Jangan Mengurung Diri di Kamar, Ayo Berpetualang

Jangan Mengurung Diri di Kamar, Ayo Berpetualang

Pra Nikah – Jangan mengurung diri di kamar yang tak memberi anda pencerahan apapun. Bukankah kamar dibuat berpintu agar anda dapat keluar darinya? Bukalah pintu dan melangkahlah ke luar.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya,

Katakanlah : ‘Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah …” (Q.S Al-An’am : 11)

Mengurung diri dalam kamar yang sunyi bersama kekosongan merupakan cara ampuh untuk bunuh diri. Kamar Anda bukanlah alam semesta, sedangkan Anda bukanlah satu-satunya  manusia di alam ini.

Selain itu, kamar anda hanyalah ruangan kecil yang menjadi lambang kehampaan, dipenuhi oleh pembisik-pembisik yang menyesatkan. Mengapakah Anda harus menyerahkan diri kepada pembisik-pembisik kesusahan dan kesedihan? Tidakkah Anda sebaiknya menyatukan pandangan, pendengaran dan hati untuk menyeru kebangkitan kepada diri Anda sendiri?

  • Berangkatlah baik dalam keadaan ringan atau berat

Allah ta’ala berfirman yang artinya,

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun berat. (QS. At-Taubah: 41) 

Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata Anda, dan di belakang Anda. Turunlah ke lembah dan nikmati hijau pepohonan di sana. Dakilah gunung dan nikmati udara segar yang menyehatkan paru-paru. Susurilah semak dan hutan, lalu dengarkan kicau burung yang damai.

Berangkatlah menuju ikhtiar dengan kepastian dan kemantapan hati, saat kaki terasa ringan ataupun berat. Para pejuang terus melangkah tanpa peduli langkahnya itu memberatkan baginya. Ia hanya ingin hidup mulia atau mati dengan cara yang indah.

Jadilah ksatria untuk diri anda sendiri. Mulailah hari dengan wajah cerah dan mata yang berbinar. Nasib hari ini tak seburuk yang anda khawatirkan. 

  • Jalinlah tali silatuarhim

Pertemuan anda dengan orang-orang saleh adalah silaturahmi yang membawa manfaat amat besar bagi kebaikan Anda. Sebagaimana penjual minyak wangi mempengaruhi para pengunjung, orang soleh di lingkungan anda itu menularkan kesalehannya kepada Anda.

“Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan” (HR. Ibnu Majah).

Apa itu kebaikan? Kebaikan ini meliputi kebaikan apapun, yaitu sesuatu yang menurut anda baik dan menurut Allah pun baik. Mungkin bermakna kesuksesan, mungkin rizki yang barokah, mungkin jodoh yang membahagiakan, mungkin pula kebaikan itu berupa rahmat-Nya.

Rasulullah SAW berkata dalam haditsnya,

“Bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus” (HR. Bukhari).

Mengenai kemuliaan, beliau SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat,

“Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah”. Para sahabat pun bertanya, “Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?” Beliau kemudian bersabda lagi, “Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh” (HR. Hakim).

Dalam keterangan lain beliau SAW juga memberi penjelasan,

”Barangsiapa yang ingin panjang umurnya dan luas rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi” (HR. Bukhari Muslim).

Yang dimaksud dengan dipanjangkan umurnya belum tentu ditambah jatah lamanya hidup di dunia ini atau ditunda masa kematiannya. Tetapi memanjangkan umur bermakna usia yang diberikan oleh Allah itu menjadi penuh makna dan berkah, usia yang berlangsung sangat produktif sehingga anda merasa mampu melakukan banyak hal dengan waktu-waktu yang anda jalani.

  • Lihatlah perubahan alam!

Manusia hidup di alam yang menjadi tempatnya saling memberikan manfaat. Allah menjadikannya indah dan menyimpan banyak hikmah. Maka, tidakkah Anda ingin mencari hikmah di balik rahasia alam raya ini?

Dia yang Maha Menciptakan telah berfirman yang artinya,

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat.” (QSA. An Naba’ : 6 – 16)

Semua yang telah ciptaan-Nya itu membawa rahasia yang harus kita renungkan.

Allah Ta’ala mengabarkan dalam kitab-Nya yang artinya,

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(QS. Al A’raf : 54)

Melihat perubahan alam berarti  mempelajari apa yang terjadi di dalamnya. Kemudian pelajaran dari alam ini telah menjadikan orang-orang yang berpikir memacu menciptakan karya besar dan menempatkannya sebagai hamba yang berakal.

[Yazid Subakti]