada hari ke-tujuh sang anak.

Lalu apabila pada hari ke-tujuh setelah melahirkan belum dapat melakukan aqiqah maka bisa diganti dengan hari lain.

Tata Cara dalam Aqiqah dan Qurban

Meskipun hampir memiliki pengertian yang sama, qurban dan aqiqah memiliki ciri yang berbeda. Hal ini terdapat pada jenis hewan yang disembelih, di mana  dalam Qurban, hewan-hewan yang digunakan adalah kambing, domba atau biri-biri, kerbau, sapi atau unta.

Namun berbeda dengan aqiqah yang menggunakan kambing sebagai hewan utama yang digunakan. Adapun  ketentuannya adalah dua ekor kambing jika melahirkan anak laki-laki serta satu kambing jika melahirkan anak perempuan.

Sementara itu untuk tata cara dari segi waktunya, jika di dalam Qurban, waktu penyembelihan dilakukan pada saat matahari sejarak dengan tombak setelah melakukan Sholat Idul Adha. Waktu tersebut sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan Haji.

Adapun dalam aqiqah, waktu pelaksanaannya dilakukan tujuh hari setelah melahirkan sang anak. Jika belum dapat melakukan aqiqah pada hari ke-tujuh, maka bisa diganti pada hari ke-empat belas atau hari ke-dua puluh satu setelah melahirkan naka tersebut.

Dalam pengertian qurban dan aqiqah ini juga memiliki perbedaan tersendiri dilihat dari tujuannya. Di dalam aqiqah, penyembelihan hewan digunakan sebagai implementasi rasa syukur atas kelahiran buah hati kepada Allah atas segala rejeki yang diberikan selama ini.

Sementara untuk qurban sendiri ditujukan sebagai wujud ibadah seorang hamba. Ya, ibadah untuk mengewejentahkan rasa syukurnya agar senantiasa bisa lebih dekat, taqarrub terhadap Allah SWT.

Seperti itulah pengertian aqiqah dan qurban beserta perbedaannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

6 Tata Cara Aqiqah yang Benar

6 Tata Cara Aqiqah yang Benar – Sebagai seorang muslim, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan kata aqiqah?  Ya, aqiqah adalah ibadah sunnah yang dilakukan dengan menyembelih hewan untuk bayi yang baru saja dilahirkan. Lalu bagaimana tata cara aqiqah yang benar menurut syariat hukum Islam?

Mengetahui tata cara aqiqah sangat dianjurkan agar aqiqah seseorang bisa diterima dan sah menurut kacamata Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Semua anak bayi akan tergadaikan dengan aqiqahnya pada hari ketujuh ia dilahirkan. Maka sembelihlah hewan (kambing), berilah nama dan cukur rambutnya.”

[Hadis Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad]”

Adapun tata cara aqiqah yang benar menurut syari’at Islam sendiri adalah :

  1. Ketahui Waktunya

Menurut hadis yang telah disebutkan di atas, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, nahwasannya para ulama telah sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahiran sang bayi.

Bahkan jika seseorang berhalangan, ia tetap dapat melaksanakannya hingga hari ke-14 atau ke-21. Adapun jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban untuk melakukan aqiqah.

Tidak akan berdosa seorang muslim jika meninggalkan ibadah aqiqah, kecuali jika muslim itu memang dalam keadaan tidak mampu.

  1. Mengetahui Jumlah Hewan yang Akan Diaqiqah

Hadis dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa di antara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia menyembelih dua kambing untuk laki-laki dua kambing yang sama dan satu kambing untuk bayi perempuan.” [Hadis Riwayat Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad]

Hadits di atas menjelaskan bahwa anjuran atau tata cara melaksanakan aqiqah bagi anak laki-laki yakni 2 ekor kambing.

Adapun jika kondisi harta seorang muslim tidak mencukupi untuk membeli 2 ekor kambing bagi anak laki-laki, maka diperbolehkan bagi ia untuk membeli 1 ekor kambing saja. Sementara untuk anak perempuan, dianjurkan untuk menyembelih 1 ekor kambing saja.

  1. Hewan Yang Disembelih Harus Memenuhi Syarat

Hewan yang menjadi syarat untuk disembelih saat aqiqah adalah hewan yang memiliki kriteria sama dengan hewan qurban. Seorang muslim sangat dianjurkan untuk memilih hewan qurban berjenis domba putih dan sehat. Umur dari hewan ini minimal setengah tahun.

  1. Dibagikan Kepada yang Berhak

Membagikan daging aqiqah tidak sama dengan membagikan daging qurban. Dalam aqiqah, seorang muslim harus membagikan daging yang sudah disembelih dalam kondisi yang sudah matang atau sudah dimasak terlebih dahulu.

Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Aisyah R.A:

“Sunnahnya aqiqah adalah dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan satu ekor kambing untuk bayi perempuan. Dagingnya dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh kelahirannya”. (HR al-Bayhaqi)”

  1. Memberi Nama dan Mencukur Rambut

Saat menyelenggarakan aqiqah, seorang muslim disunnahkan untuk memberikan nama dan melakukan cukur rambut kepada anak yang baru lahir. Nama adalah doa bagi kebaikan sang anak ke depannya.

  1. Membaca Doa Ketika Menyembelih

Ketika melakukan apapun, sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk berdoa. Sama halnya ketika hendak menyembelih hewan aqiqah. Hendaknya berdoa :

“Bismillah allahumma taqobbal min muhammadin wa aali muhammadin wa min ummati muhammadin.”

Artinya adalah dengan nama Allah, ya Allah terimalah qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (Hadist Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

Seperti itulah tata cara aqiqah yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Semoga membawa manfaat bagi umat muslim yang membaca. Aamiin.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

3 Syarat Kambing Aqiqah Menurut Syariat Islam yang Benar

Hati orang tua mana yang tidak bahagia melihat buah hatinya telah lahir di dunia? Sebagai wujud kebahagiaan seseorang yang telah “sah” menjadi orang tua, maka ada baiknya jika ia melakukan aqiqah untuk menebus kelahiran anaknya. Lalu apa saja syarat kambing aqiqah yang harus dipenuhi?

Sama halnya saat Idul Adha, syarat kambing aqiqah pun juga sama dengan kambing yang harus diqurbankan. Lalu apa sajakah syarat-syarat kambing yang harus diaqiqahkan menurut syari’at Islam?

Hukum Aqiqah Menurut Syariat Islam

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist Nabi yang menuliskan tentang ketentuan hewan yang harus disembelih saat aqiqah. Rasulullah memerintahkan untuk menyembelih satu ekor kambing untuk anak perempuan dan 2 ekor untuk anak laki-laki.

أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَمْرَهُمْ أَنْ يُعَقَّ عَنْ اَلْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ, وَعَنْ اَلْجَارِيَةِ شَاةٌ

Artinya : Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan agar beraqiqah dengan dua ekor kambing yang sepadan (umur dan besarnya) untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan.

-Hadits riwayat Abu Dawud

Jenis dan Syarat Hewan yang Diaiqahkan

  1. Tipe hewan yang diperlukan untuk aqiqah adalah dari jenis hewan mamalia kecil seperti kambing, domba dan biri-biri.
  2. Kategori kelamin kambing untuk aqiqah boleh berjenis kelamin jantan atau betina. Keduanya  sama saja dan tidak ada masalah menurut sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalan Ummu Kurz, “….tidak mudharat bagi kamu apakah kambing laki-laki atau kambing perempuan…”
  3. Umur kambing untuk aqiqah sebagaimana dikiaskan dengan umur kambing qurban, yakni: Untuk domba atau biri-biri cukup satu tahun atau kurang sedikit. Sementara untuk kambing umurnya cukup dua tahun dan masuk tahun ketiga; kambing yang diaqiqahkan haruslah yang sehat dan bagus, jangan kambing yang cacat dan sakit.

Syarat Kambing Aqiqah

Sebagaimana diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu ta`ala ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian menyembelih hewan kecuali hewan tersebut sudah memenuhi umur, kecuali seandainya sulit bagi kalian. Jika sulit bagi kalian maka sembelihlah dari domba.”

“Ada 4 macam binatang yang tidak sah dijadikan qurban : 1. Cacat matanya, 2. sakit, 3. pincang dan 4. kurus yang tidak berlemak lagi “ (HR Bukhari dan Muslim).

Seperti yang telah dijelaskan oleh kedua hadis di atas, maka kesimpulannya, syarat kambing yang harus diaqiqahkan adalah :

  1. Kambing  Harus Cukup Umur

Maksud dari kambing yang cukup umur adalah kambing minimal berusia enam bulan. Alangkah baiknya jika kambing sudah melewati satu tahun. Hal itu berdasarkan sabda Rasul dan pernyataan jumhur ulama.

  1. Kambing Sehat

Periksalah kambing yang ingin diaqiqahkan mulai dari mata, apakah kambing itu buta kedua matanya atau buta sebelah? Periksa pula ekornya apakah sudah terpotong ekonya atau telinganya?

Perhatikan  juga dari sisi fisik kambing, apakah sedang sakit atau tidak? Seandainya Anda ingin memakai jasa aqiqah, sebaiknya Anda memakai jasa aqiqah yang benar-benar memiliki kredibilitas tinggi dan bukan amatiran.

  1. Kambing Tidak Cacat

Sebetulnya bukan kambing cacat yang tidak diperbolehkan, tetapi apabila kambing memiliki tanduk yang sudah  patah, gigi lepas dalam masa pergantian serta bulu rontok. Kambing dalam keadaan sakit ringan atau bahkan sedang dalam keadaan sakit yang membahayakan kehidupan kambing untuk aqiqah.

Nah, berdasarkan penjelasan tentang syarat-syarat kambing aqiqah di atas maka sudah selayaknya Anda mampu pintar dalam memilih dan memilah. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Pengertian Aqiqah Menurut Para Ulama

Aqiqah adalah sebuah hukum dalam Islam yang kemudian menjadi sebuah tradisi yang ada bagi seluruh masyarakat muslim di Indonesia. Aqiqah memiliki pengertian yang berarti menyembelih hewan sebagai penebusan atas kelahiran sang anak di hari ke-7 kelahirannya.

Adapun secara bahasa, aqiqah sendiri berarti memotong atau memutus. Sedangkan menurut hukum syar’i, pengertian aqiqah adalah memotong atau menyembelih hewan berupa kambing untuk bayi yang dilahirkan pada hari ketujuh dari hari kelahiran bayi tersebut.

Lalu seperti apa pengertian aqiqah menurut para ulama? Bagaimana hukum dan ketentuan yang berlaku dalam aqiqah?

Pengertian Aqiqah

Definisi aqiqah menurut Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul Tuhfatul Maudud. Sebagaimana yang tertulis pada halaman 25-26, beliau menuliskan bahwa Imam Jauhari berkata :

Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuh kelahiran anaknya dan mencukur rambutnya. Selanjutnya Ibnu Qayyim rahimahullah berkata “Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa aqiqah itu disebut demikian sebab mengandung dua unsur di atas dan ini lebih utama.”

Lalu pengertian aqiqah menurut Imam Ahmad dan jumhur ulama, mereka berpendapat ditinjau dari segi syar’i. Pengertian aqiqah adalah makna berkurban atau menyembelih.

Sementara pengertian aqiqah menurut Imam Syafi’i adalah berasal dari kata ‘Aqq. ‘Aqq berarti memutus dan melubangi.

Adapula yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih. Dinamakan demikian sebab leher hewannya dipotong, dan dikatakan juga ‘aqq sebab rambut yang dibawa si bayi ketika lahir dipotong.

Adapun makna aqiqah secara syari’at adalah hewan yang disembelih untuk menembus bayi yang dilahirkan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist :

” Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkanlah (aqiqahnya) bagi ia pada hari ketujuh dari kelahirannya. Maka  dinamailah dia dan dicukurlah rambutnya

Hadis riwayat Imam Ahmad: 5/8, 12 dan An-Nasa’i: 7/166 dan dishahihkan lebih dari satu orang)

Hukum Aqiqah

Adapun untuk hukum aqiqah sendiri menurut para ulama, mereka memberikan pandangan yang berbeda-beda. Ada beberapa ulama yang menganggap bahwa aqiqah hukumnya adalah sunnah mu’akkadah.

Sementara adapula sebagian ulama yang berpendapat bahwa hukum aqiqah adalah wajib bagi mereka yang mampu dan memiliki rizki.

Ya, aqiqah merupakan salah satu bentuk rasa syukur seseorang kepada Allah SWT setelah ia dikaruniai seorang anak. Aqiqah bisa dikatakan sebagai wasilah kepada Allah untuk menjaga dan melindungi anak yang dilahirkan gar kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Untuk hukum waktu pelaksanaan aqiqah sendiri ada beberapa ulama’ yang berbeda pendapat. Berdasarkan hadist dikatakan bahwasannya aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran sang anak.

Pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh karena berdasarkan sabda Rasulullah. Di mana berdasarkan hadist itu kemudian dijadikan sebagai dalil bagi orang yang berpendapat bahwa waktu aqiqah itu adanya pada hari ketujuh.

Adapun bagi orang yang melaksanakannya sebelum hari ketujuh berarti tidak melaksanakan aqiqah tepat pada waktunya. Bahwasannya syariat akan aqiqah akan gugur setelah melebihi atau lewat hari ketujuh.

Menurut  pendapat Imam Malik, beliau berkata : “Jika bayi itu meninggal sebelum hari ke tujuh, maka gugurlah sunnah aqiqah bagi kedua orang tuanya.”

Lalu ada sebagian ulama’ yang membolehkan untuk melaksanakan aqiqah sebelum hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” di halaman 35.

Seperti itulah ulasan mengenai pengertian aqiqah, di mana aqiqah adalah berarti menyembelih hewan sebagai penebusan atas kelahiran seorang bayi di dunia ini. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Doa Aqiqah yang Harus Dibaca Orang Tua

Doa adalah sebuah permohonan kepada Allah untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan untuk selalu berada di sisi-Nya. Ketika seseorang akan melakukan aqiqah, maka diwajibkan bagi ia membaca doa aqiqah sebagai harapan dan permohonan kepada Tuhan.

Doa aqiqah merupakan wujud harapan orang tua kepada anaknya agar senantiasa mendapat karunia dari Yang Maha Kuasa. Bagi Anda yang saat ini sudah “sah” menjadi orang tua, ketika melakukan aqiqah hendaknya membaca doa sebagaimana yang ada di bawah ini.

Doa Ketika Menyembelih Hewan Aqiqah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللّهُم‍َّ رَبِّىْ, هَذِهِ عَقِيْقَةُ … بِنْ…. دَمُهَا بِدَمِهِ وَلَحْمُهَا بِلَحْمِهِ وَعَظْمُهَا بِعَظْمِهِ وَجِلْدُهَا بِجِلْدِهِ وَشَعْرُهَا بِشَعْرِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فِدَاءً لِ…بن….مِنَ النَّارِ

Artinya :

Ya Allah, wahai Tuhanku, hewan ini adalah aqiqah untuk….bin… (sebutkan nama putra), dimana darah hewan aqiqah ini adalah untuk menebus darah sang anak. Daging hewan ini untuk menebus dagingnya sang anak.

Tulangnya hewan tulangnya adalah untuk menebus tulangnya sang anak, kulitnya hewan adalah untuk menebus kulitnya sang anak. Serta bulunya hewan adalah untuk menebus rambutnya anak.

Ya Allah, semoga Engkau menjadikan aqiqah ini sebagai tebusan untuk….bin…. (sebutkan namanya)  terhindar dari neraka.

Doa Aqiqah yang Harus Dibaca Orang Tua

Doa Walimatul Aqiqah

بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحِيمِ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِناَ محمّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, اَللّهُمَّ اُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ حَسَـدٍ. اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْـطَانِ الرَّجِيْمِ. اَللّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا اْلوَلَدَ وَلَدًا صَالِحًا. اَللّهُـمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ السَّـلاَمَةَ فِى الدُّنْياَ وَالدِّيْنِ وَنَسْأَلُكَ الزِّيَادَةَ وَالْبَرَكَةَ فِى اْلعِلْـمِ وَارْزُقِ الْمَرْزُوْقِيْنَ. اِلَهِى اِنَّكَ قَدْ عَلَّمْتَ اَدَمَ اْلاَسْمَاءَ كُلَّهَا وَقَدْ اَمَرَنَا نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِحْسـَانِهَا فَهَا نَحْنُ نُسَمَّى هَذَا الْوَلَدَ بِاسْمِ يُنَاسِبُ اَهْلَ الْبَيْتِ… اِلَهِى اَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلىَ دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلَّةِ اَبِيْنَا اِبْرَاهِيْـمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ لِسَاناًذَاكِرًا وَقَلْبًا شَاكِرًا وَبَدَنًاصَابِرًا وَزَوْجَةً تُعِيْنُنَا فِى الدُّيْنَا وَاْلآخِرَةِ. وَنَعُوْذُبِكَ يَا رَبَّنَا مِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيْناَ سَيِّدًا وَمِنِ امْرَاَةِ تُشَيِّبُنَا قَبْلَ وَقْتِ الْمَشِيْبِ وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنَ عَذَابًا لَّنَا وَوَبَالاً عَلَيْنَا وَمِنْ جَارٍ اِنْ رَّآى مِنَّا حَسَنَةً كَتَمَهَا وَاِنْ رَّآى مِنَّا سَيِّئَةً اَفْشَاهًا.  اَللّهُـمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا عَقِيْقَتَنَا رَبَّناَ,  بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحمَ الرَّاحِمِـيْنَ.

واَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمـِيْنَ

Artinya :

Semoga rahmat serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Teriring pula kepada keluarga, dan sahabatnya. Ya Allah,  aku memohon perlindungan untuk anak ini kepada-Mu sebagai tempat aku meminta dan bergantung dari kejahatan setiap orang yang dengki.

Aku memohon perlindungan-Mu agar ibu anak-anakku dan keturunannya terhindar dari syetan yang terkutuk. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan anak ini menjadi anak yang shaleh.

Ya Allah memberi penambahan dan keberkahan dalam ilmu dan melimpahkan rizki kepada orang-orang yang berkah.

Wahai Allah Tuhanku, sungguh Engkau telah mengajarkan semua nama-nama kepada Nabi Adam. Dan sungguh Nabi Muhammad SAW juga telah memerintahkan kepada kami untuk memberi nama kepada anak ini dengan nama yang layak di negeri ini.…..

(titik-titik itu sebutkanlah nama anak Anda)

Wahai Tuhanku, kami atas kesucian Islam, di atas keikhlasan dan di atas agama Nabi Muhammad SAW. Dan di atas agama bapak kami Ibrohim, di mana ia adalah orang yang benar dan taat kepada ajaran. Tidaklah Ibrahim termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu agar lisan kami senantiasa berzikir, hati kami bersyukur, badan bersabar. Dan mohon agar istri bisa menolong kami dalam urusan dunia dan urusan akhirat.

Dan kami berlindung kepada-Mu, wahai Tuhan kami, dari anak yang diberikan kepada kami sebagai tuan. Berlindung dari istri yang menyebabkan tumbuh uban sebelum usia layak beruban, dari harta yang bisa menjadi siksaan dan bencana bagi kami.

Lindungi kami dari tetangga yang bila melihat kebaikan kami, maka ia menyimpan dan bila ia melihat keburukan kami maka ia menyebarkan keburukan.

Ya Allah, terimalah aqiqah kami, wahai Tuhan kami. Dengan  rahmat-Mu wahai Tuhan paling penyayang di antara para penyayang. Dan dengan segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam dunia ini.

Seperti itulah doa aqiqah yang dipanjatkan saat hendak melaksanakan aqiqah. Semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

2 Contoh Undangan Aqiqah Beserta Panduannya

Apakah Anda adalah salah satu dari sekian orang tua yang bahagia dengan kelahiran sang buah hati tercinta dan ingin melaksanakan aqiqah? Selain bingung memikirkan hewan sebagai aqiqah pasti Anda juga bingung bagaimana cara membuat undangan aqiqah?

Ya, undangan juga sangat diperlukan agar orang lain tahu dan menghadiri acara aqiqah anak Anda. Jika Anda bingung bagaimana cara membuat undangan yang unik dan menarik, simak tips dan ulasannya di bawah ini tentang undangan aqiqah yang baik.

Pengertian Aqiqah

Menurut sebagian ulama, kata aqiqah sendiri disebut nasikah atau dzabihah. Di mana kata aqiqah berarti memiliki makna sembelihan. Adapun hukum aqiqah sendiri menurut kalangan mazhab dari Imam Syafi’i dan Hambali, hukumnya adalah sunnah muakkadah.

Dasar yang digunakan adalah berdasarkan dari hadist Nabi SAW, yang berbunyi :

“Anak tergadai dengan aqiqahnya. disembelihkanlah untuknya pada hari ketujuh dari hari kelahiran sang anak.” (HR. At-Tirmidzi dan Hasan Shohih)

Sementara hewan yang dijadikan aqiqah adalah kambing. Jika yang lahir adalah anak laki-laki, maka yang disembelih adalah dua ekor kambing. Jika yang lahir adalah anak perempuan maka yang disembelih adalah satu ekor kambing.

Nah, jika adalah orang tua yang sedang bingung bagaimana cara membuat undangan aqiqah yang baik, maka artikel ini adalah sumber yang tepat.

Artikel ini akan memberikan referensi contoh undangan aqiqah. Terkadang Anda juga perlu membutuhkan referensi undangan aqiqah yang baik agar undangan yang Anda buat tidak melanggar syari’ah.

Berikut adalah contoh undangan aqiqah dari yang sederhana hingga resmi :

  1. Contoh Undangan Aqiqah Resmi

UNDANGAN

Yth :

Bapak / Ibu / Saudara /i

Di tempat

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah, dengan memohon rahmat kepada Allah swt. Maka kami sekeluarga bermaksud ingin mengundang kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i agar berkenan untuk hadir dalam acara tasyakuran putri kami yang kedua “Yunita Rahmaniya” yang insyaAllah akan kami laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Senin, 25 Mei 2017

Pukul : 19.00 WIB – selesai (Ba’da Isya’)

Alamat : Perumahan Sendang Mulyo, Tembalang, Semarang

Dan adalah suatu kehormatan yang besar bagi kami, jika Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mau berkenan hadir dalam acara aqiqah putri kami.

Atas kehadiran dan doanya kami ucapkan banyak terimakasih.

Wassalamua’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Hormat kami sekeluarga

Faris Aditya dan Tsania Putri.

  1. Contoh Undangan Sederhana

Bismillahirrohmanirrohim

Telah lahir dengan selamat, anak kami yang pertama pada hari Selasa, 20 Mei 2017

“Putra Wijaya Kusuma”

Semoga menjadi anak yang berbakti pada nusa dan bangsa. Berguna bagi negara dan agamanya.

Amin

Maka dengan kelahiran anak kami, kami mengundang bapak/ibu agar berkenan hadir di acara aqiqahan anak kami pada hari Selasa, 27 Mei 2017

Surabaya, 27 Mei 2017

Hormat Kami

Dian dan Nita

3 Hal yang Patut Diperhatikan dalam Membuat Undangan

Dari kedua contoh undangan aqiqah di atas, hal yang patut Anda perhatikan ketika membuat undangan aqiqah adalah :

  1. Salam pembuka, membuat pembuka sangat penting sebab pembuka merupakan hal yang wajib digunakan sebagai sapaan atau salam kepada orang yang membacanya.
  2. Isi, isi yang ada dari undangan aqiqah harus meliputi tempat, hari, tanggal, serta rangkaian acara dalam acara aqiqah tersebut jika ada.
  3. Penutup, kehadiran penutup merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah undangan. Menutup undangan dengan salam adalah salah satu bentuk sopan santun Anda ketika mengundang orang.

Seperti itulah contoh undangan aqiqah dan hal-hal yang patut Anda perhatikan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Pengertian Aqiqoh dan Hukumnya

Pengertian Aqiqah dan Hukumnya-Memiliki buah hati adalah idaman bagi seluruh pasangan suami istri di dunia ini. Buah hati adalah titipan dari Allah SWT yang patut dijaga dengan sebaik-baiknya. Ketika sang buah hati lahir, ada sebuah tradisi Islam bernama aqiqoh yang patut dilaksanakan oleh orang tua. Lalu apakah aqiqoh itu? Apakah hukumnya melaksanakan aqiqoh bagi sang orang tua? Simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Aqiqoh

Kata aqiqoh berasal dari bahasa Arab yang berarti melakukan penyembelihan binatang atas kelahiran seorang anak pada hari ke-tujuh ia lahir. Aqiqoh bisa juga berarti rambut yang tumbuh di kepala sang anak yang baru saja lahir di dunia.

Menurut istilah dalam Islam, aqiqoh artinya adalah menyembelih binatang ternak berkenaan dengan kelahiran seorang anak.

Adapun penyembelihan binatang ternak itu sendiri sebagai bukti rasa syukur kedua orang tua kepada Allah SWT. Akan tetapi aqiqoh harus dilaksanakan dengan syarat-syarat tertentu menurut syariat Islam.

Berdasarkan sunnah Rasulullah SAW, aketentuan yang berlaku dalam syariat Islam adalah jika yang lahir berupa anak laki-laki maka aqiqohnya adalah dua ekor kambing.

Sementara jika yang lahir adalah  bayi perempuan, maka yang disembelikan adalah satu ekor kambing. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW,

Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah telah menyuruh kita agar menyembelih aqiqoh untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk seorang anak perempuan adalah satu ekor kambing”

Hukum Aqiqoh

Adapun hukum melaksanakan aqiqoh menurut sebagian besar ulama, hukumnya adalah sunnah muakkad. Ya, sunnah muakad bagi kedua orang tua yang baru melahirkan anaknya. Maka pada hari ketujuh saat anak lahir, anak diberi nama dan rambut kepalanya dicukur.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Rasulullah SAW, beliau bersabda :

Dari Samura R.A, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Setiap anak yang baru lahir tergadai dan ditebus dengan aqiqoh. Aqiqoh yaitu penyembelihan hewan untuknya pada hari ketujuh lalu kemudian dicukur rambut sang anak dan diberi nama “.

Sementara untuk binatang yang diperbolehkan untuk aqiqoh adalah sebagaimana telah dijelaskan di atas yakni dua ekor kambing bagi anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.

Untuk ketentuan syarat aqiqoh sama halnya dengan ketentuan syarat-syarat binatang yang dijadikan qurban yaitu cukup umur dan terhindar dari cacat fisik.

Adapun untuk  waktu pelaksanaan aqiqoh atau penyembelihan binatang adalah berkenan dengan kelahiran anak. Sebagaimana telah diriwayatkan dalam hadis, waktu yang disyariatkan adalah pada hari ketujuh kelahiran  sang anak.

Namun  apabila hari ketujuh itu terlewatkan maka aqiqoh itu dilaksanakan pada hari ke empat belas. Jika masih terlewatkan maka bisa pada hari (dua puluh satu. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits .

Dari Abdullah bin Buraidah dari ayah Nabi SAW., sesungguhnya Nabi Muhammad telah bersabda, “Aqiqoh itu disembeli pada hari ke tujuh, atau empat belas atau kedua puluh satu”.

Pengertian Aqiqoh dan Hukumnya

7 Hal Yang Disunahkan Saat Pelaksanaan Aqiqoh

Adapun ketika pelaksanaa aqiqoh berlangsung. Hal-hal yang disunnahkan untuk orangtua laksanakan adalah :

  1. Bacallah Basmalah
  2. Bacallah Sholawat
  3. Bacallah takbir
  4. Bacallah Do’a
  5. Binatang disembelih sendiri oleh ayah dari anak dari yang diaqiqohinya
  6. Daging aqiqoh yang telah dimasak dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga
  7. Pada hari pelaksanaan aqiqoh itu juga rambut sang anak anak dicukur dan diberi

Seperti itulah ulasan mengenai pengertian aqiqah dan hukumnya. Semoga ulasan artikel ini bisa membawa manfaat.

Bagi anda yang berencana untuk menunaikan ibadah aqiqah dapat mempercayakannya kepada kami, Aqiqah Al Kautsar. Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah, dan Berkualitas

Keterangan lebih jelas untuk harga terbaru klik di sini.

Pentingnya Ibadah Aqiqah Untuk Perkembangan Buah Hati

Pentingnya Aqiqah – Ibadah aqiqah merupakan ibadah yang sangat isitimewa dalam penantian kelahiran buah hati. Ibadah Aqiqah merupakan wujud syukur atas kehadiran sang buah hati. Sehingga merencanakan jauh jauh hari sebelum hari kelahiran adalah sebuah kebutuhan.

Seperti halnya dalam hukum islam mengenai ibadah aqiqah Adapun hukum pelaksanaan aqiqah ini adalah sunnah muakkadah. Sebagaimana diriwayatkan dari Samurah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,.

”Setiap anak yang dilahirkan itu terpelihara dengan aqiqahnya dan disembelihkan hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur dan diberikan nama untuknya.” (HR. Imam yang lima, Ahmad dan Ashabush Sunan dan dishohihkan oleh Tirmidzi)

Melaksanakan ibadah Aqiqah merupakan bentuk kepemilikan sepenuhnya atas kewajiban yang diberikan Allah kepada kedua orang tua. Sehingga setiap doa yang kita panjatkan untuk buah hati kita insya Allah langsung mengena, itulah pentingnya aqiqah.

Bagi anda yang mau merencanakan ibadah aqiqah dapat menghubungi Aqiqah Al Kautsar yang merupakan Aqiqah Jogja Profesional dengan Paket Kambing Aqiqah Syar’i, Sehat, Murah dan Berkualitas. Gratis Penceramah untuk acara tasyakuran Anda.

Penyaluran Catering Aqiqah ke Panti Asuhan di Wilayah Sleman

Aqiqah – Berikut adalah nama panti asuhan wilayah Sleman. Aqiqah Al Kautsar siap menyalurkan order catering aqiqah buah hati Anda ke panti asuhan berikut ini.
Silahkan pilih atau serahkan pada kami untuk target penyalurannya. Kami bekerjasama dengan simpulsedekah.org untuk distribusi shadaqah Anda.

Daftar Panti Asuhan Wilayah Sleman yang Pernah Dikunjungi Simpulsedekah.org :

PA Sabilul Huda. Alamat: Sukunan, Jl. Kaliurang km. 17 Pakem Sleman. (0274) 895475. Pimpinan Prawoto Agung Wiryawan, jumlah anak asuh 100 anak putra dan putri.

  1. Panti Asuhan Al Hakiem. Alamat: Padasan, Pakembinangun, Pakem. (0274) 898222. Pimpinan Drs. H. Sigit Warsito. M.A. Jumlah anak asuh 90 santri putra dan putri.
  2. Panti Asuhan Nurul Yasmin. Alamat: Kroco, Wonosalam, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. cp 0812 155 0816. Jumlah anak asuh 50 santri putri
  3. Panti Asuhan Muhammadiyah Putri. Alamat: Jamblangan, Purwobinangun, Pakem. 0819 0417 3500. Jumlah anak asuh 40 santri putri.
  4. Panti Asuhan Al Kautsar. Alamat: Jaban, RT 05/ RW 34, Tridadi, Sleman. (0858 6808 9879) anak asuh 25 santri putra.
  5. Panti Asuhan Zuhriyah. Alamat: Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 10, Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. (0274) 865663. Pimpinan Dra. Hj. Syamsiah. Jumlah santri 100 anak (putra-putri).
  6. Panti Asuhan Muhammadiyah Putri. Alamat: Jl. Solo km. 14, Candisari Bendan, Tirtomartani, Kalasan. (0274) 787 1001. Pimpinan H. Murmadi. Jumlah anak asuh 50 santri putri
  7. Panti Asuhan Al Barokah. Alamat: Ketandan, Madurejo, Prambanan, Sleman. 0274 7854369 / 0812 2719 340. Pimpinan H. Badaruddin. Jumlah anak asuh 50 santri putra dan putri.
  8. Panti Asuhan Bina Insani. Alamat: Sombangan & Dakawon Sumbersari Moyudan Sleman. 0817 9424 651. Pimpinan Bapak Teguh. Jumlah anak asuh 52 santri putra dan santri putri
  9. Panti Asuhan Daarut Taqwa. Alamat: Jarakan rt 06/rw 26 No. 128 Sendangrejo Minggir Sleman. 0818 0407 4104. Pimpinan Romy Pelani, S.H. Jumlah anak asuh 35 santri putri
  10. Panti Asuhan Al Furqon. Alamat: Gedongan rt 002/rw 046 Sumberagung Moyudan Sleman. 0856 4326 0099. Pimpinan Bapak Aryayin. Jumlah anak asuh 51 santri putri.

Panti Asuhan di Sleman

  1. Panti Asuhan Basa. Alamat: Klepu Sumberarum Moyudan Sleman. 0812 2701 217. Pimpinan Bapak Fauzi Satriyono. Jumlah anak asuh 30 santri putra.
  2. Panti Asuhan Al Mubarok. Alamat: Pulihrejo Donokerto Turi Sleman. 0274 896247. Pimpinan H. Bustanul Airifin.Jumlah anak asuh 35 santri putra dan putri.
  3. Panti Asuhan Ghifari. Alamat: Pelem Girikerto Turi Sleman. 0817 5451 356. Pimpinan Bapak Sigit Sugiyanto. Jumlah anak asuh 35 santri putra dan putri.
  4. Panti Asuhan Al Hikmah. Alamat: Plupuh Wukirsari Cangkringan. 0815 7884 0644. Pimpinan Bapak Suharna. Jumlah anak asuh 35 santri putra dan putri.
  5. Panti Asuhan Darul Ilmi. Alamat: Jl. Magelang km. 11 Murten, Tridadi, Sleman. 0274 4360067. Pimpinan KHM. Fatwa Ma’aruf. Jumlah anak asuh 50 santri putra dan putri.
  6. Panti Asuhan Khadijah. Alamat: Kompleks Muhammadiyah 1 Sleman Dusun Krapyak, Triharjo, Sleman. 0856 4356 0021. Pimpinan Bapak Wiyono. Jumlah anak asuh 45 santri putri.
  7. Panti Asuhan Ar Rohmah. Alamat: Kalakijo, Triharjo, Sleman. 0274 8538011 Pimpinan Bapak Priyono. Jumlah anak asuh 30 santri putri.
  8. Panti Asuhan Daarus Selamat. Alamat: Tritis Turgo Purwobinangun Pakem
  9. Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu. Alamat: Jl. Rajawali 3, Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman. 0274 381225, 514015.
  10. Panti Asuhan Khoirunnisa. Alamat: Kuton Tegaltirto Berbah Sleman. 0812 2950 059 / 0274 7023000. Jumlah anak asuh 55 santri putri.

Panti Asuhan di Sleman

  1. Panti Asuhan Ibnu Fatah. Alamat: Kuton Tegaltirto Berbah Sleman. 081 215 506 893. Jumlah anak asuh 30 santri putra
  2. Panti Asuhan Sinar Melati IV. Alamat: Tegalrejo Tegaltirto Berbah Sleman. 0818 467 046. Pimpinan Bapak Yasin Baidi. Jumlah anak asuh 30 santri putra dan putri.
  3. Panti Asuhan An Nur. Alamat: Berjo Sumberharjo Prambanan Sleman. 0274-6571 001. Pimpinan Bapak Muhtarom Jalal. Jumlah anak asuh 20 santri putri
  4. Panti Asuhan Muhammadiyah Prambanan Putra. Alamat: Ringinsari Bokoharjo Prambanan Sleman. 0274-7481571/ 7871001. Pimpinan Bapak Murmadi. Jumlah anak asuh 100 santri putra.
  5. Panti Asuhan Darun Najah. Alamat: Jl. Laksda Adisucipto km. 7,5 Gg Santan II/19 Maguwoharjo Depok Sleman. 0878 7930 1368/ 0815 7959 229. Pimpinan Bapak Syamsuri. Jumlah anak asuh 65 orang putri.
  6. Panti Asuhan As Sakinah. Alamat: Jl. Palagan, Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. (0274) 896445/7827175. Pengasuh ustad Mansyur. Jumlah anak asuh 150 orang putra.
  7. Panti Asuhan Ar Rahman (Rumah Yatim). Alamat: Jl. Kaliurang km 9,2 Sardonoharjo Ngaglik. (0274) 8231000. Jumlah anak asuh 30 orang putra.
  8. Panti Asuhan Al Islam. Alamat: Jl. Wisata 26A Tambakbayan Caturtunggal Depok Sleman. (0274) 485105. Pengasuh Ibu Atun. Jumlah anak 35 orang putri.
  9. Panti Asuhan Diponegoro. Alamat: Sembego RT 01/RW 38 Maguwoharjo Depok. (0274) 4332360. Pengasuh ustad Zaidun. Jumlah anak asuh 125 orang putra.
  10. Panti Asuhan AL Bayan. Alamat: Tobayan Sendangrejo Minggir. Jumlah anak asuh 105 santri putra dan putri.

Panti Asuhan di Sleman

  1. Panti Asuhan Al Qohar. Alamat: Dusun Jayan Sukoharjo Ngaglik Sleman. 0812 2958 931. Pimpinan Bapak Budi. Jumlah anak asuh 25 santri putra.
  2. Panti Asuhan Rumah Sajada. Alamat: Wirokraman RT 04/ RW 13 Sidokarto Godean Sleman. (0274) 7005057/ 0813 9274 5523. Pimpinan Bapak Fatah. Jumlah anak asuh 20 santri putra dan putri (di asrama), luar asrama 55 anak.
  3. Panti Asuhan Darul Yatama. Alamat: Blotan Wedomartani Ngemplak Sleman. 0815 7859 0836/ 0878 3862 3599. Pimpinan H. Sularno. Jumlah anak asuh 140 santri putra dan putri.
  4. Panti Asuhan Al Islam. Alamat: l. Wisata no 267A Tambakbayan Caturtunggal Depok Sleman. (0274) 485105/ 4477071. Pengasuh Bapak Muslikhin. Jumlah anak asuh 35 santri putra dan putri.
  5. Panti Asuhan Al Wahab. Alamat: Dero Condongcatur Depok Sleman. (0274) 7491287/ 0812 2958 931. Pengasuh Bapak Purwanto. Jumlah anak asuh 20 orang putra.
  6. Panti Asuhan Al Mujiib. Alamat: Pondok Suruh Bimomartani Ngemplak Sleman. 0815 7819 9066. Pimpinan Bapak Gunarto. Jumlah anak asuh 50 santri putra dan puteri.
  7. Panti Asuhan Al Lathiif. Alamat: Sidokerto RT 1/ RW 1 Purwomartani, Kalasan, Sleman. 085292453242. Pimpinan Bapak Suyatno. Jumlah anak asuh 35 santri putra.
  8. Panti Asuhan Bina Remaja (panti khusus penyandang disabilitas). Alamat: Bantarjo, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Pimpinan H. Muh Tejo. Jumlah anak asuh 121 anak, tinggal di panti 35 anak.
  9. Panti Asuhan Yayasan Anak Soleh. Alamat: Triharjo RT/ RW 08/ 10 Sleman. Pimpinan Galuh Sekar Widowati/ Bpk. Sudibyo. Jumlah anak asuh 20 anak: 13 putra dan 7 putri
  10. Panti Asuhan Nur Rahman. Alamat: Wonosobo, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Pimpinan Bpk. Suwandono. Jumlah anak asuh: 20 anak asuh.
  11. Rumah Tahfidz Yatim dan Dhuafa Al Ma’un. Alamat: Stan No 5 Rt 5 Rw 44, Maguwoharjo, Depok, Sleman. CP: 08122 777 7172. Pimpinan Ustad Fauzi. Jumlah anak asuh sementara 3 putri.

Itu tadi daftar Nama Panti Asuhan yang dapat menjadi pilhan tempat Penyaluran Aqiqah buah hati Anda, semoga bermanfaat.

Hukum Cukur Gundul Bayi

Hukum Cukur Gundul Bayi

melati aqiqah jogjamadina aqiqah jogjapaket aqiqah jogjapusat aqiqah jogjapesanan aqiqah jogjapesan aqiqah jogja

Apakah ketentuan menggundul kepala bayi itu berlaku untuk bayi laki-laki dan perempuan ataukah hanya berlaku untuk bayi laki-laki saja? Kapankah menggundul ini dilakukan?

Pada asalnya menggundul kepala bayi adalah suatu yang dianjurkan. Namun apakah hanya berlaku untuk laki-laki ataukah juga berlaku untuk perempuan maka ini adalah permasalahan yang diperselisihkan oleh para ulama. Insya Allah pendapat yang benar ketentuan ini berlaku untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan dengan dua pertimbangan:

[Pertimbangan pertama]
Dalam bahasa arab akikah adalah istilah untuk rambut yang ada pada bayi saat dilahirkan sebagaimana yang dikatakan oleh dua orang pakar bahasa Arab yaitu al Asma’i dan Ibnu Qutaibah. Kambing yang disembelih untu bayi disebut akikah karena ketika itu rambut bayi digundul. Menimbang realita bahwa bayi perempuan itu diakikahi maka konsekuensinya rambut kepalanya juga harus digundul.

[Pertimbangan kedua]
Dalam hadits disebutkan,

عَنْ سَمُرَةَ أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقُولُ « كُلُّ غُلاَمٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُمَاطُ عَنْهُ الأَذَى وَيُسَمَّى ».

Dari Samurah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap bayi laki-laki itu tergadai dengan akikahnya. Akikah tersebut disembelih pada hari ketujuh, dihilangkan kotoran darinya dan diberi nama.” (HR. Ahmad no 20201, sanadnya shahih menurut Syaikh Syu’aib al Arnauth).

Para ulama menafsirkan ‘dihilangkan kotoran darinya’ dengan menggundul kepala. Sebagaimana bayi perempuan dianalogkan dengan bayi laki-laki dalam masalah diakikahi pada hari ketujuh maka bayi perempuan juga digundul sebagaimana bayi laki-laki karena illah/sebab hukumnya adalah sama.
Diriwayatkan dengan sanad yang mursal bahwa Fathimah menggundul kepala al Hasan, al Husain, Zainab dan Umm Kultsum.

عن جعفر بن محمد بن علي عن أبيه أنه قال : وزنت فاطمة بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم شعر حسن و حسين و زينب و أم كلثوم فتصدقت بوزن ذلك فضة

Dari Ja’far bin Muhammad bin Ali dari ayahnya, Fathimah binti Rasulillah menimbang rambut Hasan, Husain, Zainab dan Umm Kultsum lalu bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya. (HR Baihaqi dalam Syuabul Iman no 8629).

Jadi bayi perempuan tidaklah beda dengan bayi laki-laki dalam hal ini selain dalam masalah kadar akikah. Untuk laki-laki dua ekor kambing sedangkan untuk perempuan seekor kambing karena adanya kesamaan illah antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan.

Sedangkan waktu pelaksaan menggundul bayi adalah sama dengan waktu akikah sebagaimana yang terdapat dalam hadits yaitu hari ketujuh.

Semoga artikel tentang Hukum Cukur Gundul Bayi bermanfaat. Untuk anda yang mau merencanakan ibadah aqiqah dapat menggunakan jasa kami yatu Aqiqah Al Kautsar, aqiqah profesional dengan paket kambing syar’i sehat, murah, dan berkualitas.