Kelahiran – Ayah dan Bunda tentu sangat bersemangat untuk mempersiapkan segala sesuatu demi menghadapi waktu kelahiran bayi yang semakin hari semakin dekat. Berikut beberapa informasi yang bisa Ayah dan Bunda ketahui terkait hal tersebut.
Daftatr Isi
A. Ia Sudah Tak Sabar
Anda merasakan gerakan si kecil yang terus menerus. Gerakan dengan sensasi rasa yang khas ini seperti mencerminkan ketidaksabaran si kecil untuk menjumpai orang-orang yang mencintainya.
Tahap persalinan dibagi dalam urutan ”Kala” yang menunjukkan tingkat kemajuan persalinan.
-
Kala I
- Di masa kelahiran bayi, ini merupakan tahap pertama persalinan Anda. Kala I berlangsung selama kira-kira 12 – 14 jam bagi kehamilan pertama dan bila bukan kehamilan pertama kira-kira 6 – 10 jam. Kontraksi otot-otot rahim membuat mulut rahim merenggang dan terbuka sehingga kepala bayi mudah keluar. Bila mulut rahim sudah tidak dapat diraba, maka dikatakan sudah pembukaan 10 cm atau pembukaan lengkap dan kala I sudah sempurna. Saat ini bayi siap keluar dari rahim.
- Menjelang sempurnanya kala I, pelebaran jalan rahim sudah hampir sempurna. Anda merasakan kontraksi yang semakin kuat dan sering. Kebanyakan wanita merasakan sensasi ini sebagai rasa sakit yang luar biasa dan merupakan saat-saat pengorbanan paling berat. Ada rasa mulas yang sangat hebat disertai tenaga dorong yang muncul amat kuat dari perut ke bagian bawah.
- Saat ini wanita sering kehilangan kendali. Di sinilah persiapan mental dan spiritualitas akan nampak. Wanita bermental lemah dan kurang tidak taat beragama akan kehilangan kontrol dengan meneriakkan kata-kata tanpa makna, umpatan, atau histeris menyesali kehamilannya yang berujung rasa sakit. Kadang mereka tidak sabar dan spontan mengejan sekuat tenaga. Akibatnya jalan lahir bengkak dan kehilangan tenaga. Beberapa wanita juga syok dan ketakutan sehingga memperburuk energi selanjutnya untuk mengejan.
- Bila Anda bermental baik, Anda pasti tetap tenang. Semua prosedur medis sebaiknya Anda nimati dengan indah. Ini perjalanan yang sangat bersejarah.
- Mengejanlah hanya apabila dokter telah memberi aba-aba.
-
Kala II
- Pada akhir kala I Anda merasakan kontraksi semakin menguat. Kala II ini dimulai ketika bukaan 10cm atau kala I sempurna.
- Kala ini berlangsung sekitar setengah jam bila Anda tidak mengalami komplikasi. Bila fisik dan mental Anda sangat baik, kala II bahkan hanya berlangsung belasan menit.
- Setelah beberapa menit ini, Anda merasakan puncak kontraksi. Ketika ini terjadi, dorongan semakin kuat Anda rasakan sehingga kepala bayi terus merangsek dan akhirnya melewati jalan lahir. Akibat desakan kepala bayi pada jalan lahir (Vagina), Anda akan merasakan tekanan yang sangat hebat di daerah perineum, yaitu daerah antara vagina dan anus. Untuk mencegah perobekan yang tidak teratur dan perdarahan yang tak terkendali, dokter biasanya melakukan episiotomi atau pemotongan daerah ini untuk sementara.
- Kala II ini berakhir dengan keluarnya bayi. Setelah bayi keluar, daerah perineum yang dipotong itu dijahit untuk mengembalikannya seperti keadaan semula.
-
Kala III
- Kala III adalah saat penyelesaian masalah plasenta ketika bayi sudah keluar. Plasenta keluar dari rahim membutuhkan waktu paling cepat 5 menit dan paling lama setengah jam bila persalinan Anda normal, tanpa komplikasi. Pengeluaran plasenta masih menggunakan tenaga kontraksi rahim.
- Begitu plasenta keluar, dokter akan memeriksa apakah tidak ada bagian plasenta yang tersisa atau melekat di rahim. Rahim Anda dibersihkan dan sayatan bekas episiotomi dijahit.
- Pasca kelahiran ini dokter akan mengawasi perkembangan kondisi Anda sekitar dua jam. Bila selama waktu pengawasan ini Anda baik-baik saja, Anda akan dipindahkan ke ruang perawatan selama satu atau dua hari.
- Dari sisa jaringan tempat lepasnya plasenta ini Anda masih mengeluarkan darah bercampur cairan. Keluarnya darah ini berlangsung beberapa hari sampai bekas lepasnya plasenta dalam rahim tertutup.
Bila pendarahan bertambah hebat dan Anda merasakan akit di rahim, boleh jadi telah terjadi infeksi atau komplikasi lain. Anda sebaiknya segera ke dokter bila ini terjadi.
B. Pergantian Peran
Anda sudah siap menjadi seorang ibu? Hidup bertiga tidak sama dengan masa-masa hidup berdua, meskipun perubahan itu tidak bermakna kesulitan. Anda hanya akan menyesuaikan peranan baru dengan perasaan dan sikap yang baru.
-
Dunia yang baru
Diwaktu kelahiran bayi, ia masih berlumuran cairan ketuban dan mungkin ada bercak darah. Mulut dan hidung bayi dipenuhi air ketuban dan matanya masih memejam. Kadang-kadang air ketuban ini masuk ke jalan napas sehingga harus dikeluarkan oleh bidan atau dokter agar bayi dapat bernapas dengan baik.
Kebanyakan bayi akan secara otomatis menghirup napas ketika ia berada di udara bebas. Bahkan tidak jarang bayi sudah menghirup udara sebelum semua bagian tubuhnya berada di luar jalan lahir. Napas ini masih pendek-pendek dan belum dapat mengoptimalkan pemasukan Oksigen.
Bayi yang sehat akan menangis keras di detik awal kelahirannya dan berusaha bergerak bebas. Saat ini penolong akan memotong tali pusat untuk memutus hubungan darah dan oksigen dengan anda.
Sangat penting bagi anda untuk memastikan kondisi bayi sehat dan melakukan kontak awal dengan baik. Mintalah bayi ditelungkupkan di dada anda dan biarkan ia mencari puting untuk menyusu sementara tenaga penolong memotong tali pusar dan menjahit luka anda.
-
Interaksi baru
Seperti keajaiban, tanpa diperintah oleh siapapun anda akan memegang kepala bayi dan mengelusnya. Selanjutnya anda akan menyentuh punggung, pantat, kaki. Memegang tangan, dan mengamati satu-per satu bagian di wajahnya. Anda membayangkan bayi itu mirip anda atau ayahnya. Suami dan orang tua anda akan dengan refleks ikut memegang bayi dan mengelusnya. Ini adalah saat yang menyenangkan dan dapat menyulap rasa cemas anda menjadi kebahagiaan yang luar biasa. Mereka ingin segera menggendong dan mendekap terus menerus.
Kebanyakan sentuhan pertama bayi dilakukan oleh tenaga medis yang menolongnya. Kepala yang meluncur itu dipegang oleh bidan atau dokter sampai semua bagian tubuhnya keluar. Beberapa detik setelah memastikan bayi dapat bernapas dan menangis barulah kesempatan menyentuh diberikan kepada anda.
Sebenarnya tidak masalah jika suami mencoba berinisiatif menadah kepala bayi yang meluncur keluar itu, dengan pengawasan dan bantuan tenaga penolong. Jika anda menganggap ini penting, sampaikan rencana anda ini kepada penolong persalinan anda jauh-jauh sebelum memasuki menit-menit persalinan. Tenaga medis yang profesional pasti memahami keinginan anda dan memperbolehkannya.
-
Komunikasi baru
Sebagaimana usapan dan sentuhan pertama, komunikasi juga spontan terjadi antara anda dengan bayi yang masih basah. Saat masa kelahiran bayi tiba, anda mengucapkan salam perjumpaan, memuji parasnya, dan menyebutnya dengan panggilan sayang. Padahal anda sudah tahu ia tak akan menjawabnya.
Ini naluri (fitrah) anda kepada bayi. Sebenarnya bayi bukan tidak membalas komunikasi anda. Ayi normal dapat mendengar dengan jelas kata-kata sapaan anda. Ia memahami kalimat itu sebagai ungkapan sayang dan kebahagiaan. Maka tangisan keras adalah jawabannya. Hanya sayang, pada detik-detik awal ini ia belum bisa membedakan antara tangisan lapar, kedinginan, dan tangis sapaan.
Tambahan komunikasi bayi selain tangisan adalah gerakan tubuh. Dengan merangsek dan menggeliat di atas dada anda, ia ingin menyatakan keinginannya untuk segera menemukan makanan baru.
-
Perasaan baru
Anda mereka-reka apa yang dirasakan oleh bayi pada detik-detik pertama itu dan mencoba memberikan jawabannya. Anda menduga bayi sedang berbahagia setelah beberapa jam memperjuangkan kelahiran, terjepit di antara dua tulang pinggul dan air ketuban yang semakin menyusut. Pasti ia gembira lolos dari jalan sempit yang menyekapnya. Pasti ia lega menghirup udara bebas dan bertemu ibu yang menyayanginya.
Perasaan seperti menyatu saat kulit bayi dan kulit anda masih bersentuhan, yaitu ketika ia di atas dada belajar menghisap puting. Anda merasakan kulit, detak jantung, dekapan, dan cakaran lembut dari tangan kecil.
Ekspresikan apa yang ingin anda ekspresikan: menangis bahagia, bersenandung, berdoa, memuji, mencium, atau terus mendekap dan mengusap-suap.
-
Cinta pertama
Teori cinta yang anda pelajari sewaktu remaja dulu ternyata salah. Anda boleh-boleh saja mencintai suami dengan segala rasa, tetapi bayi di atas dada inilah yang lebih berasa. Sambil mendekap bayi merah dan mendengar tangisannya, anda berjanji dalam hati akan berbuat apapun untuk melindungi dan menjaganya.
Rencana anda menjadi nyata tentang program pendidikan, perawatan kesehatan, pemenuhan gizi, pencurahan kasih sayang, perlindungan dari bahaya, bahkan jaminan jodoh. Inilah cinta anda yang sejati.
-
Harapan baru
Kebanyakan orang berharap anak-anaknya tumbuh cerdas, hidup makmur, dan religius. Anda ingn memastikan bayi mungil itu menjadi anak soleh yang sukses dunia akhirat dan membahagiakan orang tua.
Bukanlah sebuah kesalahan jika anda membayangkan si kecil akan menjadi tokoh masyarakat, berguna bagi banyak orang dan memberi pengaruh besar terhadap bangsa ini. Anda menerawang bayi itu kelak berseragam dokter, berbaju tentara, menjadi presiden, pilot, menteri, atau bermain film yang mendunia. Dan anda akan menyiapkan segalanya untuk mewujudkan impian ini.
[Yazid Subakti]