Dzikir artinya mengingat, yaitu mengingat Allah dan merasa selalu dekat dengan-Nya dengan cara menyebut-nyebut asma-Nya atau kalimat yang mengagungkan nama-Nya. Selain mendekatkan diri kepada Allah, dzikir adalah salah satu tanda keimanan dan ketaatan manusia kepada Rabb-nya, bukti cinta makhluk kepada penciptanya, dan penguat hati untuk selalu merasa berada dalam lindungan Allah.
Anak yang dibiasakan berdzikir lebih tenang hatinya, lebih percaya diri dan terjaga dari perbuatan maksiat karena ia selalu menyadari sedang bersama Allah, dilihat dan disaksikan oleh Allah.
Daftatr Isi
Pentingnya dzikir-dzikir di pagi dan sore
Rasulullah SAW mengajarkan dzikir setiap pagi dan sore, dan dua waktu ini adalah waktu istirahat dan waktu orang lalai. Dua waktu ini pula adalah saat-saat pergantian suasana hari, dari gelap ke terang atau dari terang ke suasana gelap. Di masa-masa ini manusia tidak dapat mengetahui apa yang terjadi untuk keselamatannya sehingga butuh perlindungan dari Allah SWT.
Ibnul Qoyim Al jauziyah berpesan, “Dzikir pagi dan sore ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, di mana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya”
Jadi, biasakan sekeluarga mengamalkan dzikir pagi dan sore sebagai ikhtiar perlindungan diri dari berbagai macam gangguan untuk mengatasi berbagai kemungkinan bahaya yang manusia tidak mengetahui kapan datangnya dan dalam bentuk apa.
Dzikir mendekatkan anda sekeluarga kepada Allah sehingga dengan kedekatan ini segala permohonan memungkinkan untuk terkabulkan.
Anda dapat membaca dzikir dalam kondisi apapun sambil berdiri, berbaring atau duduk atau sambil beraktivitas, kecuali di tempat yang terlarang untuk menyebut nama Allah, seperti di toilet.
Bacaan dzikir pagi dan sore
Ayat kursi
Ayat kursi adalah salah satu ayat dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah. Nah ayat ini jika dibaca dapat membuat jin merasa takut kepada Allah dan menjauh dari pembacanya.
Dari Ubay bin Ka’ab ra, bahwa suatu ketika ada seorang jin yang mencuri kebun kurmanya. Jin itu ia tangkap untuk dilaporkan kepada Nabi SAW. Jin itu pun memelas agar dilepaskan. Sebagai gantinya, dia memberikan satu wirid kepada Ubay. Jin itu mengatakan: Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum…(ayat kursi). Barangsiapa yang membacanya ketika sore maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika pagi maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai sore. Kemudian, Ubay mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian yang dia jumpai. Nabi SAW bersabda: “kali ini si makhluk buruk itu benar.” (maksud makhluk buruk adalah jin tersebut). (HR. An-Nasa’I dan At-Thabrani)
Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas
Surat Al Ikhlas, Al falaq, dan An nas adalah tiga surat pendek yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai gangguan, termasuk gangguan makhluk jahat dari golongan jin.
Dari Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ra, bahwa Nabi SAW bersabda: “Ucapkanlah: Qul huwa Allahu ahad dan al-Mu’awwidzataini ketika sore dan pagi tiga kali. Maka hal itu sudah cukup menjadi perlindungan bagimu dari (gangguan) segala sesuatu.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi dan shahih oleh al-Albani)
Yang Al Mu’awwidzatain maksudkan adalah dua surat berisi permohonan perlindungan, yaitu AL falaq dan An nas.
Membaca Doa perlindungan pagi hari
Artinya,
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan milik Allah selalu abadi, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu baginya, semua kerajaan hanya milikNya, segala puji hanya milikNya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rab-ku, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang ada di hari ini dan kebaikan yang ada pada sesudahnya. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang ada pada hari ini dan kejahatan yang ada pada sesudahnya. Wahai Rab-ku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kondisi yang buruk di hari tua. Wahai Rab-ku, Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan siksa di kubur”
Doa ini baca tiga kali setiap hari.
Membaca doa untuk sore hari
Artinya,
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan milik Allah selalu abadi, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu baginya, semua kerajaan hanya milikNya, segala puji hanya milikNya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rab-ku, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang ada di hari ini dan kebaikan yang ada pada sesudahnya. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang ada pada hari ini dan kejahatan yang ada pada sesudahnya. Wahai Rab-ku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kondisi yang buruk di hari tua. Wahai Rab-ku, Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan siksa di kubur”
Seperti halnya doa pagi, doa ini juga baca dengan mengulangnya tiga kali.
Doa ini seperti yang dari Abdullah bin Mas’ud ra. riwayatkan, beliau menceritakan, “Ketika masuk waktu pagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca: “Ashbah-na wa ash-bahal mulku lillaah…dst. dan ketika masuk waktu sore, beliau membaca, amsai-na wa amsal mulku lillaah…dst.” (HR. Muslim)
Membaca doa penyerahan diri kepada Allah
Pada pagi hari, bunyi doa penyerahan itu adalah seperti ini,
Artinya,
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepadaMu kebangkitan (semua makhluk)
Untuk sore harinya, kalimatnya menjadi,
Artinya,
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepadaMu kebangkitan (semua makhluk)
Doa ini sesuai dengan hadits yang dari Abu Hurairah ra, beliau berkata: Ketika masuk waktu pagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca: “Allahumma bika ashbahnaa….dst.” (HR. At-Tirmidzi)
Sayyidul Istighfar
Artinya,
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu dan keyakinanku terhadap apa yang Engkau janjikan, sekuat kemampuanku. aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau
Sayyidul istighfar artinya pemimpin atau yang menjadi inti dari dari istighfar. Karena dzikir ini mengandung ungkapan makna taubat yang menyeluruh. Di bagian awal, dzikir ini menyebutkan pujian untuk Allah dengan sanjungan yang sangat mulia. Kemudian, lanjutkan dengan menyebutkan kondisi hamba pada keadaan yang paling lemah. Sehingga, orang yang membaca dzikir ini, berada di puncak sikap menundukkan diri kepada Dzat Yang Maha Agung.
Dari Syaddad bin Aus ra, Nabi SAW bersabda, “Sayyidul istighfar adalah bacaan: Allahumma anta rabbii….dst. Barangsiapa yang membacanya di siang hari dengan meyakini isinya, kemudian dia meninggal di hari itu sebelum masuk waktu sore maka dia termasuk penduduk surga. Barangsiapa yang membacanya di awal malam dengan meyakini isinya, kemudian dia meninggal sebelum masuk waktu pagi maka dia termasuk penduduk surga.” (HR. Ahmad, Bukhari dan yang lainnya).
[Yazid Subakti]